Gelar Workshop, OMG Sulsel Dorong Peran Petani Cegah Krisis Pangan
loading...
A
A
A
PINRANG - Relawan Orang Muda Ganjar (OMG) Sulsel mendorong peran kelompok tani untuk mencegah krisis pangan. Hal tersebut disampaikan dalam workshop pertanian di Desa Cempa, Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang, Minggu (14/5/2023).
Korwil OMG Sulsel Rais Razak mengatakan, krisis pangan merupakan isu tantangan yang akan dihadapi Indonesia beberapa waktu ke depan. Untuk mencegah hal itu, para petani harus mengambil peran penting lewat peningkatan produksi dan hasil panen.
Dalam workshop tersebut juga dilakukan penyuluhan penggunaan pupuk cair organik yang dinilai sangat baik untuk tanaman. "Untuk para petani bisa bekerja lebih produktif dan agar petani mempunyai solusi untuk menjawab tantangan yang ada di depan. Untuk memaksimalkan ketahanan pangan," ujarnya.
Pupuk cair organik memiliki keunggulan karena tidak mengandung bahan kimia berbahaya. Pupuk jenis ini juga mengandung vitamin, protein, dan mineral yang diformulasikan untuk merangsang pertumbuhan daun, buah, serta buah.
"Untuk pembuatan pupuk ini, kami ambil pupuk biourine. Biourine ini berasal dari kotoran (dan urine) sapi, kerbau, dan lain-lain. Ini yang bisa diproduksi secara mandiri oleh para petani, dan tidak menggunakan pupuk dengan banyak bahan kimia," jelasnya.
Selain itu, para relawan juga turut menyerahkan sejumlah bantuan pada kelompok tani setempat. Mulai dari bantuan pupuk hingga beberapa peralatan bertani.
Kegiatan ini, lanjut Rais, sejalan dengan imbauan dari Ganjar Pranowo. Gubernur Jateng ini mengimbau para petani untuk bisa mandiri. "Untuk rencana kegiatan berikutnya kita akan masuk dari berbagai segmen. Mulai dari pertanian, perikanan, hingga bidang minat dan bakat para pemuda yang ada di Sulawesi Selatan," sebutnya.
Perwakilan kelompok tani milenial yang hadir dalam workshop tersebut, Randy Rahman mengaku dia dan teman-temannya sangat antusias mengikuti penyuluhan. Randy menilai pupuk cair organik merupakan suatu hal yang baru dan patut dicoba para petani.
"Untuk ke depannya saya harap kepada OMG ini bisa mengadakan kegiatan-kegiatan bermanfaat lagi. Juga memberikan bantuan alat pertanian dan sejenisnya untuk menunjang pengembangan pertanian," ujarnya.
Korwil OMG Sulsel Rais Razak mengatakan, krisis pangan merupakan isu tantangan yang akan dihadapi Indonesia beberapa waktu ke depan. Untuk mencegah hal itu, para petani harus mengambil peran penting lewat peningkatan produksi dan hasil panen.
Dalam workshop tersebut juga dilakukan penyuluhan penggunaan pupuk cair organik yang dinilai sangat baik untuk tanaman. "Untuk para petani bisa bekerja lebih produktif dan agar petani mempunyai solusi untuk menjawab tantangan yang ada di depan. Untuk memaksimalkan ketahanan pangan," ujarnya.
Pupuk cair organik memiliki keunggulan karena tidak mengandung bahan kimia berbahaya. Pupuk jenis ini juga mengandung vitamin, protein, dan mineral yang diformulasikan untuk merangsang pertumbuhan daun, buah, serta buah.
"Untuk pembuatan pupuk ini, kami ambil pupuk biourine. Biourine ini berasal dari kotoran (dan urine) sapi, kerbau, dan lain-lain. Ini yang bisa diproduksi secara mandiri oleh para petani, dan tidak menggunakan pupuk dengan banyak bahan kimia," jelasnya.
Selain itu, para relawan juga turut menyerahkan sejumlah bantuan pada kelompok tani setempat. Mulai dari bantuan pupuk hingga beberapa peralatan bertani.
Kegiatan ini, lanjut Rais, sejalan dengan imbauan dari Ganjar Pranowo. Gubernur Jateng ini mengimbau para petani untuk bisa mandiri. "Untuk rencana kegiatan berikutnya kita akan masuk dari berbagai segmen. Mulai dari pertanian, perikanan, hingga bidang minat dan bakat para pemuda yang ada di Sulawesi Selatan," sebutnya.
Perwakilan kelompok tani milenial yang hadir dalam workshop tersebut, Randy Rahman mengaku dia dan teman-temannya sangat antusias mengikuti penyuluhan. Randy menilai pupuk cair organik merupakan suatu hal yang baru dan patut dicoba para petani.
"Untuk ke depannya saya harap kepada OMG ini bisa mengadakan kegiatan-kegiatan bermanfaat lagi. Juga memberikan bantuan alat pertanian dan sejenisnya untuk menunjang pengembangan pertanian," ujarnya.
(poe)