Monumen Reog dan Museum Peradaban Jadi Penopang Wisata Ponorogo
loading...
A
A
A
PONOROGO - Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP) di Gunung Gamping, Ponorogo, Jawa Timur diharapkan bisa teralisasi pada 2024. Museum Reog setinggi 126 meter ini dibangun di atas bukit kapur.
MRMP dibangun dekat dengan Sarangan dan Tawangmangu sehingga dapat ditempuh dalam waktu 20-30 menit dari Kota Ponorogo. Nantinya monumen dan museum ini diharapkan akan menjadi penopang wisata Ponorogo serta peradaban budaya yang baik.
"Monumen dan museum Ini merupakan diplomasi untuk memperkuat identitas nasional yang kaya akan warisan budaya. Jadi ini bukan hanya tentang fisik setinggi 126 meter, tetapi juga tentang warisan budaya yang harus dijaga, dirawat dan dimuliakan sepanjang masa," kata Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Putu Supadma Rudana dalam kunjungan kerja ke MRMP dikutip Jumat (25/8/2023).
Dia mengharapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa hadir memberikan afirmasi agar proyek MRMP dapat terwujud pada 2024.
"Kehadiran Presiden Jokowi di Ponorogo tentu akan memberikan semangat, bahwa bangsa Indonesia memiliki kekayaan, kemuliaan warisan luhur bangsa, yaitu Reog di kabupaten Ponorogo. Salah satu caranya adalah dengan menjadikan proyek ini menjadi proyek Strategis Nasional (PSN) dengan salah satunya menghadirkan berbagai BUMN untuk mendukung terselesaikannya proyek ini," sambungnya.
Kawasan MRMP tersebut juga dibangun untuk memberikan ruang kepada UMKM, lalu adanya suatu area pertunjukan komprehensif dan besar, open air dan akan dibangun tempat-tempat yang menjadi pendukung atau ikon utama dalam membangun kepariwisataan kabupaten ponorogo dari sisi budaya dan pada akhirnya pariwisata Ponorogo bisa tergaung mulia ke seluruh dunia.
Dia mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mendukung dan berdoa bersama agar Reog Ponorogo secepatnya disahkan oleh Unesco menjadi warisan agung budaya tak benda dunia sehingga tidak diklaim negara lain.
Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengucapkan terima kasih kepada BKSAP yang telah datang untuk memberikan dukungan dan melihat secara langsung progress pembangunan proyek Museum Reog dan monumen Ponorogo.
Sugiri menjelaskan, proyek ini kedepannya berperan sebagai pelecut pariwisata dan penunjang ekonomi masyarakat kabupaten Ponorogo dan sekitarnya.
"Hampir 21.000 orang makan dari reog. Jadi kita sangat membutuhkan dukungan yang besar. Nah artinya, reog menjawab tantangan pengangguran, ini penting," ujarnya.
MRMP dibangun dekat dengan Sarangan dan Tawangmangu sehingga dapat ditempuh dalam waktu 20-30 menit dari Kota Ponorogo. Nantinya monumen dan museum ini diharapkan akan menjadi penopang wisata Ponorogo serta peradaban budaya yang baik.
"Monumen dan museum Ini merupakan diplomasi untuk memperkuat identitas nasional yang kaya akan warisan budaya. Jadi ini bukan hanya tentang fisik setinggi 126 meter, tetapi juga tentang warisan budaya yang harus dijaga, dirawat dan dimuliakan sepanjang masa," kata Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Putu Supadma Rudana dalam kunjungan kerja ke MRMP dikutip Jumat (25/8/2023).
Dia mengharapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa hadir memberikan afirmasi agar proyek MRMP dapat terwujud pada 2024.
"Kehadiran Presiden Jokowi di Ponorogo tentu akan memberikan semangat, bahwa bangsa Indonesia memiliki kekayaan, kemuliaan warisan luhur bangsa, yaitu Reog di kabupaten Ponorogo. Salah satu caranya adalah dengan menjadikan proyek ini menjadi proyek Strategis Nasional (PSN) dengan salah satunya menghadirkan berbagai BUMN untuk mendukung terselesaikannya proyek ini," sambungnya.
Kawasan MRMP tersebut juga dibangun untuk memberikan ruang kepada UMKM, lalu adanya suatu area pertunjukan komprehensif dan besar, open air dan akan dibangun tempat-tempat yang menjadi pendukung atau ikon utama dalam membangun kepariwisataan kabupaten ponorogo dari sisi budaya dan pada akhirnya pariwisata Ponorogo bisa tergaung mulia ke seluruh dunia.
Dia mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mendukung dan berdoa bersama agar Reog Ponorogo secepatnya disahkan oleh Unesco menjadi warisan agung budaya tak benda dunia sehingga tidak diklaim negara lain.
Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengucapkan terima kasih kepada BKSAP yang telah datang untuk memberikan dukungan dan melihat secara langsung progress pembangunan proyek Museum Reog dan monumen Ponorogo.
Sugiri menjelaskan, proyek ini kedepannya berperan sebagai pelecut pariwisata dan penunjang ekonomi masyarakat kabupaten Ponorogo dan sekitarnya.
"Hampir 21.000 orang makan dari reog. Jadi kita sangat membutuhkan dukungan yang besar. Nah artinya, reog menjawab tantangan pengangguran, ini penting," ujarnya.
(shf)