40 Pegawai Gedung Sate Positif Corona, dari ASN hingga Cleaning Service
loading...
A
A
A
BANDUNG - Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja memastikan, total pegawai di Gedung Sate yang terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil tes swab sebanyak 40 orang.
"Sebagaimana kabar yang sebelumnya telah diterima bahwa betul di Gedung Sate ada yang terkonfirmasi positif, sebanyak 40 orang," kata Setiawan dalam konferensi pers yang digelar secara virtual dari Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (30/7/2020). (BACA JUGA: 40 Pegawai Dikabarkan Positif COVID-19, Gedung Sate Ditutup 14 Hari )
Setiawan memaparkan, ke-40 pegawai tersebut dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan hasil tes swab yang dilaksanakan terhadap 1.260 pegawai di Gedung Sate pada 26-28 Juli 2020 lalu. (BACA JUGA: Gedung Sate Ditutup Petugas Keamanan Siaga di Tiap Pintu Masuk )
Ke-40 pegawai itu diketahui mayoritas tinggal di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan ada juga yang tinggal di luar kedua daerah tersebut, seperti Kota Cimahi. (BACA JUGA: PNS Gedung Sate Dikabarkan Positif Corona, Ratusan Pegawai Jalani Swab Test )
Dari sisi usia, Setiawan menyebutkan, sekitar 40% berusia 31-40 tahun, 30% berusia 20-30 tahun, dan sisanya bervariasi, ada yang berusia di atas 50 tahun dan ada pula yang baru berusia 19 tahun.
"Dari 40 orang ini, PNS (pegawai negeri sipil) hanya 17 orang. Sedangkan 23 orang lainnya non-PNS. Non-PNS ini supporting staff (stad pendukung), seperti petugas keamanan, dan cleaning service," ujar Sekda Jabar.
Menurut Setiawan, ke-40 pegawai tersebut tidak bekerja di satu biro kepegawaian, namun tersebar di beberapa biro di gedung yang menjadi pusat perkantoran Pemerintah Provinsi Jabar itu.
"Selama AKB (adaptasi kebiasaan baru) ini, Gedung Sate terbuka aksesnya, banyak pengunjung yang hadir. Bahkan ada yang studi banding. Sehingga, kami belum dapat memastikan sumber penularannya, apakah dari internal atau eksternal," tutur Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar ini.
Setiawan mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan contact tracing (penelusuran kontak) orang-orang yang berinteraksi dengan ke-40 pegawai yang sudah terkonfirmasi positif COVID-19 itu.
"Karena tesnya dilakukan di Gedung Sate, kami sudah mengantongi data by name by adress dari ke-40 orang yang terkonfirmasi positif ini. Hasilnya, setiap orang kurang lebih 20 orang contact tracing-nya. Jadi, sekitar 800 orang yang harus dites, khusus yang kontak erat, kami minta isolasi diri," ungkap Setiawan.
Sekda Pemprov Jabar mengatakan, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Gedung Sate harus menjadi pelajaran. Pasalnya, selama ini, Gedung Sate menerapkan protokol kesehatan cukup ketat, termasuk pembatasan kapasitas gedung hingga 50 persen guna menekan penyebaran COVID-19.
"Kami ambil hikmahnya, instansi pemerintah yang hanya 50% (kapasitas), juga di luar ada diisinfeksi mobil, motor, hand sanitizer, dan sebagainya masih juga kecolongan," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Setiawan juga membenarkan bahwa pihaknya sudah mengeluarkan Surat Edaran (SE) terkait tentang Penyesuaian Sistem Kerja di Lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Jabar.
"Jadi, kita laksanakan work from home. Sebenarnya sudah tiga hari ke belakang kita WFH, kita juga lakukan disinfeksi ruangan, khususnya ruangan-ruangan orang-orang yang terkonfirmasi positif," pungkas Setiawan.
