Dorong Pertumbuhan Kekayaan Intelektual di Sulut, Ini yang Dilakukan Kemenkumham
loading...
A
A
A
Sebagai model ekonomi yang bertumpu pada kekuatan sumber daya manusia, ekonomi kreatif yang membangun pondasinya di atas kekayaan intelektual, menurutnya memerlukan pelindungan agar aset kreatif tersebut dapat tumbuh dengan pesat.
"Dengan demikian peran kekayaan intelektual dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional, melalui pemberdayaan ekonomi sektor UMKM, sangat diperlukan untuk mendorong pemberdayaan ekonomi sektor UMKM masyarakat Indonesia," katanya.
Peranan inovasi dan kreativitas sektor UMKM, diperlukan bagi pemulihan ekonomi nasional. Diharapkan setidaknya 20 persen dari 65,46 juta jumlah UMKM yang ada di Indonesia, dapat dilindungi kekayaan intelektualnya.
Dengan Jumlah UMKM 423.028 pelaku usaha di Sulut, diharapkan bisa meningkatkan potensi sektor Ekraf. Selain itu, di Sulut berdasarkan pada data BPS triwulan pertama tahun 2023, menunjukkan bahwa adanya pertumbuhan ekonomi sebesar 5,26 persen.
"Terdapat empat lapangan usaha tertinggi di Sulut, yaitu lapangan usaha pertanian 21,04 persen; lapangan usaha perdagangan 13,73 persen; lapangan usaha industri 11,22 persen; dan lapangan usaha transportasi 10,84 persen," ucapnya.
Sektor perdagangan jelas Min, merupakan salah satu lapangan usaha yang sangat tepat untuk pengembangan usaha usaha kreatif, dan lapangan usaha transportasi yang dapat mendorong pertumbuhan ekraf dari sisi pariwisata.
Tingginya potensi sektor ekraf yang berasal dari UMKM, baik kekayaan intelektual personal maupun kekayaan intelektual komunal, dapat mendorong masyarakat bangga terhadap produk buatan Indonesiam dan sekaligus dapat menyukseskan program Bangga Buatan Indonesia, yang menggaungkan untuk cinta akan produk Indonesia.
"Peranan kekayaan intelektual dalam membangun ekonomi di wilayah, dalam bentuk keterkaitan antara kekayaan intelektual dan pariwisata atau IP and Tourism. Potensi ini, juga merupakan langkah yang sudah dikembangkan oleh negara Eropa, dalam mempromosikan sekaligus mengembangkan potensi ekonomi dari produk Indikasi Geografis (IG)," ungkap Min.
Baca Juga
"Dengan demikian peran kekayaan intelektual dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional, melalui pemberdayaan ekonomi sektor UMKM, sangat diperlukan untuk mendorong pemberdayaan ekonomi sektor UMKM masyarakat Indonesia," katanya.
Peranan inovasi dan kreativitas sektor UMKM, diperlukan bagi pemulihan ekonomi nasional. Diharapkan setidaknya 20 persen dari 65,46 juta jumlah UMKM yang ada di Indonesia, dapat dilindungi kekayaan intelektualnya.
Dengan Jumlah UMKM 423.028 pelaku usaha di Sulut, diharapkan bisa meningkatkan potensi sektor Ekraf. Selain itu, di Sulut berdasarkan pada data BPS triwulan pertama tahun 2023, menunjukkan bahwa adanya pertumbuhan ekonomi sebesar 5,26 persen.
"Terdapat empat lapangan usaha tertinggi di Sulut, yaitu lapangan usaha pertanian 21,04 persen; lapangan usaha perdagangan 13,73 persen; lapangan usaha industri 11,22 persen; dan lapangan usaha transportasi 10,84 persen," ucapnya.
Sektor perdagangan jelas Min, merupakan salah satu lapangan usaha yang sangat tepat untuk pengembangan usaha usaha kreatif, dan lapangan usaha transportasi yang dapat mendorong pertumbuhan ekraf dari sisi pariwisata.
Tingginya potensi sektor ekraf yang berasal dari UMKM, baik kekayaan intelektual personal maupun kekayaan intelektual komunal, dapat mendorong masyarakat bangga terhadap produk buatan Indonesiam dan sekaligus dapat menyukseskan program Bangga Buatan Indonesia, yang menggaungkan untuk cinta akan produk Indonesia.
"Peranan kekayaan intelektual dalam membangun ekonomi di wilayah, dalam bentuk keterkaitan antara kekayaan intelektual dan pariwisata atau IP and Tourism. Potensi ini, juga merupakan langkah yang sudah dikembangkan oleh negara Eropa, dalam mempromosikan sekaligus mengembangkan potensi ekonomi dari produk Indikasi Geografis (IG)," ungkap Min.