Kecanggihan Pisau Operasi Seharga Rp5 Miliar Dalam Pemisahan Bayi Kembar Siam Aisyah-Aliyah di RSSA Malang
loading...
A
A
A
MALANG - Keberhasilan operasi pemisahan bayi kembar siam Aisyah dan Aliyah tak bisa dilepaskan dari pisau canggih yang dimiliki Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Jawa Timur, Sabtu (12/8/2023).
Pisau ini diklaim memudahkan dan mempercepat proses operasi pemisahan kedua bayi kembar siam asal Pasuruan yang berhimpitan liver dan tulang dada.
Dokter spesialis bedah RSUD Soetomo, dr. Purwadi menyatakan, kecanggihan teknologi membuat operasi pemisahan bayi kembar siam pertama di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang berlangsung cepat.
Salah satu teknologi yang digunakan yakni penggunaan harmonic scalpel.
"Jadi (pemisahan) liver dengan peralatan yang dimiliki RSSA Malang disebut harmonic scalpel," kata dr Purwadi yang menjadi pemantau tim dokter gabungan RSSA Malang, Sabtu (12/8/2023).
Menurutnya, alat semacam pisau pembedah ini cukup canggih dan bisa membedah perut dan meminimalisir pendarahan. Peralatan itu disebut Purwadi dibeli RSSA Malang dari Surabaya seharga Rp 5 miliar.
"Harmonic scalpel kita beli di Surabaya itu, waktu itu tahun berapa harganya Rp5 miliar. Pertama kali dengan harmonic scalpel ini. Maka kita memotong dinding ini, dinding perut, pakai harmonic scalpel cepat," tutur dia.
"Jadi kita waktunya satu jam sudah bisa, coba kalau pisau biasa berapa lama waktunya yang kita butuhkan. RSSA sudah punya, nggak usah pinjam potong sekaligus menghentikan pendarahan," imbuhnya.
Operasi pemisahan bayi kembar siam pertama di RSSA Malang berhasil dilakukan. Kedua bayi kembar bernama Aliyah dan Aisyah, asal Pandaan, Kabupaten Pasuruan, dilakukan pada Sabtu pagi mulai pukul 09.05 WIB hingga 10.10 WIB.
Operasi dilakukan di bayi kembar dengan memisahkan organ tubuh liver dan tulang dada bayi yang lahir pada 15 September 2022. Pemisahan bayi kembar siam dilakukan oleh tim yang diketuai oleh dr Eko Sulistijono Sp.A(K) dengan melibatkan tim dokter dan tenaga kesehatan sejumlah 40-50 orang.
Pisau ini diklaim memudahkan dan mempercepat proses operasi pemisahan kedua bayi kembar siam asal Pasuruan yang berhimpitan liver dan tulang dada.
Baca Juga
Dokter spesialis bedah RSUD Soetomo, dr. Purwadi menyatakan, kecanggihan teknologi membuat operasi pemisahan bayi kembar siam pertama di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang berlangsung cepat.
Salah satu teknologi yang digunakan yakni penggunaan harmonic scalpel.
"Jadi (pemisahan) liver dengan peralatan yang dimiliki RSSA Malang disebut harmonic scalpel," kata dr Purwadi yang menjadi pemantau tim dokter gabungan RSSA Malang, Sabtu (12/8/2023).
Menurutnya, alat semacam pisau pembedah ini cukup canggih dan bisa membedah perut dan meminimalisir pendarahan. Peralatan itu disebut Purwadi dibeli RSSA Malang dari Surabaya seharga Rp 5 miliar.
Baca Juga
"Harmonic scalpel kita beli di Surabaya itu, waktu itu tahun berapa harganya Rp5 miliar. Pertama kali dengan harmonic scalpel ini. Maka kita memotong dinding ini, dinding perut, pakai harmonic scalpel cepat," tutur dia.
"Jadi kita waktunya satu jam sudah bisa, coba kalau pisau biasa berapa lama waktunya yang kita butuhkan. RSSA sudah punya, nggak usah pinjam potong sekaligus menghentikan pendarahan," imbuhnya.
Operasi pemisahan bayi kembar siam pertama di RSSA Malang berhasil dilakukan. Kedua bayi kembar bernama Aliyah dan Aisyah, asal Pandaan, Kabupaten Pasuruan, dilakukan pada Sabtu pagi mulai pukul 09.05 WIB hingga 10.10 WIB.
Operasi dilakukan di bayi kembar dengan memisahkan organ tubuh liver dan tulang dada bayi yang lahir pada 15 September 2022. Pemisahan bayi kembar siam dilakukan oleh tim yang diketuai oleh dr Eko Sulistijono Sp.A(K) dengan melibatkan tim dokter dan tenaga kesehatan sejumlah 40-50 orang.
(shf)