Fakta Baru! Inses Anak dan Ibu Kandung di Bukittinggi sudah Berlangsung 11 Tahun, Ayahnya Tinggal Serumah

Sabtu, 24 Juni 2023 - 16:10 WIB
loading...
Fakta Baru! Inses Anak dan Ibu Kandung di Bukittinggi sudah Berlangsung 11 Tahun, Ayahnya Tinggal Serumah
Kasus inses anak dan ibu kandung di Bukittinggi, Sumatera Barat sudah berlangsung selama 11 tahun dan sang ayah tinggal serumah. Foto/iNews TV/Wahyu Sikumbang
A A A
BUKITTINGGI - Fakta baru kasus inses anak dan ibu kandung di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat terungkap. Ternyata hubungan terlarang ini sudah berlangsung selama 11 tahun dan sang ayah tinggal serumah dengan pelaku.

Hubungan intim anak dan ibu ini bermula saat sang anak anak berinisial AH yang kala itu masih duduk di bangku SMP suka mabuk lem. Selanjutnya saat SMA, kebiasan mabuk lem terus berlanjut dan pelaku suka bermanja-manja sampai berhubungan terlarang dengan ibu kandungnya, KIN.



Kasus inses yang menggegerkan ini terjadi sejak pelaku berusia 17 tahun hingga saat ini berumur 28 tahun atau selama 11 tahun. Sedangkan saat kejadian sang ibu berusia 40 tahun dan kini telah berusia 51 tahun.



Terungkapnya kasus ini berawal saat pelaku (anak kandung) menjalani penanganan dan karantina di Instansi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Ganggam Solidaritas.

Saat itu, AH diantarkan oleh keluarganya karena mengamuk dan memukul ayahnya yang berusia 75 tahun. Selain mabuk lem, AH juga mengalami sakit perut diduga tukak lambung diduga karena dampak lem.

Ketua IPWL Ganggam Solidaritas dan konselor adiksi Kementerian Sosial, Sukendra Madra menjelaskan, selama tujuh bulan belakangan AH berada di bawah pengawasan pihaknya karena kecanduan mabuk lem.



"Pada assessment awal belum ditemukan, lalu pada beberapa assessment berikutnya terungkaplah semuanya. Dia (AH) bilang menghisap lem sejak kelas 2 SMP. Dia putus cinta pas kelas 2 SMA, lalu frustasi dan punya kebiasaan itu," ungkap Sukendra, Sabtu (24/6/2023).

Informasi yang diperoleh di lapangan, berawal dari suka manja-manjain dengan ibunya tersebut akhirnya terjadi persetubuhan inses antara anak dan ibu kandungnya. Hubungan itu berlangsung di rumah yang juga ditinggali ayah pelaku AH yang merupakan suami dari KIN.

"Terungkap juga bagaimana keinginannya bertemu ibu tiap sebentar, katanya waktu begitu ada bapaknya. dia menuliskan semua pada testimoni," lanjutnya.

Fakta-fakta terkait skandal inses AH terungkap setelah dilakukan asesmen melalui lisan dan tulisan selama masa karantina. Hingga akhirnya IPWL menyimpulkan bahwa penyimpangan seksual yang dilakukan pelaku dengan ibunya dalam pengaruh zat adiktif dari lem.

Sukendra menambahkan, pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk mengkonfirmasi pada ibu atau keluarga AH. Sehingga informasi itu hanya baru didapat dari pihak AH yang merupakan anak ke lima dari delapan bersaudara itu.

Sementara AH terlihat secara kejiwaan sudah mulai terganggu karena sudah mengkonsumsi lem dalam kurun waktu bertahun-tahun.

Sebelumnya kasus inses ini diungkapkan Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar. Wali Kota menyebut penyimpangan seksual itu terjadi di tengah keluarga utuh.

Erman mengungkap kasus inses tersebut, di hadapan ratusan peserta sosialiasi pencegahan pernikahan anak di aula rumah dinas Wali Kota Bukittinggi, pada Rabu (21/6/2023). Kasus inses yang diungkap Wali Kota Bukittinggi tersebut langsung viral.

Menurut Erman, kasus inses yang melibatkan seorang ibu dengan anak laki-lakinya tersebut, sudah lama terjadi dan tidak ada yang mengungkapkannya ke publik. Dia mengaku, aib kota ini tidak akan terselesaikan oleh pemerintahan dan tokoh adat saja, namun butuh peran semua pihak hingga lingkungan terdekat.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Bukittinggi, AKP Fetrizal S menyatakan telah berkoordinasi dengan pimpinan untuk menyelidiki kasus inses tersebut.

"Terkait inses yang terjadi di Kota Bukittinggi, baru kami dapatkan informasinya. Kami sudah berkoordinasi dengan pimpinan, dan akan mencari kebenaran informasi tersebut," ungkap Fetrizal.

Lebih lanjut Fetrizal menyebutkan, kasus inses ini muncul ke publik setelah diungkap oleh Wali Kota Bukit Tinggi.

"Kami baru dapat informasi, sehingga kami akan lakukan pendalaman dan penyelidikan bagaimana dan siapa yang melakukan inses tersebut," terangnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1823 seconds (0.1#10.140)