Update COVID-19: Infeksi 3,05 Juta Orang, 211.376 Meninggal Dunia
loading...
A
A
A
JENEWA - Hingga, Rabu (29/4/2020), pandemi virus corona (COVID-19) menjangkiti 3,05 juta orang dan mengakibatkan 21.376 orang meninggal di penjuru dunia.
Korban meninggal di Italia bertambah 382 orang dan total orang yang terinfeksi mencapai 200.000.
Kasus di Jerman bertambah 1.144 dan 163 meninggal dunia. Total kasus sebanyak 156.337 dan 5.913 orang meninggal dunia.
Spanyol mencatat 301 orang meninggal dalam sehari, turun dari 331 pada hari sebelumnya.
Korban meninggal di Prancis naik 367 menjadi 23.660. Adapun jumlah kasus bertambah 1.520 menjadi 129.859.
“Korban meninggal di Turki bertambah 92 dalam 24 jam menjadi 2.992, terus mengalami tren penurunan,” ungkap pernyataan Kementerian Kesehatan Turki.
Kasus corona baru di Rusia bertambah 6.411 dalam sehari, sehingga total nasional menjadi 93.558.
Jumlah kasus di Belanda naik 171 menjadi 38.416, dengan 48 kematian baru.
Kasus corona di Amerika Serikat (AS) mencapai 1 juta pada Selasa (28/4), meningkat dua kali lipat dalam 18 hari dan mencakup sepertiga total infeksi di dunia.
Presiden AS Donald Trump menuduh China seharusnya dapat menghentikan wabah itu sebelum menyebar ke dunia dan kini pemerintahannya sedang menyelidiki apa yang terjadi.
Korban meninggal di Italia bertambah 382 orang dan total orang yang terinfeksi mencapai 200.000.
Kasus di Jerman bertambah 1.144 dan 163 meninggal dunia. Total kasus sebanyak 156.337 dan 5.913 orang meninggal dunia.
Spanyol mencatat 301 orang meninggal dalam sehari, turun dari 331 pada hari sebelumnya.
Korban meninggal di Prancis naik 367 menjadi 23.660. Adapun jumlah kasus bertambah 1.520 menjadi 129.859.
“Korban meninggal di Turki bertambah 92 dalam 24 jam menjadi 2.992, terus mengalami tren penurunan,” ungkap pernyataan Kementerian Kesehatan Turki.
Kasus corona baru di Rusia bertambah 6.411 dalam sehari, sehingga total nasional menjadi 93.558.
Jumlah kasus di Belanda naik 171 menjadi 38.416, dengan 48 kematian baru.
Kasus corona di Amerika Serikat (AS) mencapai 1 juta pada Selasa (28/4), meningkat dua kali lipat dalam 18 hari dan mencakup sepertiga total infeksi di dunia.
Presiden AS Donald Trump menuduh China seharusnya dapat menghentikan wabah itu sebelum menyebar ke dunia dan kini pemerintahannya sedang menyelidiki apa yang terjadi.