Miris! Dinding SD dari Bilik Bambu di Lampung Utara, Guru Keluhkan saat Hujan dan Ular Sering Masuk

Jum'at, 11 Agustus 2023 - 10:20 WIB
loading...
Miris! Dinding SD dari Bilik Bambu di Lampung Utara, Guru Keluhkan saat Hujan dan Ular Sering Masuk
Bangunan SDN 2 Sidorahayu, Kecamatan Abung Semuli, Kabupaten Lampung Utara yang dindingnya masih terbuat dari bilik bambu. Foto/Jimi Irawan/iNews TV
A A A
LAMPUNG UTARA - Bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Lampung Utara, Provinsi Lampung baru-baru ini tengah jadi sorotan. Pasalnya, ada ruang kelas yang dindingnya masih terbuat dari bilik bambu.

Bangunan sekolah tersebut adalah SDN 2 Sidorahayu, Kecamatan Abung Semuli, Kabupaten Lampung Utara itu dibangun 13 tahun lalu. Sekolah tersebut hanya memiliki lima ruang kelas, dua di antaranya jauh dari kata layak.

Berdasarkan pantauan terlihat satu ruang kelas berdinding bilik bambu dan hampir roboh dan jebol. Tak hanya itu, ruangan belajar sangat tidak layak untuk digunakan sebagai sarana kegiatan belajar dan mengajar (KBM) seperti sekolah pada umumnya.

Sedangkan satu kelas lainnya, memakai gedung perpustakaan, dengan menggunakan meja kecil tanpa ada tempat duduknya.



Esti salah satu guru di sekolah tersebut mengatakan, ruang kelas berdinding bilik ini di bangun sejak tahun 2010 dengan bantuan swadaya masyarakat. Karena mereka kekurangan ruang kelas.

"Sebelum digunakan untuk ruang kelas. Tempat ini tadinya dipakai tempat penitipan sepeda," ujar Esti.

Esti juga mengeluhkan, ketika hujan datang. Mereka harus menghentikan KBM karena air hujan masuk ke dalam kelas.

"Selain bocor, terkadang ada ular yang masuk ke dalam kelas. Makanya kami merasa waswas," ungkapnya.



Melihat kondisi tersebut, para dewan guru mengharapkan kepada Pemkab Lampung Utaraagar segera membangun ruangan kelas yang layak. Sehingga KBM bisa lebih efektif dan nyaman bagi semuanya.

Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Lampura Opi Riyansah saat dikonfirmasi mengaku, untuk ruang kelas berdinding bilik ini di bangun sejak tahun 2010 yang lalu.

Opi menjelaskan, setelah mengecek data pokok pendidikan (Dapodik) SDN 2 Sidorahayu, tidak muncul. Hal itu yang menjadi kendala tidak terpantau dan mendapat bantuan.

"Ke depan kami akan melakukan monitoring terhadap data dapodik yang di upload melalui aplikasi secara online," ungkap Opi.

Ia menyayangkan kondisi ruang kelas yang sangat tidak layak ini dan masih digunakan.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2000 seconds (0.1#10.140)