Kisah Untung Surapati, Budak Pembantai Kapten VOC Belanda dengan Keris dan Tombak

Sabtu, 19 Agustus 2023 - 05:47 WIB
loading...
Kisah Untung Surapati,...
Pahlawan nasional Untung Surapati. Foto/Istimewa
A A A
Untung Surapati merupakansalah seorang pahlawan nasional Indonesia berdasarkan penetapan S.K.Presiden No. 106/TK/1975 tanggal 3 November 1975. Untung Surapati berasal dari Bali yang awalnya ditemukan oleh perwira VOC.

Dia ditugaskan di Makassar yang bernama Kapten Van Beber. Untung Surapati dengan kekuatan pasukan penuh dan senjatanya seadanya gagah berani melawan prajurit VOC Belanda.

Senjata meriam dan bedil di kubu Belanda dilawan dengan keris dan tombak dari pasukan yang dipimpin Untung Surapati semasa Sultan Amangkurat II bertahta.



Saat itu pasukan Sampang dan Surabaya yang berkoalisi dengan VOC dikejar pasukan Untung Surapati hingga Alun-alun Kartasura. Konon kekalahan perang saat itu membuat pasukan gabungan Surabaya dan Sampang lari tunggang langgang.

Gabungan pasukan yang dipimpin oleh Adipati Cakraningrat dan Jangrana itu kalah, yang membuat Sindureja berkata jujur ke Kapten Tack, yang memimpin pasukan kompeni Belanda.

Sindureja menyampaikan, pasukan Untung Surapati akan segera sampai ke Alun-alun Kartasura usai menang peperangan melawan pasukan Surabaya dan Sampang.



Sri Wintala Achmad pada bukunya “Untung Surapati Melawan VOC Sampai Mati: Kisah dan Sejarah Hidup Untung Surapati Sejak Jadi Budak hingga Pahlawan” mengisahkan bagaimana Untung Surapati yang maju lagi ke medan laga disambut dengan tembakan.

Ia menghindar dan maju ke tengah.Ia mengganti senjata tombak dengan keris. Sangat dahsyat, ia mengamuk seolah haus darah. Makin banyak tentara kompeni yang tewas. Ia semakin maju hingga mendekati Kapten Tack.

Namun, ia dihadang dengan berondongan peluru. Tapi tak mempan, Surapati terus mengamuk dengan keris di tangan.Ketika Kapten Tack akan menghadapi Surapati, Letnan Kumpeni tengah berperang melawan Ebun Jaladria.



Di tangan Ebun Jaladria, Sang Letnan berhasil dibunuh. Mayatnya terkapar di tanah. Sementara, Untung Surapati berhadapan dengan Kapten Brikman.

Keduanya saling mendorong, saling menangkap, dan saling membanting. Oleh Brikman, Surapati digigit leher sampingnya.

Karena semakin muak, Surapati menikamkan patremnya ke dada Brikman. Kapten Kumpeni itu tewas dengan leher hampir putus. Banyak opsir kompeni ingin menolong Kapten Brikman. Namun pasukan Surapati banyak yang datang.

Maka, pertempuran menjadi sangat ramai. Orang Bugis dan Makassar menjadi bingung. Melihat kehebatan musuh menjadi takut.Sementara itu, menyaksikan Kapten Brikmah tewas, Kapten Tack marah besar.

Sesudah menata barisan, Kapten Tack menyerang pasukan Untung Surapati. Serangan itu dihadang oleh Surapati dan Patih Anrangkusuma. Mereka bersama-sama menerjang tanpa merasa gentar sedikitpun.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1627 seconds (0.1#10.140)