Setelah Diamputasi, Korban Awan Panas Sinabung Meninggal

Selasa, 31 Mei 2016 - 10:37 WIB
Setelah Diamputasi, Korban Awan Panas Sinabung Meninggal
Setelah Diamputasi, Korban Awan Panas Sinabung Meninggal
A A A
KARO - Seluruh korban awan panas Gunung Sinabung, di Kabupaten Karo, akhirnya meninggal dunia. Korban kesembilan yang sempat dirawat selama sepekan, di RS Haji Adam Malik Medan atas nama Cahaya br Tarigan (45).

Korban merupakan warga Desa Gamber, Kecamatan Simpang Empat. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Plt Kepala BPBD Kab Karo Matius Sembiring, jenazah korban akan dibawa keluarga ke Desa Sukandebi, Kecamatan Naman Teran.

Rencananya, korban akan dikebumikan di samping makam suaminya yang juga menjadi korban awan panas. Selanjutnya, korban akan mendapat santunan Rp15 juta dari Kementerian Sosial.

Dikatakan, selama dirawat di RS Adam Malik Medan, kedua kakinya harus diamputasi akibat luka bakar 60% yang dideritanya. Pada saat masuk rumah sakit, kondisi kakinya sudah hangus atau gosong, sehingga terpaksa harus diamputasi.

“Amputasi kedua kaki korban dilakukan, pada Senin 23 Mei 2016 lalu. Operasi dilakukan setelah pihak rumah sakit mendapatkan persetujuan dari keluarga korban,” terang Matius, kepada wartawan, Senin (31/5/2016).

Sebagaimana diketahui, Gunung Sinabung mengalami erupsi disertai semburan awan panas sejauh 4.500 meter, pada Sabtu 21 Mei 2016 lalu. Sembilan orang warga Desa Gamber, Kecamatan Simpang Empat, terkena hembusan awan panas ini.

Berikut identitas para korban. Karman Meliala (60), Irwansyah Sembiring (17), Nanin br Sitepu (50), Leo Peranginangin, (25), Mulia Ginting (45), Ersada Ginting (55), dan Brahim Sembiring (51).

Korban tewas selanjutnya adalah Cahaya Sembiring (75), meninggal dunia di RSU Adam Malik, pada Minggu 29 Mei 2016 dan Cahayaberu Tarigan (45), meninggal dunia di RSU Adam Malik, pada Senin 30 Mei 2016, pukul 18.00 WIB.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7998 seconds (0.1#10.140)