Kisah Kepolosan Syekh Jangkung, Sosok Wali yang Pernah Jadi Murid Sunan Kudus

Kamis, 01 Juni 2023 - 09:33 WIB
loading...
A A A
Kemudian Saridin diperintahkan untuk bertapa di lautan, dengan hanya dibekali dua buah kelapa sebagai pelampung. Tidak boleh makan kalau tidak ada makanan yang datang, dan tidak boleh minum kalau tidak ada air yang turun.

Setelah berhari-hari bertapa di laut dan hanyut terbawa ombak akhirnya dia terdampar di salah satu kerajaan di Pulau Sumatera yang belum masuk dalam kekuasaan Kerajaan Mataram. Raja tersebut menganggap remeh Sultan Agung.

Saridin menyela omongan Raja tersebut, dia merasa terpanggil sebagai seorang yang sama-sama dari Tanah Jawa. Dia mengaku sebagai hamba Mataram yang mau menguji kesaktian dengan sang raja.



"Aku bisa menghitung kekuatan pasukan kerajaan ini, yang paduka gelar di alun-alun kerajaan," kata Saridin. Ribuan pasukan itu telah siap siaga untuk melawan Sultan Agung Mataram.

"Ya, coba kalau bisa kamu menghitung ribuan pasukanku dengan tepat, aku akan mengaku kalah sama kamu, Saridin,". Lalu Saridin melesat dengan cepat ke atas, berlari dari ujung ke ujung tombak yang mengacung ke langit. Semua dihitung dengan cepat seperti kilat.

Dia kemudian berada dihadapan raja dengan menebak jumlah pasukan yang berbaris. Raja itu pun tertunduk, bergetar dan ciut nyalinya menghadapi kesaktian Saridin. Seketika itu raja takluk dihadapan Saridin, namun dia tidak menerima sembah bakti.

Saridin menyarankan untuk tunduk kepada Sultan Agung saja, sebab Saridin adalah salah satu hamba dari Mataram. Dengan demikian raja tersebut tunduk-takluk kepada Sultan Agung tanpa perlawanan sama sekali.

Selain sakti mandraguna, Saridin juga dikenal sebagai ahli berdakwah Agama Islam. Beramal ibadah, membantu kaum du'afa dan para fakir-miskin. Ketenaran Saridin sampai ke wilayah Mataram.

Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3288 seconds (0.1#10.140)