Keren! Nilai Tukar Petani Sulut Naik 0,83 Persen
loading...
A
A
A
MANADO - Nilai Tukar Petani (NTP) Sulawesi Utara (Sulut), mengalami kenaikan pada bulan Mei 2023. Dilansir dari sulutprov.go.id, disebutkan dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut, kenaikan NTP Sulut mencapai 0,83 persen.
Kepala BPS Provinsi Sulut, Asim Saputra menyebutkan, NTP Sulut pada bulan Mei 2023 mencapai 107,43. NTP tersebut, mengalami kenaikan 0,83 persen bila dibandingkan NTP pada bulan April 2023, yang mencapai 106,55.
"Selain NTP, kenaikan juga terjadi pada Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP). Pada bulan Mei 2023, NTUP Sulut mencapai 106,20. Angka tersebut mengalami kenaikan 0,84 persen bila dibandingkan NTUP pada bulan Apri 2023 yang nilainya 105,32," terang Asim.
Sementara terkait dengan kunjungan wisatawan mancanegara di Sulut, Asim menyebutkan, sepanjang April 2023 tercatat ada sebanyak 4.156 wisawatan mancanegara yang masuk ke Sulut, melalui Bandara Sam Ratulangi Manado.
Wisatawan asal China, menjadi yang terbanyak berkunjung ke Sulut, selama April 2023, yakni mencapai sebanyak 3.170 orang, atau 76,28 persen. Kemudian disusul Jerman 187 orang; Singapura 160 orang; Amerika 106 orang; dan Inggris 62 orang.
Kepala BPS Provinsi Sulut, Asim Saputra menyebutkan, NTP Sulut pada bulan Mei 2023 mencapai 107,43. NTP tersebut, mengalami kenaikan 0,83 persen bila dibandingkan NTP pada bulan April 2023, yang mencapai 106,55.
"Selain NTP, kenaikan juga terjadi pada Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP). Pada bulan Mei 2023, NTUP Sulut mencapai 106,20. Angka tersebut mengalami kenaikan 0,84 persen bila dibandingkan NTUP pada bulan Apri 2023 yang nilainya 105,32," terang Asim.
Baca Juga
Sementara terkait dengan kunjungan wisatawan mancanegara di Sulut, Asim menyebutkan, sepanjang April 2023 tercatat ada sebanyak 4.156 wisawatan mancanegara yang masuk ke Sulut, melalui Bandara Sam Ratulangi Manado.
Wisatawan asal China, menjadi yang terbanyak berkunjung ke Sulut, selama April 2023, yakni mencapai sebanyak 3.170 orang, atau 76,28 persen. Kemudian disusul Jerman 187 orang; Singapura 160 orang; Amerika 106 orang; dan Inggris 62 orang.
(eyt)