Gunungkidul Dilanda Kekeringan, Droping Air Mulai Dilakukan

Minggu, 21 Mei 2023 - 18:59 WIB
loading...
Gunungkidul Dilanda...
Sejumlah wilayah di Gunungkidul mulai dilanda kekeringan, karena itu Pemerintah setempat mulai melakukan droping air bersih. Foto: Dok/SINDOnews
A A A
GUNUNGKIDUL - Gunungkidul mulai dilanda kekeringan. Sejumlah masyarakat sudah mulai mengajukan permintaan untuk mendapatkan air bersih dari pemerintah.

Merespons permintaan itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul mulai menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat pertengahan pekan ini.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Gunungkidul Sumadi mengakui, wilayah Gunungkidul sudah mulai kekeringan. Sejumlah masyarakat sudah merasakan kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Mereka terpaksa membeli air ataupun mengajukan permohonan bantuan air bersih.



"Kalau yang membeli air bersih dari pihak swasta sudah banyak. Tapi yang mengajukan droping air belum banyak,"tutur dia.

Saat ini, baru ada 1 titik kelompok masyarakat yang mengajukan permohonan bantuan air bersihm mereka adalah masyarakat di padukuhan Sumber, Kalurahan Planjan Kapanewon Saptosari.



Pihaknya sudah mulai melaksanakan droping dengan air bersih ke wilayah tersebut. Tahap pertama, BPBD sudah mengirim bantuan untuk mengisi ke 12 bak penampungan di Padukuhan tersebut, Kamis (18/5/2023).

Dia mengatakan, lokasi padukuhan berada di daerah perbukitan. Kondisi ini membuat sambungan dari PDAM belum bisa masuk ke padukuhan Sumber. Sehingga setiap musim kemarau warga membeli air atau menunggu bantuan dari pemerintah maupun swasta.

"Di sana memang sudah langganan kekeringan,"ungkapnya.



Di kawasan tersebut ketika hujan sudah tidak turun selama 10 hari maka dipastikan jika mata air di wilayah mereka akan menghilang. Mereka dipastikan kesulitan mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Kepala BPBD Gunungkidul Purwadi mengakui baru 1 lokasi yang mengajukan untuk bantuan droping air bersih. Anggaran droping air bersih tahun ini dipangkas jauh lebih sedikit dibanding dengan tahun 2022 yang lalu di mana kali ini anggarannya hanya Rp 270 juta.

"Tahun lalu kita mencapai 700 juta. Penurunan ini karena ada refocusing kembali,"terang dia.

Sebelumnya, warga Gunungkidul sisi selatan mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Mereka sudah mulai membeli air bersih dari pihak penyedia jasa air bersih dalam dua bulan terakhir. Sebab, ketika hujan sudah menghilang 10 hari maka sumber mata air sudah menghilang.
(nic)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1626 seconds (0.1#10.140)