Kemenparekraf Fokus Bangun Trust Masyarakat untuk Pulihkan Pariwisata
loading...
A
A
A
BANDUNG - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) atau Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) fokus membangun kembali trust atau kepercayaan masyarakat dalam upaya pemulihan sektor pariwisata di tengah pandemi COVID-19.
Direktur Kajian Strategis Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf Wawan Rusiawan mengatakan, membangun kembali kepercayaan masyarakat menjadi salah satu strategi pemulihan sektor pariwisata. (BACA JUGA: Genjot Kunjungan ke Lembang, Pengelola Wisata Alam Ini Gratiskan Tiket Masuk )
Menurutnya, mengembalikan kepercayaan masyarakat dalam upaya pemulihan pariwisata sangat penting. Pasalnya, jika para pelaku pariwisata mampu memberikan rasa aman terhadap pengunjungnya, maka geliat ekonomi di sektor pariwisata bakal terasa. (BACA JUGA: Terdampak Covid-19, Luhut: Kunjungan Wisata ke Indonesia Nyaris Anjlok 100% )
"Kita perlu membangun kembali kepercayaan, bukan hanya untuk wisatawan domestik, tapi juga mancanegara," kata Wawan di sela kegiatan Gerakan Bersih Indah Sehat dan Aman (BISA) di kawasan Curug Dago, Bandung, Sabtu (25/7/2020). (BISA DIKLIK: Pemulihan Pariwisata, DPR Ingatkan soal Rasa Aman dan Transportasi )
Oleh karenanya, ujar Wawan, pihaknya gencar menyosialisasikan Gerakan BISA kepada para pelaku pariwisata dan masyarakat luas. Melalui gerakan tersebut, pihaknya yakin sektor pariwisata yang sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19 segera bangkit dan pulih.
"Gerakan BISA ini juga konsern terhadap kesehatan. Bagaimana kesehatan menjadi modal utama dalam strategi pemulihan pariwisata di masa pandemi COVID-19," ujar dia.
Melalui Gerakan BISA, tutur Wawan, pemerintah bersama legislatif, pelaku pariwisata, hingga masyarakat berupaya menghadirkan destinasi wisata yang bersih, aman, indah, dan sehat. Sehingga, wisatawan pun percaya untuk kembali mendatangi destinasi wisata.
Pihaknya juga berharap, Gerakan BISA menjadi budaya masyarakat Indonesia yang gemar kebersihan dan keindahan. Sehingga, ketika pandemi COVID-19 mulai turun, seluruh destinasi wisata siap menerima kembali wisatawan.
"Diharapkan, gerakan ini bisa massif dan memberikan kepercayaan bahwa berbagai destinasi wisata sudah mulai dapat dikunjungi," tutur Waan.
Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa Amaliah yang turut hadir dalam kegiatan itu mengatakan, untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat, para pengelola destinasi wisata juga harus menaati seluruh protokol pencegahan COVID-19.
Direktur Kajian Strategis Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf Wawan Rusiawan mengatakan, membangun kembali kepercayaan masyarakat menjadi salah satu strategi pemulihan sektor pariwisata. (BACA JUGA: Genjot Kunjungan ke Lembang, Pengelola Wisata Alam Ini Gratiskan Tiket Masuk )
Menurutnya, mengembalikan kepercayaan masyarakat dalam upaya pemulihan pariwisata sangat penting. Pasalnya, jika para pelaku pariwisata mampu memberikan rasa aman terhadap pengunjungnya, maka geliat ekonomi di sektor pariwisata bakal terasa. (BACA JUGA: Terdampak Covid-19, Luhut: Kunjungan Wisata ke Indonesia Nyaris Anjlok 100% )
"Kita perlu membangun kembali kepercayaan, bukan hanya untuk wisatawan domestik, tapi juga mancanegara," kata Wawan di sela kegiatan Gerakan Bersih Indah Sehat dan Aman (BISA) di kawasan Curug Dago, Bandung, Sabtu (25/7/2020). (BISA DIKLIK: Pemulihan Pariwisata, DPR Ingatkan soal Rasa Aman dan Transportasi )
Oleh karenanya, ujar Wawan, pihaknya gencar menyosialisasikan Gerakan BISA kepada para pelaku pariwisata dan masyarakat luas. Melalui gerakan tersebut, pihaknya yakin sektor pariwisata yang sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19 segera bangkit dan pulih.
"Gerakan BISA ini juga konsern terhadap kesehatan. Bagaimana kesehatan menjadi modal utama dalam strategi pemulihan pariwisata di masa pandemi COVID-19," ujar dia.
Melalui Gerakan BISA, tutur Wawan, pemerintah bersama legislatif, pelaku pariwisata, hingga masyarakat berupaya menghadirkan destinasi wisata yang bersih, aman, indah, dan sehat. Sehingga, wisatawan pun percaya untuk kembali mendatangi destinasi wisata.
Pihaknya juga berharap, Gerakan BISA menjadi budaya masyarakat Indonesia yang gemar kebersihan dan keindahan. Sehingga, ketika pandemi COVID-19 mulai turun, seluruh destinasi wisata siap menerima kembali wisatawan.
"Diharapkan, gerakan ini bisa massif dan memberikan kepercayaan bahwa berbagai destinasi wisata sudah mulai dapat dikunjungi," tutur Waan.
Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa Amaliah yang turut hadir dalam kegiatan itu mengatakan, untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat, para pengelola destinasi wisata juga harus menaati seluruh protokol pencegahan COVID-19.