Tragis! Janjian Tawuran Tengah Malam, Pelajar SMK di Sukabumi Tewas Bersimbah Darah

Rabu, 09 Agustus 2023 - 12:37 WIB
loading...
Tragis! Janjian Tawuran Tengah Malam, Pelajar SMK di Sukabumi Tewas Bersimbah Darah
Pelajar SMK di Sukabumi, Jawa Barat berinisial AR (17) tewas akibat kehabisan darah akibat luka tusukan pada bagian paha kirinya usai ikut tawuran tengah malam. Foto/Tangkapan Layar
A A A
SUKABUMI - Pelajar SMK di Sukabumi, Jawa Barat berinisial AR (17) tewas akibat kehabisan darah akibat luka tusukan pada bagian paha kirinya. Korban sebelumnya dijemput orang tak dikenal (OTK) untuk tawuran tengah malam.

Berdasarkan hasil penyelidikan polisi dan keterangan dari para saksi, AR dipastikan sebagai korban dari tawuran antar pelajar SMK yang sebelumnya telah melakukan janjian melalui aplikasi perpesanan.



"Dari hasil penyelidikan kami, diduga bahwa korban ini pelajar yang merupakan korban daripada tawuran. Kemudian korban di RSUD Al Mulk tidak dapat diselamatkan karena kehabisan darah. Mengalami luka robek di bagian pangkal paha sebelah kiri," kata Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Ari Setyawan Wibowo, Rabu (9/8/2023).



Ari mengatakan, dari keterangan orang tuanya, korban pada sekira pukul 23.30 WIB masih di kamar sambil memainkan handphone. Kemudian, pada pukul 24.00 WIB lebih, korban keluar dijemput oleh orang tidak kenal dengan menggunakan sepeda motor.

"Kemudian orang tua korban mendapatkan kabar korban sudah berada di RSUD Al Mulk pada sekira pukul 02.15 WIB, dan kabar korban sudah dinyatakan meninggal oleh petugas medis diterima pihak keluarga sekitar pukul 02.30 WIB," ujarnya.

Saat ditanya apakah korban janjian, Ari menjawab, dari hasil penyelidikan Satreskrim Polres Sukabumi Kota, membenarkan bahwa korban melakukan janjian dengan pelajar SMK lain dalam grup WhatsApp untuk melakukan tawuran.


"Dugaan tawuran antar pelajar. Kita akan menyelidiki dan pastikan kita akan proses secara prosedural dan kita akan segera mengungkap daripada kejadian ini. Saat ini kita masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi untuk memperdalam dugaan-dugaan ke arah pelaku," ujar Ari.

Ari menambahkan, jasad korban tidak dilakukan autopsi dengan alasan sudah berkoordinasi dengan dokter forensik R Syamsudin SH Kota Sukabumi, dr Nurul Aida Fathya, yang sudah mengetahui jelas luka sabetan senjata tajam di pembuluh besar pada paha korban yang menyebabkan kematian.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1906 seconds (0.1#10.140)