5 Fakta Tradisi di Indonesia yang Dinilai Ekstrem, Nomor 5 Tentang Kehormatan dan Harga Diri
loading...
A
A
A
Wanita Suku Mentawai memiliki tradisi meruncingkan gigi mereka. Hal ini dapat membuat mereka lebih percaya diri karena memiliki gigi yang runcing. Tradisi gigi runcing ini merupakan simbol kecantikan mereka terutama di mata suaminya.
Tradisi gigi runcing ini juga memiliki makna tersendiri yaitu kedamaian jiwa untuk wanita tersebut yang memiliki gigi runcing. Tradisi ini berkaitan dengan jiwa, Suku Mentawai sangat meyakini ajaran nenek moyang mereka dahulu bahwa roh dan jiwa sangatlah penting karena mereka menganut animisme.
Apabila para wanita tidak puas dengan fisik atau penampilannya, maka dipercayai bahwa mereka akan terkena penyakit dan ditarik ke dunia lain.
![5 Fakta Tradisi di Indonesia yang Dinilai Ekstrem, Nomor 5 Tentang Kehormatan dan Harga Diri]()
Foto/Kemenparekraf
Tradisi pukul menyapu dilakukan oleh pemuda yang berasal dari Morela, Maluku Tengah. Tradisi ini dinilai ekstrem dikarenakan para pemuda akan memukul menggunakan batang lidi dengan sekuat tenaga sehingga akan mengeluarkan darah mengalir di bekas pukulan yang dilakukan berulang kali.
Rasa sakit yang ditimbulkan saat saling pukul menyapu ini mencerminkan perjuangan para pahlawan. Pukul menyapu ini akan dilakukan secara bergantian tanpa henti hingga tubuh para pemuda mengeluarkan darah.
Tradisi ini merupakan rangkaian yang dilakukan pada Hari Raya Idul Fitri. Tradisi ini akan dilakukan pada 7 Syawal atau tujuh hari setelah lebaran. Tradisi ini dilakukan juga hanya para pemuda saja dan biasanya mereka akan dibagi per kelompok 10 orang.
Selain itu, tradisi pukul menyapu ini memiliki simbol mengenai persatuan dan perdamaian. Jadi pada kegiatan tradisi ini tidak akan ada kemarahan serta rasa dendam, semua dilakukan dengan rasa penuh keceriaan.
![5 Fakta Tradisi di Indonesia yang Dinilai Ekstrem, Nomor 5 Tentang Kehormatan dan Harga Diri]()
Foto/iNews TV/Jufri Tonafa
Tradisi Manene merupakan salah satu tradisi yang dinilai ekstrem di Suku Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Tradisi ini berupa perawatan jenazah yang telah meninggal puluhan bahkan ratusan tahun atau sudah berbentuk mumi.
Warisan leluhur ini akan dilakukan satu kelompok keluarga untuk membersihkan mumi leluhur sebagai garis keturunannya. Tradisi Manene ini juga bukan hanya memandikan para mayat tetapi juga mengganti baju mereka.
Tradisi Manene ini tambah menarik dan dinilai ektrem dikarenakan, para mayat leluhur mereka akan di ajak untuk mengelilingi kampung. Masyarakat Tana Toraja sangat mempercayai apa yang mereka lakukan pada ini bisa menghormati para leluhurnya yang sudah lebih dahulu meninggal dunia.
![5 Fakta Tradisi di Indonesia yang Dinilai Ekstrem, Nomor 5 Tentang Kehormatan dan Harga Diri]()
Foto/Ilustrasi/Film Carok karya Institut Kesenian Jakarta
Tradisi gigi runcing ini juga memiliki makna tersendiri yaitu kedamaian jiwa untuk wanita tersebut yang memiliki gigi runcing. Tradisi ini berkaitan dengan jiwa, Suku Mentawai sangat meyakini ajaran nenek moyang mereka dahulu bahwa roh dan jiwa sangatlah penting karena mereka menganut animisme.
Apabila para wanita tidak puas dengan fisik atau penampilannya, maka dipercayai bahwa mereka akan terkena penyakit dan ditarik ke dunia lain.
3. Pukul Menyapu di Maluku

Foto/Kemenparekraf
Tradisi pukul menyapu dilakukan oleh pemuda yang berasal dari Morela, Maluku Tengah. Tradisi ini dinilai ekstrem dikarenakan para pemuda akan memukul menggunakan batang lidi dengan sekuat tenaga sehingga akan mengeluarkan darah mengalir di bekas pukulan yang dilakukan berulang kali.
Rasa sakit yang ditimbulkan saat saling pukul menyapu ini mencerminkan perjuangan para pahlawan. Pukul menyapu ini akan dilakukan secara bergantian tanpa henti hingga tubuh para pemuda mengeluarkan darah.
Tradisi ini merupakan rangkaian yang dilakukan pada Hari Raya Idul Fitri. Tradisi ini akan dilakukan pada 7 Syawal atau tujuh hari setelah lebaran. Tradisi ini dilakukan juga hanya para pemuda saja dan biasanya mereka akan dibagi per kelompok 10 orang.
Selain itu, tradisi pukul menyapu ini memiliki simbol mengenai persatuan dan perdamaian. Jadi pada kegiatan tradisi ini tidak akan ada kemarahan serta rasa dendam, semua dilakukan dengan rasa penuh keceriaan.
4. Manene di Tana Toraja

Foto/iNews TV/Jufri Tonafa
Tradisi Manene merupakan salah satu tradisi yang dinilai ekstrem di Suku Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Tradisi ini berupa perawatan jenazah yang telah meninggal puluhan bahkan ratusan tahun atau sudah berbentuk mumi.
Warisan leluhur ini akan dilakukan satu kelompok keluarga untuk membersihkan mumi leluhur sebagai garis keturunannya. Tradisi Manene ini juga bukan hanya memandikan para mayat tetapi juga mengganti baju mereka.
Tradisi Manene ini tambah menarik dan dinilai ektrem dikarenakan, para mayat leluhur mereka akan di ajak untuk mengelilingi kampung. Masyarakat Tana Toraja sangat mempercayai apa yang mereka lakukan pada ini bisa menghormati para leluhurnya yang sudah lebih dahulu meninggal dunia.
5. Carok di Madura

Foto/Ilustrasi/Film Carok karya Institut Kesenian Jakarta