Ngeri! 2 Geng di Kendal Terlibat Tawuran Berdarah, 1 Tewas dan 1 Terluka
loading...
A
A
A
"Tawuran ini berawal saat Geng Texsan mengirimkan pesan tantangan melalui Instagram, kepada Geng Moza, pada Sabtu (19/8/2023). Lalu, kedua geng tersebut bertemu di Dusun Glagah, Desa Pamriyan, Kecamatan Gemuh, untuk melakukan tawuran," terangnya.
Tersangka SBI dan RRD menggunakan senjata tajam jenis celurit panjang, mengejar korban. Kemudian membacok korban menggunakan pelat besi panjang, yang bagian ujungnya dibuat runcing dan berbentuk melengkung seperti celurit.
Sementara menurut keterangan salah satu teman korban, Ilham, sebelum kejadian tawuran dia sedang berada di warung angkringan lalu didatangi korban dan diajak ke luar. "Saya tidak mengetahui persis kejadiannya, karena lokasi pembacokan terhadap korban cukup jauh," ungkapnya.
Sebelum dinyatakan tewas, korban tawuran berdarah tersebut sempat dilarikan ke RSI Muhammadiyah Weleri Kabupaten Kendal, untuk mendapatkan perawatan medis. Namun akibat banyaknya darah yang ke luar, dan luka yang sangat parah, akhirnya nyawa korban tak dapat ditolong.
Sepupu korban, Gilang menjelaskan, korban sempat pamit ke luar rumah untuk main dan berboncengan dengan temannya. "Kami keluarga tidak mengetahui kalau korban ke luar rumah untuk tawuran. Pamitnya hanya mau main," ungkapnya.
Polres Kendal, berupaya menggandeng dinas pendidikan dan sekolah-sekolah, untuk memberikan perhatian kepada siswanya, agar kasus tawuran berdarah dan perkelahian yang memakan korban jiwa ini tidak terus terjadi.
Tersangka SBI dan RRD menggunakan senjata tajam jenis celurit panjang, mengejar korban. Kemudian membacok korban menggunakan pelat besi panjang, yang bagian ujungnya dibuat runcing dan berbentuk melengkung seperti celurit.
Sementara menurut keterangan salah satu teman korban, Ilham, sebelum kejadian tawuran dia sedang berada di warung angkringan lalu didatangi korban dan diajak ke luar. "Saya tidak mengetahui persis kejadiannya, karena lokasi pembacokan terhadap korban cukup jauh," ungkapnya.
Sebelum dinyatakan tewas, korban tawuran berdarah tersebut sempat dilarikan ke RSI Muhammadiyah Weleri Kabupaten Kendal, untuk mendapatkan perawatan medis. Namun akibat banyaknya darah yang ke luar, dan luka yang sangat parah, akhirnya nyawa korban tak dapat ditolong.
Sepupu korban, Gilang menjelaskan, korban sempat pamit ke luar rumah untuk main dan berboncengan dengan temannya. "Kami keluarga tidak mengetahui kalau korban ke luar rumah untuk tawuran. Pamitnya hanya mau main," ungkapnya.
Polres Kendal, berupaya menggandeng dinas pendidikan dan sekolah-sekolah, untuk memberikan perhatian kepada siswanya, agar kasus tawuran berdarah dan perkelahian yang memakan korban jiwa ini tidak terus terjadi.
(eyt)