Klaster Moge Blitar Diduga Dibawa Dokter yang Terpapar COVID-19
loading...
A
A
A
BLITAR - Kasus positif COVID-19 pada sembilan orang pengendara motor gede (moge) di Kabupaten Blitar diduga dibawa seorang dokter yang sebelumnya terdaftar sebagai klaster gowes atau komunitas pesepeda di lingkungan RSUD Ngudi Waluyo Wlingi.
"Salah satu dokter klaster gowes," ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Blitar, Krisna Yekti Kamis (30/7/2020).
(Baca juga: 9 Pengendara Moge Dari 2 Desa di Blitar Positif COVID-19 )
Dari tracing diperoleh informasi, rombongan moge melakukan perjalanan (touring) ke wilayah Desa Resapombo, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar Minggu (26/7). Mereka mendatangi wisata alam yang saat itu berlangsung acara kesenian.
"Mungkin disana kumpul kumpul dan nyanyi nyanyi," tambah Krisna Yekti. Salah satu pengendara moge yang berlatar belakang dokter tersebut sebelumnya terpapar COVID-19 dari komunitas gowes.
Karena secara umum sehat dan berstatus orang tanpa gejala (OTG), yang bersangkutan ikut touring moge. Begitu di lokasi yang tergelar acara kesenian semacam karawitan, mereka langsung menggabungkan diri. Mereka, kata Krisna Yekti juga mengenakan masker sebagaimana anjuran protokol kesehatan.
"Di lokasi banyak masyarakat. Macam-macam," kata Krisna Yekti. Swab test dilakukan kepada 49 orang yang berada di lokasi acara dan berkontak erat satu sama lain.
(Baca juga: Khofifah Perpanjang Diskon Pajak Kendaraan Bermotor Hingga 31 Agustus )
Hasil yang keluar sembilan orang dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19. Mereka adalah para pengendara moge dengan berbagai latar belakang sosial ekonomi. Mereka berasal dari Desa Kalimanis dan Desa Resapombo, Kecamatan Doko.
Menurut Krisna Yekti, hingga saat ini tracing masih terus dikembangkan. "Kita masih terus melakukan tracing kepada semua orang yang teridentifikasi pernah berkontak erat," pungkas Krisna Yekti.
Tercatat hingga 28 Juli 2020, jumlah kasus positif COVID-19 di Kabupaten Blitar mencapai 171 kasus. Perinciannya, 12 meninggal dunia, 78 sembuh dan 81 dirawat.
Sedangkan jumlah PDP sebanyak 120 orang, dengan perincian 31 meninggal dunia, 73 pulang dan 16 dirawat. Sementara jumlah ODP sebanyak 1.068 kasus. Perinciannya, 1.016 selesai dipantau 14 hari, 32 meninggal dunia, 18 dipantau dan 2 dirawat.
"Salah satu dokter klaster gowes," ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Blitar, Krisna Yekti Kamis (30/7/2020).
(Baca juga: 9 Pengendara Moge Dari 2 Desa di Blitar Positif COVID-19 )
Dari tracing diperoleh informasi, rombongan moge melakukan perjalanan (touring) ke wilayah Desa Resapombo, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar Minggu (26/7). Mereka mendatangi wisata alam yang saat itu berlangsung acara kesenian.
"Mungkin disana kumpul kumpul dan nyanyi nyanyi," tambah Krisna Yekti. Salah satu pengendara moge yang berlatar belakang dokter tersebut sebelumnya terpapar COVID-19 dari komunitas gowes.
Karena secara umum sehat dan berstatus orang tanpa gejala (OTG), yang bersangkutan ikut touring moge. Begitu di lokasi yang tergelar acara kesenian semacam karawitan, mereka langsung menggabungkan diri. Mereka, kata Krisna Yekti juga mengenakan masker sebagaimana anjuran protokol kesehatan.
"Di lokasi banyak masyarakat. Macam-macam," kata Krisna Yekti. Swab test dilakukan kepada 49 orang yang berada di lokasi acara dan berkontak erat satu sama lain.
(Baca juga: Khofifah Perpanjang Diskon Pajak Kendaraan Bermotor Hingga 31 Agustus )
Hasil yang keluar sembilan orang dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19. Mereka adalah para pengendara moge dengan berbagai latar belakang sosial ekonomi. Mereka berasal dari Desa Kalimanis dan Desa Resapombo, Kecamatan Doko.
Menurut Krisna Yekti, hingga saat ini tracing masih terus dikembangkan. "Kita masih terus melakukan tracing kepada semua orang yang teridentifikasi pernah berkontak erat," pungkas Krisna Yekti.
Tercatat hingga 28 Juli 2020, jumlah kasus positif COVID-19 di Kabupaten Blitar mencapai 171 kasus. Perinciannya, 12 meninggal dunia, 78 sembuh dan 81 dirawat.
Sedangkan jumlah PDP sebanyak 120 orang, dengan perincian 31 meninggal dunia, 73 pulang dan 16 dirawat. Sementara jumlah ODP sebanyak 1.068 kasus. Perinciannya, 1.016 selesai dipantau 14 hari, 32 meninggal dunia, 18 dipantau dan 2 dirawat.
(msd)