56 Hewan Kurban di KBB Cacat dan Sakit, Banyak Juga yang Belum Cukup Usia

Kamis, 30 Juli 2020 - 21:43 WIB
loading...
56 Hewan Kurban di KBB Cacat dan Sakit, Banyak Juga yang Belum Cukup Usia
Petugas Dispernakan KBB memeriksa hewan kutbsn yang akan dijual. Mereka menemukan puluhan hewan sakit dan cacat. Tak sedikit pula usianya masih muda. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) Kabupaten Bandung Barat (KBB), menemukan sejumlah hewan kurban dalam kondisi sakit dan cacat.

Selain itu, petugas juga mendapati banyak hewan kurban yang dijajakan belum cukup usia atau masih muda.

Petugas meminta kepada pemilik dan pengelola depot penjualan hewan kurban untuk menarik atau tidak menjual hewan tersebut karena tidak layak dikonsumsi. (BACA JUGA: Pemkot Cimahi Bolehkan Warga Luar Masuk Saat Idul Adha, Asal Lapor RT )

"Hingga menjelang Idul Adha ini kami menemukan 56 ekor hewan kurban sakit. Terdiri dari 50 ekor domba, lima sapi, dan satu kambing. Termasuk satu ekor domba cacat," kata Kepala Bidang Kesehatan dan Pengendalian Hewan Dispernakan KBB Wiwin Apriyanti, Kamis (30/7/2020). (BACA JUGA: Sastrawan Ajip Rosidi Meninggal Dunia di RS Tidar Magelang )

Wiwin mengemukakan, petugasnya juga menjumpai hewan kurban yang usianya belum cukup umur karena terlalu muda. Yakni total sebanyak 1.400 ekor yang terdiri dari sapi 369, domba 984, dan kambing 47. Hewan-hewan tersebut juga diminta untuk tidak dijual untuk kurban tahun ini karena belum memenuhi syarat. (BACA JUGA: 40 Pegawai Gedung Sate Positif Corona, dari ASN hingga Cleaning Service )

Hewan kurban seperti sapi, domba yang laya jual untuk kurban, ujar dia, harus memiliki kondisi fisik dan kesehatan sempurna. Mulai dari buah zakar seimbang, mata jernih, cuping hidung basah, bulu bersih, dan segar. Sementara yang sakit seperti cacingan bisa diidentifikasi dari bulunya yang jika diusap biasanya rontok.

"Kami juga tetap akan melakukan monitoring pengawasan pada saat penyembelihan untuk mengantisipasi ada penyakit dan daging yang mengandung cacing. Jika ada maka daging atau jeroan harus dibuang karena membahayakan kalau dikonsumsi," ujar dia.

Sementara itu salah seorang pedagang sapi, Dadang Alamsyah mengaku, pembeli hewan kurban tahun ini menurun drastis dibandingkan tahun sebelumnya.

Hingga kini dirinya baru bisa menjual empat ekor sapi. Padahal tahun lalu, H-1 Idul Adha sudah 11 sapi terjual. Turunnya penjualan karena dampak pandemi COVID-19 yang menyebabkan daya beli masyarakat turun.

"Tahun ini penjualan sapi untuk kurban turun hingga 50%. Padahal harga sapi yang saya jual standar berkisar antara Rp18 juta-Rp25 juta," ujar Dadang.
(awd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1049 seconds (0.1#10.140)