Zona Merah COVID-19 di Jatim Tinggal 3 Daerah, Surabaya Salah Satunya

Rabu, 22 Juli 2020 - 14:52 WIB
loading...
Zona Merah COVID-19 di Jatim Tinggal 3 Daerah, Surabaya Salah Satunya
ilustrasi
A A A
SURABAYA - Jumlah daerah zona merah atau daerah dengan risiko tinggi penyebaran COVID-19 di hingga Selasa (21/7/2020) tinggal tiga daerah. Di antaranya, Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, dan Kota Pasuruan.

Sedangkan daerah dengan zona kuning atau daerah dengan risiko rendah masih ada tujuh daerah. Diantaranya, Bondowoso, Madiun, Probolinggo, Ngawi, Tulungagung, Pacitan, dan Lumajang. Sementara 28 daerah sisanya berstatus zona oranye atau daerah dengan risiko sedang.

(Baca juga: Sekda Jombang Positif COVID-19, Seluruh Pegawai Dirapid Test )

“Puncak kenaikan zona merah di Jatim tertinggi pada 1 Juni – 5 Juli, zona merah mencapai 10-15 daerah. Kurva zona merah itu pun turun dan kini menjadi 3 daerah zona merah,” kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Rabu (22/7/2020).

Di sisi lain, Rate of transmission (Rt) atau laju pertambahan kasus baru COVID-19 di Jatim juga melambat. Per hari Rabu (22/7/2020) ini, Rt di Jatim sudah 0,87 atau dibawah 1.

“Dalam waktu tujuh hari terakhir, rate of transmission Jatim sudah terjaga di bawah satu. Jika 14 hari lagi ini terjaga, maka rate of transmission Jatim bisa di bawah 0,5. Ini akan menjadi semangat kita semua untuk terus menjaga protokol kesehatan,” ujar Khofifah.

Menurut Khofifah, faktor yang mempengaruhi penurunan Rt ini adalah penggunaan masker. Di mana saat ini penggunaan masker bisa menurunkan hingga 60 persen risiko penularan COVID-19.

(Baca juga: COVID-19 Kembali Renggut Nyawa Tenaga Medis, Kali Ini Perawat Senior )

Berdasarkan survei terbaru, juga ada peningkatan kepatuhan warga dalam menggunakan masker. “Saat ini kami giat melakukan intervensi pembagian masker. Total sudah ada 4 juta masker yang dibagikan Forkopimda Jatim ke masyarakat. Sehingga tingkat kepatuhan penggunaan masker di Jatim sudah meningkat,” imbuh Khofifah.

Berdasarkan data Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) pada 19-23 Mei 2020, warga Jatim yang tidak menggunakan masker 41-84 persen. Sedangkan data terbaru survei tanggal 24-26 Juni 2020, tingkat kepatuhan menggunakan masker sudah meningkat. Di Surabaya tingkat ketidakpatuhan warga memakai masker tinggal 15,68 persen.

Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol M Fadil Imran berharap kasus baru COVID-19 di Jatim bis terus berkurang. “Saat ini pengendalian penyebaran COVID-19 di Jatim sudah on the right track. Namun harus terus dijaga. Terutama saat Lebaran Idul Adha. Kami imbau kembali agar nanti Lebaran Idul Adha silaturahminya virtual saja,” katanya.
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1910 seconds (0.1#10.140)
pixels