Biografi Raja Airlangga: Asal-usul, Pendirian Kerajaan, dan Akhir Hayat

Kamis, 31 Agustus 2023 - 17:57 WIB
loading...
A A A
Resmi menjadi raja, Airlangga mulai melakukan konfrontasi dengan menyerang Raja Wurawari. Tak hanya itu, dia juga menumpas para raja-raja bawahan yang melepaskan diri dari Mataram dulu.

Setelah menaklukan musuh-musuhnya, Airlangga membuat benteng di sebelah barat istana Watan Mas. Pada awal kepemimpinannya, beberapa kali kerajaan harus pindah karena serangan musuh.



Sebagai balas budi terhadap para pendeta yang telah membantunya, Airlangga mendirikan pertapaan di Gunung Pugawat dan pertapaan Sri Wijayasrama. Kemudian, dia juga membangun candi di Patakan sebagai bentuk terima kasih atas bantuan mereka.

Seiring pemerintahannya berjalan, Airlangga membangun bendungan Waringin Sapta. Bersama rakyatnya yang setia, dia bergotong-royong agar desa-desa di tepi sungai Brantas tidak banjir lagi.

3. Akhir Hayat


Pada 1042, Airlangga membuat keputusan mengejutkan ketika mengundurkan diri sebagai raja. Terkait alasannya, dia merasa sudah terlalu tua dan ingin melanjutkan hidup sebagai pertapa.

Berniat meninggalkan kerajaan, Airlangga ingin memberikan tahta kepada Putri Mahkota Sri Sanggramawijaya Dharmaprasadotunggadewi. Namun, dia justru menolaknya karena ingin menjadi biksuni.

Pasca turun dari Kahuripan, anak-anak Airlangga lainnya berebut kekuasaan. Hal ini diperparah dengan kemunculan adik iparnya dari Mataram yang juga menuntut hak.

Bercermin pada kisah Mahabharata India yang membagi dua kerajaan menjadi Astina dan Amartha, Airlangga berpikiran serupa.

Dia akhirnya membagi kerajaan menjadi dua, yakni Jenggala dan Panjalu. Kerajaan Jenggala diberikan untuk Samarawijaya, sementara Kerajaan Panjalu diberikan kepada anaknya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1667 seconds (0.1#10.140)