Kisah Sunan Kalijaga Menjaga Tongkat Sakti Sunan Bonang

Selasa, 23 Mei 2023 - 05:05 WIB
loading...
A A A
Raden Said pun pergi mengembara tanpa arah. Namun ia tetap melakukan aksi bak Robin Hood di cerita rakyat Negara Barat. Ia meningkatkan kemampuannya dan mengubah identitasnya dengan sebutan Brandal Lokajaya.

Suatu waktu, Brandal Lokajaya coba mencuri sebuah tongkat yang dikira terbuat dari emas milik seorang pria tua yang melintasi hutan tempatnya bernaung. Namun ternyata tongkat itu bukan terbuat dari emas.

Raden Said yang merasa kasihan lantas memberikannya lagi kepada si pria tua itu. Akhirnya si pria tua bertanya kepada Brandal Lokajaya mengapa melakukan hal itu. Brandal Lokajaya pun menjawab untuk diberikan pada rakyat fakir miskin yang menderita.

Si kakek lantas menimpali dengan menyebut, "Sungguh mulia hatimu, namun cara yang kau lakukan keliru." Pria tua itu pun melanjutkan dengan bertanya, "Jika kau mencuci pakaianmu yang kotor dengan air kencing, apakah tindakanmu itu benar?"

"Tentu sebuah perbuatan bodoh. Hanya menambah kotor dan bau pakaian saja," jawab Brandal Lokajaya.

Sang kakek pun tersenyum dan berkata, "Begitupun dengan apa yang kau lakukan. Kamu berbagi dengan cara mencuri. Allah Subhanahu wa ta'ala itu adalah zat yang baik, hanya menerima amal dari barang yang baik atau halal."

Mendengar hal itu, lantas Brandal Lokajaya yang termenung. Ia merasa bahwa pria tua tersebut bukan sosok manusia sembarangan. Benar saja, lelaki paruh baya itu merupakan sosok Sunan Bonang. Ia yang kagum lantas mengejar Sunan Bonang sampai tepian kali.

Brandal Lokajaya memohon kepada sang pria tua untuk menjadikannya sebagai seorang murid. Mendengar hal itu, Sunan Bonang lantas memberikan Brandal Lokajaya sebuah "ujian" apabila benar-benar ingin menjadi muridnya.

Beliau mengeluarkan dan menancapkan tongkat yang menjadi salah satu karomahnya itu di pinggir kali. Lantas memerintahkan Raden Said menjaga benda tersebut tetap tertancap sampai ia kembali.

Sang Brandal Lokajaya pun langsung melaksanakan syarat tersebut dan duduk di tepi kali dan tongkat tersebut. Sementara Sunan Bonang pergi meninggalkannya dengan melintasi sungai dengan berjalan di atas air tanpa sedikit pun terkena percikan air, ini merupakan salah satu karomahnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3571 seconds (0.1#10.140)