Pelaku Ekonomi Kreatif Jatim Sambut Baik Rencana Hekrafnas Tiap 24 Oktober
loading...
A
A
A
SURABAYA - Pelaku ekonomi kreatif menyambut gembira rencana peringatan Hari Ekonomi Kreatif (Hekrafnas) diperingati setiap 24 Oktober. Kemenparekraf menggelar sosialisasi Hekrafnas bersama DPR RI dan 17 Sub Sektor Ekraf.
“InsyaAllah jadi Hari Ekonomi Kreatif Nasional kita usulkan bersama nanti bisa (diperingati setiap) 24 Oktober” ujar Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, baru-baru ini.
Sandiaga melanjutkan, hal ini sesuai dengan nafas dan semangat yang disampaikan Presiden RI Joko Widodo dalam WCCE di Bali beberapa waktu lalu. Disebutkan, ekonomi kreatif adalah tulang punggung ekonomi dan masa depan.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2020, kontribusi ekonomi kreatif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai sekitar 7,4%, dengan nilai sekitar Rp 1.087 triliun.
Baca juga: Pelaku UMKM Perlu Kuasai Digital Marketing, Ini Alasannya
Selain itu, sektor ekonomi kreatif juga memberikan kontribusi besar terhadap penciptaan lapangan kerja, dimana pada tahun yang sama tercatat sekitar 17,6 juta orang bekerja di sektor ekonomi kreatif.
Kekuatan ekonomi kreatif Indonesia berasal dari keanekaberagaman budaya dan seni yang sangat kaya, sehingga menjadi salah satu keunggulan dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif.
Dalam sosialisasi ini juga menghadirkan talkshow lintas sektor dengan narasumber Nisa Rengganis seorang pemerhati kebijakan publik; Tika Ramlan pelaku ekonomi kreatif sub sektor kuliner dan fesyen yang juga seorang entertainer; Fajar Hutomo Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf; Hj. Lisda Hendrajoni anggota Komisi X DPR RI.
“Komisi X DPR RI mendukung mengapresiasi dan mendukung penuh usulan Hari Ekonomi Kreatif Nasional karena sebagai pengingat untuk agar ekonomi kreatif kita menjadi lebih baik lagi” ujar Hj Lisa Hendrajoni.
"Dan sudah sepatutnya hal ini perlu kita penuhi dan lakukan seiring dengan teknologi yang berkembang agar pelaku ekonomi kreatif kita memiliki daya saing," lanjutnya.
Diskusi berlangsung menarik dan sangat positif terutama bagaimana semua pihak pentahelik dapat berkontribusi dalam memajukan ekonomi kreatif Indonesia dengan berbagai usaha yang bersifat kolektif.
Terpisah, pelaku ekonomi kreatif Jawa Timur, Rian Septrianto Maulana menyambut bahagia terkait usulan Hekrafnas tersebut. Tokoh milenial asal Gresik itu berharap dengan adanya Hekrafnas mampu menambah semangat pelaku ekonomi kreatrif dimanapun berada.
"Serta bisa menambah optimisme dalam mewujudkan Ekonomi Kreatif sebagai masa depan Indonesia. Semoga segera terwujud," ungkap Cak Rian, Kamis (1/6/2023).
“InsyaAllah jadi Hari Ekonomi Kreatif Nasional kita usulkan bersama nanti bisa (diperingati setiap) 24 Oktober” ujar Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, baru-baru ini.
Sandiaga melanjutkan, hal ini sesuai dengan nafas dan semangat yang disampaikan Presiden RI Joko Widodo dalam WCCE di Bali beberapa waktu lalu. Disebutkan, ekonomi kreatif adalah tulang punggung ekonomi dan masa depan.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2020, kontribusi ekonomi kreatif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai sekitar 7,4%, dengan nilai sekitar Rp 1.087 triliun.
Baca juga: Pelaku UMKM Perlu Kuasai Digital Marketing, Ini Alasannya
Selain itu, sektor ekonomi kreatif juga memberikan kontribusi besar terhadap penciptaan lapangan kerja, dimana pada tahun yang sama tercatat sekitar 17,6 juta orang bekerja di sektor ekonomi kreatif.
Kekuatan ekonomi kreatif Indonesia berasal dari keanekaberagaman budaya dan seni yang sangat kaya, sehingga menjadi salah satu keunggulan dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif.
Dalam sosialisasi ini juga menghadirkan talkshow lintas sektor dengan narasumber Nisa Rengganis seorang pemerhati kebijakan publik; Tika Ramlan pelaku ekonomi kreatif sub sektor kuliner dan fesyen yang juga seorang entertainer; Fajar Hutomo Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf; Hj. Lisda Hendrajoni anggota Komisi X DPR RI.
“Komisi X DPR RI mendukung mengapresiasi dan mendukung penuh usulan Hari Ekonomi Kreatif Nasional karena sebagai pengingat untuk agar ekonomi kreatif kita menjadi lebih baik lagi” ujar Hj Lisa Hendrajoni.
"Dan sudah sepatutnya hal ini perlu kita penuhi dan lakukan seiring dengan teknologi yang berkembang agar pelaku ekonomi kreatif kita memiliki daya saing," lanjutnya.
Diskusi berlangsung menarik dan sangat positif terutama bagaimana semua pihak pentahelik dapat berkontribusi dalam memajukan ekonomi kreatif Indonesia dengan berbagai usaha yang bersifat kolektif.
Terpisah, pelaku ekonomi kreatif Jawa Timur, Rian Septrianto Maulana menyambut bahagia terkait usulan Hekrafnas tersebut. Tokoh milenial asal Gresik itu berharap dengan adanya Hekrafnas mampu menambah semangat pelaku ekonomi kreatrif dimanapun berada.
"Serta bisa menambah optimisme dalam mewujudkan Ekonomi Kreatif sebagai masa depan Indonesia. Semoga segera terwujud," ungkap Cak Rian, Kamis (1/6/2023).
(msd)