KSAD Jenderal Dudung Luncurkan Buku Gaya Kepemimpinan di UAD Yogyakarta
loading...
A
A
A
Dalam menjalankan kepemimpinan, dia senantiasa diilhami ajaran luhur local wisdom yang terungkap dalam kata-kata “Cipta, Rasa, Karsa, Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani”.
"Saya terapkan ajaran Ki Hajar Dewantara, serta menerapkan prophetic leadership yang bersumber ajaran Nabi Muhammad SAW dan Khulafaur Rasyidin yang terangkum dalam empat sifat yaitu siddiq, amanah, tabligh, dan fathanah," ungkapnya.
Selanjutnya, dalam memengaruhi dan mengajak orang lain, dilakukan dengan sikap dan hati yang tulus, kebersihan nurani yang dilandasi filosofi dasar “Memimpin adalah kewajiban, amanah, bukan hak."
Perpaduan kedua ajaran tersebut melahirkan gaya kepemimpinan “Green Human Resourse Management”, yaitu kepemimpinan yang mengayomi, memberikan keteduhan dan kesejukan dengan mengutamakan kedekatan dengan anggota.
Green Human Resource Management merupakan lingkungan yang kondusif, nyaman dan aman serta lingkungan yang mampu menciptakan energi bagi rekan dan anggota dalam mencapai tujuan organisasi.
Untuk membangun lingkungan yang kondusif membutuhkan gaya kepemimpinan strategis yaitu kemampuan seseorang untuk mengantisipasi, mempertahankan fleksibililitas.
"Berpikir secara strategis dan bekerja dengan orang lain untuk memulai perubahan yang akan menciptakan masa depan yang baik bagi organisasi," tambahnya.
Membangun Green Human Resource Management, maka seorang pemimpin harus membangun kapasitas dirinya sebagai pemimpin, yaitu pemimpin yang dihormati yang berani mengambil keputusan. Kalau keputusan itu benar itu bagus, kalau salah pun lebih bagus daripada tidak berani mengambil keputusan sama sekali.
Di samping itu, pemimpin yang diidolakan, idola karena memang kepiawaiannya, idola karena memang apa yang dilakukannya tidak memberikan contoh-contoh yang tidak baik. Sekecil apapun kebaikan yang kamu perbuat akan menjadi riak kebaikan yang tak berujung.
Selanjutnya, pemimpin yang dikagumi artinya kehadiran seorang pemimpin sangat dinanti-nantikan oleh anggotanya, sehingga apa yang terjadi kepada diri kita adalah gambaran apa yang kita lakukan dan perbuat kepada orang lain.
"Saya terapkan ajaran Ki Hajar Dewantara, serta menerapkan prophetic leadership yang bersumber ajaran Nabi Muhammad SAW dan Khulafaur Rasyidin yang terangkum dalam empat sifat yaitu siddiq, amanah, tabligh, dan fathanah," ungkapnya.
Selanjutnya, dalam memengaruhi dan mengajak orang lain, dilakukan dengan sikap dan hati yang tulus, kebersihan nurani yang dilandasi filosofi dasar “Memimpin adalah kewajiban, amanah, bukan hak."
Perpaduan kedua ajaran tersebut melahirkan gaya kepemimpinan “Green Human Resourse Management”, yaitu kepemimpinan yang mengayomi, memberikan keteduhan dan kesejukan dengan mengutamakan kedekatan dengan anggota.
Green Human Resource Management merupakan lingkungan yang kondusif, nyaman dan aman serta lingkungan yang mampu menciptakan energi bagi rekan dan anggota dalam mencapai tujuan organisasi.
Untuk membangun lingkungan yang kondusif membutuhkan gaya kepemimpinan strategis yaitu kemampuan seseorang untuk mengantisipasi, mempertahankan fleksibililitas.
"Berpikir secara strategis dan bekerja dengan orang lain untuk memulai perubahan yang akan menciptakan masa depan yang baik bagi organisasi," tambahnya.
Membangun Green Human Resource Management, maka seorang pemimpin harus membangun kapasitas dirinya sebagai pemimpin, yaitu pemimpin yang dihormati yang berani mengambil keputusan. Kalau keputusan itu benar itu bagus, kalau salah pun lebih bagus daripada tidak berani mengambil keputusan sama sekali.
Di samping itu, pemimpin yang diidolakan, idola karena memang kepiawaiannya, idola karena memang apa yang dilakukannya tidak memberikan contoh-contoh yang tidak baik. Sekecil apapun kebaikan yang kamu perbuat akan menjadi riak kebaikan yang tak berujung.
Selanjutnya, pemimpin yang dikagumi artinya kehadiran seorang pemimpin sangat dinanti-nantikan oleh anggotanya, sehingga apa yang terjadi kepada diri kita adalah gambaran apa yang kita lakukan dan perbuat kepada orang lain.