Kisah Untung Surapati, Budak Pembantai Kapten VOC Belanda dengan Keris dan Tombak
loading...
A
A
A
Untung Surapati merupakansalah seorang pahlawan nasional Indonesia berdasarkan penetapan S.K.Presiden No. 106/TK/1975 tanggal 3 November 1975. Untung Surapati berasal dari Bali yang awalnya ditemukan oleh perwira VOC.
Dia ditugaskan di Makassar yang bernama Kapten Van Beber. Untung Surapati dengan kekuatan pasukan penuh dan senjatanya seadanya gagah berani melawan prajurit VOC Belanda.
Senjata meriam dan bedil di kubu Belanda dilawan dengan keris dan tombak dari pasukan yang dipimpin Untung Surapati semasa Sultan Amangkurat II bertahta.
Saat itu pasukan Sampang dan Surabaya yang berkoalisi dengan VOC dikejar pasukan Untung Surapati hingga Alun-alun Kartasura. Konon kekalahan perang saat itu membuat pasukan gabungan Surabaya dan Sampang lari tunggang langgang.
Gabungan pasukan yang dipimpin oleh Adipati Cakraningrat dan Jangrana itu kalah, yang membuat Sindureja berkata jujur ke Kapten Tack, yang memimpin pasukan kompeni Belanda.
Sindureja menyampaikan, pasukan Untung Surapati akan segera sampai ke Alun-alun Kartasura usai menang peperangan melawan pasukan Surabaya dan Sampang.
Sri Wintala Achmad pada bukunya “Untung Surapati Melawan VOC Sampai Mati: Kisah dan Sejarah Hidup Untung Surapati Sejak Jadi Budak hingga Pahlawan” mengisahkan bagaimana Untung Surapati yang maju lagi ke medan laga disambut dengan tembakan.
Ia menghindar dan maju ke tengah.Ia mengganti senjata tombak dengan keris. Sangat dahsyat, ia mengamuk seolah haus darah. Makin banyak tentara kompeni yang tewas. Ia semakin maju hingga mendekati Kapten Tack.
Dia ditugaskan di Makassar yang bernama Kapten Van Beber. Untung Surapati dengan kekuatan pasukan penuh dan senjatanya seadanya gagah berani melawan prajurit VOC Belanda.
Senjata meriam dan bedil di kubu Belanda dilawan dengan keris dan tombak dari pasukan yang dipimpin Untung Surapati semasa Sultan Amangkurat II bertahta.
Saat itu pasukan Sampang dan Surabaya yang berkoalisi dengan VOC dikejar pasukan Untung Surapati hingga Alun-alun Kartasura. Konon kekalahan perang saat itu membuat pasukan gabungan Surabaya dan Sampang lari tunggang langgang.
Gabungan pasukan yang dipimpin oleh Adipati Cakraningrat dan Jangrana itu kalah, yang membuat Sindureja berkata jujur ke Kapten Tack, yang memimpin pasukan kompeni Belanda.
Sindureja menyampaikan, pasukan Untung Surapati akan segera sampai ke Alun-alun Kartasura usai menang peperangan melawan pasukan Surabaya dan Sampang.
Sri Wintala Achmad pada bukunya “Untung Surapati Melawan VOC Sampai Mati: Kisah dan Sejarah Hidup Untung Surapati Sejak Jadi Budak hingga Pahlawan” mengisahkan bagaimana Untung Surapati yang maju lagi ke medan laga disambut dengan tembakan.
Ia menghindar dan maju ke tengah.Ia mengganti senjata tombak dengan keris. Sangat dahsyat, ia mengamuk seolah haus darah. Makin banyak tentara kompeni yang tewas. Ia semakin maju hingga mendekati Kapten Tack.