Kisah Bahagia Orang Tua Bayi Kembar Siam Aliyah dan Aisyah Pulang dari RSSA Malang
loading...
A
A
A
MALANG - Aura bahagia terpancar dari wajah kedua orang tua bayi kembar siam Aliyah dan Aisyah yang berhasil dipisahkan oleh tim dokter Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Jawa Timur.
Ibunda bayi kembar siam, Susi Sulistiyo dan suaminya Hartanto Cahyono, warga Jalan Kalitengah Baru, Dusun Sukorejo, Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan tak mampu lagi banyak berkata-kata dan berulang kali tersenyum ke para awak media saat proses kepulangan.
"Saya bersyukur sekali dan berterima kasih sekali kepada seluruh tim Rumah Sakit Saiful Anwar Malang dan Rumah Sakit dr. Soetomo yang sudah membantu pemisahan anak bayi kembar saya. Dan kami juga terima kasih sama dokter Eko dan yang lain, selama ini telah membantu mulai kontrol-kontrol sampai hari ini proses pemisahan," ucap kata Susi di RSSA Malang, Selasa (22/8/2023).
Susi mengaku sejak awal dirinya tidak mengetahui bila akan hamil dengan anak kembar siam berhimpitan di organ dalamnya. Dirinya mengaku terkejut ketika melakukan pemeriksaan USG di usia kehamilan 6 bulan di RS Bangil bahwa dirinya hamil dengan bayi kembar siam berhimpitan.
"Awal mulanya saya tidak tahu bayinya kembar, begitu saya USG di usia 6 mau 7 bulan, ternyata hasilnya bayinya kembar dan ada dempet di bagian dada dan perut. Kemudian saya dirujuk untuk USG di RSSA Malang. Kemudian saya bertemu dengan para tim dokter untuk membicarakan proses kelahiran sampai pemisahan adik kembar ini," jelas Susi.
Dari sanalah ia akhirnya mulai berkonsultasi dengan tim dokter untuk memastikan proses kelahiran berjalan aman dan selamat, termasuk rencana pemisahan bayi kembar siam Aliyah dan Aisyah.
Sebelum proses operasi pemisahan, dia juga harus memastikan bagaimana menjaga pola makan dan gizi anak ketiga dan keempatnya.
"Yang saya pikirkan bagaimana saya bisa melahirkan dengan baik untuk anaknya, lancar, anaknya selamat, bisa melakukan sampai operasi pemisahan. Saya tetap kontrol-kontrolnya di sini ke RSSA Malang, di rumah menjaga pola makanan kesehatan, adiknya juga, selalu berusaha memberikan yang terbaik," bebernya.
Di sisi lain, sang ayah kandung kedua bayi itu Hartanto Cahyono tak henti-hentinya mengucapkan syukur dan rasa terima kasih kepada para tim dokter gabungan dari RSSA Malang dan RS dr. Soetomo Surabaya.
"Mengucapkan sekali lagi terima kasih ke semua dokter baik dari tim Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang maupun Rumah Sakit dr. Soetomo yang berusaha dan melakukan perawatan ke anak saya," kata Hartanto.
Sebagai informasi, pasien yang akan menjalani operasi pemisahan tersebut bernama Aliyah dan Aisyah berusia 11 bulan. Bayi kembar siam dari pasangan yang merupakan warga Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur tersebut lahir 15 September 2022 di RSUD Saiful Anwar Kota Malang.
Dari hasil analisa tim dokter, bayi kembar siam itu mengalami kondisi perut yang menempel dengan istilah omphalofagus. Selain itu, organ dalam liver atau hati menempel, serta penyatuan pada tulang dada bayi tersebut.
Pemisahan bayi kembar siam yang diketuai oleh dr Eko Sulistijono Sp.A(K) dengan melibatkan tim dokter dan tenaga kesehatan sejumlah 40 orang. Operasi pemisahan dilakukan pada Sabtu 12 Agustus 2023 di RSSA Malang pada pukul 09.05 WIB hingga 10.10 WIB.
Ibunda bayi kembar siam, Susi Sulistiyo dan suaminya Hartanto Cahyono, warga Jalan Kalitengah Baru, Dusun Sukorejo, Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan tak mampu lagi banyak berkata-kata dan berulang kali tersenyum ke para awak media saat proses kepulangan.
Baca Juga
"Saya bersyukur sekali dan berterima kasih sekali kepada seluruh tim Rumah Sakit Saiful Anwar Malang dan Rumah Sakit dr. Soetomo yang sudah membantu pemisahan anak bayi kembar saya. Dan kami juga terima kasih sama dokter Eko dan yang lain, selama ini telah membantu mulai kontrol-kontrol sampai hari ini proses pemisahan," ucap kata Susi di RSSA Malang, Selasa (22/8/2023).
Susi mengaku sejak awal dirinya tidak mengetahui bila akan hamil dengan anak kembar siam berhimpitan di organ dalamnya. Dirinya mengaku terkejut ketika melakukan pemeriksaan USG di usia kehamilan 6 bulan di RS Bangil bahwa dirinya hamil dengan bayi kembar siam berhimpitan.
"Awal mulanya saya tidak tahu bayinya kembar, begitu saya USG di usia 6 mau 7 bulan, ternyata hasilnya bayinya kembar dan ada dempet di bagian dada dan perut. Kemudian saya dirujuk untuk USG di RSSA Malang. Kemudian saya bertemu dengan para tim dokter untuk membicarakan proses kelahiran sampai pemisahan adik kembar ini," jelas Susi.
Dari sanalah ia akhirnya mulai berkonsultasi dengan tim dokter untuk memastikan proses kelahiran berjalan aman dan selamat, termasuk rencana pemisahan bayi kembar siam Aliyah dan Aisyah.
Baca Juga
Sebelum proses operasi pemisahan, dia juga harus memastikan bagaimana menjaga pola makan dan gizi anak ketiga dan keempatnya.
"Yang saya pikirkan bagaimana saya bisa melahirkan dengan baik untuk anaknya, lancar, anaknya selamat, bisa melakukan sampai operasi pemisahan. Saya tetap kontrol-kontrolnya di sini ke RSSA Malang, di rumah menjaga pola makanan kesehatan, adiknya juga, selalu berusaha memberikan yang terbaik," bebernya.
Di sisi lain, sang ayah kandung kedua bayi itu Hartanto Cahyono tak henti-hentinya mengucapkan syukur dan rasa terima kasih kepada para tim dokter gabungan dari RSSA Malang dan RS dr. Soetomo Surabaya.
"Mengucapkan sekali lagi terima kasih ke semua dokter baik dari tim Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang maupun Rumah Sakit dr. Soetomo yang berusaha dan melakukan perawatan ke anak saya," kata Hartanto.
Sebagai informasi, pasien yang akan menjalani operasi pemisahan tersebut bernama Aliyah dan Aisyah berusia 11 bulan. Bayi kembar siam dari pasangan yang merupakan warga Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur tersebut lahir 15 September 2022 di RSUD Saiful Anwar Kota Malang.
Dari hasil analisa tim dokter, bayi kembar siam itu mengalami kondisi perut yang menempel dengan istilah omphalofagus. Selain itu, organ dalam liver atau hati menempel, serta penyatuan pada tulang dada bayi tersebut.
Pemisahan bayi kembar siam yang diketuai oleh dr Eko Sulistijono Sp.A(K) dengan melibatkan tim dokter dan tenaga kesehatan sejumlah 40 orang. Operasi pemisahan dilakukan pada Sabtu 12 Agustus 2023 di RSSA Malang pada pukul 09.05 WIB hingga 10.10 WIB.
(shf)