Gandeng BPIP Bangun Djoglo Soekarno, Talunombo Jadi Desa Pelopor Pendidikan Ideologi Pancasila
loading...
A
A
A
WONOSOBO - Desa Talunombo, Kecamatan Sapuran, Wonosobo, Jawa Tengah terus melakukan terobosan dalam memajukan masyarakat desanya. Salah satunya dengan membangun Djoglo Soekarno.
Kepala Desa Talunombo Badarudin mengatakan, pembangunan Djoglo Soekarno tersebut dilakukan sebagai wujud kecintaan serta ucapan terima kasih kepada Sang Proklamator.
"Berkat jasa Ir. Sukarno saat ini kami bisa menikmati kemerdekaan," katanya, Minggu (23/7/2023).
Menurut Badar, Djoglo Soekarno dibangun di lahan seluas 2,6 hektare. Di lokasi tersebut terdapat bangunan utama Joglo dan 5 unit Gazebo serta patung Ir Soekarno.
Joglo berukuran 10x11 meter persegi ini nantinya menjadi pusat penelitian dan kegiatan masyarakat.
Antara lain menjadi Galeri Soekarno, Joglo serbaguna, serta area edupark, edukasi tentang integrated farming system meliputi pertanian dan perikanan terpadu bagi anak-anak sekolah. Apalagi Desa Talunombo merupakan desa vokasi.
"Sehingga dapat menumbuhkan generasi petani muda menuju ketahanan pangan nasional serta memacu kunjungan wisata daerah. Hal ini tentunya akan menumbuhkan ekonomi kerakyatan, menuju desa yang maju dan mandiri," katanya.
Dengan dibangunnya Djoglo Soekarno, Badarudin berharap Desa Talunombo bisa menjadi desa pelopor pendidikan ideologi Pancasila serta menjadi sarana pembelajaran sejarah bagi generasi penerus Bangsa Indonesia. Untuk mewujudkannya, kata Badar, pihaknya menggandeng Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
"Khususnya kepada anak-anak muda serta masyarakat luas, saya berpesan agar bisa menjaga ideologi Pancasila serta meneruskan perjuangan beliau Ir. Soekarno menuju Indonesia Emas 2045," ujarnya.
Kepala Desa Talunombo Badarudin mengatakan, pembangunan Djoglo Soekarno tersebut dilakukan sebagai wujud kecintaan serta ucapan terima kasih kepada Sang Proklamator.
"Berkat jasa Ir. Sukarno saat ini kami bisa menikmati kemerdekaan," katanya, Minggu (23/7/2023).
Menurut Badar, Djoglo Soekarno dibangun di lahan seluas 2,6 hektare. Di lokasi tersebut terdapat bangunan utama Joglo dan 5 unit Gazebo serta patung Ir Soekarno.
Joglo berukuran 10x11 meter persegi ini nantinya menjadi pusat penelitian dan kegiatan masyarakat.
Antara lain menjadi Galeri Soekarno, Joglo serbaguna, serta area edupark, edukasi tentang integrated farming system meliputi pertanian dan perikanan terpadu bagi anak-anak sekolah. Apalagi Desa Talunombo merupakan desa vokasi.
"Sehingga dapat menumbuhkan generasi petani muda menuju ketahanan pangan nasional serta memacu kunjungan wisata daerah. Hal ini tentunya akan menumbuhkan ekonomi kerakyatan, menuju desa yang maju dan mandiri," katanya.
Dengan dibangunnya Djoglo Soekarno, Badarudin berharap Desa Talunombo bisa menjadi desa pelopor pendidikan ideologi Pancasila serta menjadi sarana pembelajaran sejarah bagi generasi penerus Bangsa Indonesia. Untuk mewujudkannya, kata Badar, pihaknya menggandeng Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
"Khususnya kepada anak-anak muda serta masyarakat luas, saya berpesan agar bisa menjaga ideologi Pancasila serta meneruskan perjuangan beliau Ir. Soekarno menuju Indonesia Emas 2045," ujarnya.
(shf)