Lihat Juga: Sapa Warga, Dhani Wirianata Calon Wakil Wali Kota Bandung Sambangi Warga Cibeunying Kidul
"Sebagaimana kabar yang sebelumnya telah diterima bahwa betul di Gedung Sate ada yang terkonfirmasi positif, sebanyak 40 orang," kata Setiawan dalam konferensi pers yang digelar secara virtual dari Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (30/7/2020). (BACA JUGA: 40 Pegawai Dikabarkan Positif COVID-19, Gedung Sate Ditutup 14 Hari )
Setiawan memaparkan, ke-40 pegawai tersebut dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan hasil tes swab yang dilaksanakan terhadap 1.260 pegawai di Gedung Sate pada 26-28 Juli 2020 lalu. (BACA JUGA: Gedung Sate Ditutup Petugas Keamanan Siaga di Tiap Pintu Masuk )
Ke-40 pegawai itu diketahui mayoritas tinggal di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan ada juga yang tinggal di luar kedua daerah tersebut, seperti Kota Cimahi. (BACA JUGA: PNS Gedung Sate Dikabarkan Positif Corona, Ratusan Pegawai Jalani Swab Test )
Dari sisi usia, Setiawan menyebutkan, sekitar 40% berusia 31-40 tahun, 30% berusia 20-30 tahun, dan sisanya bervariasi, ada yang berusia di atas 50 tahun dan ada pula yang baru berusia 19 tahun.
"Dari 40 orang ini, PNS (pegawai negeri sipil) hanya 17 orang. Sedangkan 23 orang lainnya non-PNS. Non-PNS ini supporting staff (stad pendukung), seperti petugas keamanan, dan cleaning service," ujar Sekda Jabar.
Menurut Setiawan, ke-40 pegawai tersebut tidak bekerja di satu biro kepegawaian, namun tersebar di beberapa biro di gedung yang menjadi pusat perkantoran Pemerintah Provinsi Jabar itu.
"Selama AKB (adaptasi kebiasaan baru) ini, Gedung Sate terbuka aksesnya, banyak pengunjung yang hadir. Bahkan ada yang studi banding. Sehingga, kami belum dapat memastikan sumber penularannya, apakah dari internal atau eksternal," tutur Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar ini.
Setiawan mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan contact tracing (penelusuran kontak) orang-orang yang berinteraksi dengan ke-40 pegawai yang sudah terkonfirmasi positif COVID-19 itu.
"Karena tesnya dilakukan di Gedung Sate, kami sudah mengantongi data by name by adress dari ke-40 orang yang terkonfirmasi positif ini. Hasilnya, setiap orang kurang lebih 20 orang contact tracing-nya. Jadi, sekitar 800 orang yang harus dites, khusus yang kontak erat, kami minta isolasi diri," ungkap Setiawan.
Sekda Pemprov Jabar mengatakan, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Gedung Sate harus menjadi pelajaran. Pasalnya, selama ini, Gedung Sate menerapkan protokol kesehatan cukup ketat, termasuk pembatasan kapasitas gedung hingga 50 persen guna menekan penyebaran COVID-19.
"Kami ambil hikmahnya, instansi pemerintah yang hanya 50% (kapasitas), juga di luar ada diisinfeksi mobil, motor, hand sanitizer, dan sebagainya masih juga kecolongan," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Setiawan juga membenarkan bahwa pihaknya sudah mengeluarkan Surat Edaran (SE) terkait tentang Penyesuaian Sistem Kerja di Lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Jabar.
"Jadi, kita laksanakan work from home. Sebenarnya sudah tiga hari ke belakang kita WFH, kita juga lakukan disinfeksi ruangan, khususnya ruangan-ruangan orang-orang yang terkonfirmasi positif," pungkas Setiawan.
Lihat Juga: Sapa Warga, Dhani Wirianata Calon Wakil Wali Kota Bandung Sambangi Warga Cibeunying Kidul
(awd)