Seru! Begini saat Anggota Polrestabes Makassar Mengajar Anak Jalanan
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Mengenakan seragam polisi lengkap, sejumlah anggota Polrestabes Makassar, begitu ramah menyapa anak-anak jalanan dan anak dari keluarga miskin. Kali ini, para anggota polisi tersebut tidak melakukan penindakan terhadap anak-anak jalanan.
Anggota polisi tersebut, hadir di tengah anak-anak jalanan dan anak dari keluarga miskin, untuk mengajar. Para anggota Polrestabes Makassar tersebut, mengajar baca tulis, dan sejumlah pelajaran untuk anak-anak jalanan serta anak dari keluarga miskin.
Proses belajar mengajar kepada anak-anak jalanan dan anak dari keluarga miskin ini, juga turut dihadiri anggota TNI yang bertugas sebagai Bintara Pembina Desa (Babinsa). Proses belajar mengajar itu, dilakukan di Rumah Singgah Balla Barakka.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol. Mokhamad Ngajib mengatakan, para anggota Polrestabes Makassar ini berbagi ilmu pengetahuan dengan anak-anak jalanan, dan anak dari keluarga miskin, dalam rangka memperingati hari buku nasional.
"Personel Polrestabes Makassar, memperingati hari buku nasional dengan menjadi guru untuk anak-anak jalanan, dan anak dari keluarga miskin di Kota Makassar. Hal ini sebagai bentuk kepedulian para personel Polrestabes Makassar, terhadap masa depan generasi bangsa," tutur Ngajib.
Mereka belajar bersama dengan kondisi yang sangat sederhana, karena di sanggar tersebut tidak ada meja kursi untuk belajar layaknya di ruang kelas. Meski harus duduk di lantai, tetapi anak-anak jalanan dan anak dari keluarga miskin tersebut, tetap semangat untuk terus belajar menuntut ilmu.
Semangat mereka semakin tinggi, meskipun kondisinya penuh keterbatasan. Rata-rata anak-anak jalanan dan anak dari keluarga miskin ini, belum pernah mengenyam pendidikan formal karena keterbatasan keuangan.
Anak-anak jalanan dan anak dari keluarga miskin tersebut, begitu semringah diajar oleh para personel polisi, serta ada juga Babinsa TNI yang turut terlibat mengajar. Mereka dikenalkan huruf, jenis hewan, hingga membaca Al-Qur'an.
"Kami sengaja menyediakan Rumah Singgah Balla Barakka, untuk menampung anak jalanan dan kurang mampu. Hal ini juga bertujuan untuk mencegah aksi tawuran yang kerap terjadi di kawasan tersebut," pungkas Ngajip.
Anggota polisi tersebut, hadir di tengah anak-anak jalanan dan anak dari keluarga miskin, untuk mengajar. Para anggota Polrestabes Makassar tersebut, mengajar baca tulis, dan sejumlah pelajaran untuk anak-anak jalanan serta anak dari keluarga miskin.
Proses belajar mengajar kepada anak-anak jalanan dan anak dari keluarga miskin ini, juga turut dihadiri anggota TNI yang bertugas sebagai Bintara Pembina Desa (Babinsa). Proses belajar mengajar itu, dilakukan di Rumah Singgah Balla Barakka.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol. Mokhamad Ngajib mengatakan, para anggota Polrestabes Makassar ini berbagi ilmu pengetahuan dengan anak-anak jalanan, dan anak dari keluarga miskin, dalam rangka memperingati hari buku nasional.
"Personel Polrestabes Makassar, memperingati hari buku nasional dengan menjadi guru untuk anak-anak jalanan, dan anak dari keluarga miskin di Kota Makassar. Hal ini sebagai bentuk kepedulian para personel Polrestabes Makassar, terhadap masa depan generasi bangsa," tutur Ngajib.
Mereka belajar bersama dengan kondisi yang sangat sederhana, karena di sanggar tersebut tidak ada meja kursi untuk belajar layaknya di ruang kelas. Meski harus duduk di lantai, tetapi anak-anak jalanan dan anak dari keluarga miskin tersebut, tetap semangat untuk terus belajar menuntut ilmu.
Semangat mereka semakin tinggi, meskipun kondisinya penuh keterbatasan. Rata-rata anak-anak jalanan dan anak dari keluarga miskin ini, belum pernah mengenyam pendidikan formal karena keterbatasan keuangan.
Anak-anak jalanan dan anak dari keluarga miskin tersebut, begitu semringah diajar oleh para personel polisi, serta ada juga Babinsa TNI yang turut terlibat mengajar. Mereka dikenalkan huruf, jenis hewan, hingga membaca Al-Qur'an.
"Kami sengaja menyediakan Rumah Singgah Balla Barakka, untuk menampung anak jalanan dan kurang mampu. Hal ini juga bertujuan untuk mencegah aksi tawuran yang kerap terjadi di kawasan tersebut," pungkas Ngajip.
(eyt)