Bukan Hanya Mobil Ngayah, Partai Perindo Juga Sediakan Ambulans Gratis

DENPASAR - Komitmen Partai Persatuan Indonesia ( Perindo ) dalam mendukung pelestarian adat dan budaya di Bali tidak hanya menyediakan mobil Ngayah, tetapi juga menyediakan ambulans gratis untuk pelayanan di bidang kesehatan.

"Kami dari Partai Perindo mendukung sekali tradisi adat dan budaya Bali, yang hari ini diselenggrakan Keluarga Besar Pasek Tatar Batu Lengser. Semoga mempersatukan keluarga," kata Sekretaris Perindo Bali, I Nyoman Widana.

Fasilitas mobil ngayah itu diserahkan kepada warga Dadia Pratisenta Pasek Tatar Batu Lengser di banjar adat Gegelang, Kecamatan Manggis - Karangasem, yang tengah melaksanakan upacara Melaspas, Mecaru Rsi Gana, Nubug Pedagingan, Pedudusan Alit, Ngenteg Linggih, dan Piodalan.



Pelaksanaan setiap upacara di Bali identik dengan semangat Ngayah atau gotong royong, di mana semua masyarakat ikut berbaur bersama-sama melancarkan pelaksanaan ritual dengan tulus iklas dan tanpa imbalan.

Partai Perindo turut meneladani semangat ini dan hadir ke tengah-tengah aktivitas adat masyarat, sekaligus sebagai bentuk komitmen pelestarian adat dan budaya Bali.



Partai yang dikenal peduli rakyat kecil, gigih memerjuangkan penciptaan lapangan kerja dan Indonesia sejahtera ini memberikan fasilitas mobil Ngayah kepada warga yang dapat digunakan selama upacara.

“Selain mobil ngayah untuk melayani kepentingan adat secara gratis, Partai Perindo juga menyiapkan mobil ambulans gratis untuk membantu masyarakat khususnya di bidang medis,” katanya.

Keberadaan mobil Ngayah ini dirasa sangat memudahkan kegiatan adat, terlebih setiap upacara atau ritual menggunakan sarana upacara yang tidak sedikit.



"Perindo sangat membantu memudahkan pelaksanaan upacara adat hari ini," kata keluarga besar Pasek Tatar Batu Lengser, Desa Adat Gegelang, I Wayan Parwata, Sabtu (29/4/2023).

Upacara melaspas, mecaru resi gana, nubug pedagingan, pedudusan alit, dan ngenteg linggih dilaksanakan di merajan dadia pratisentana pasek tatar batu lengser setiap 25 tahun sekali.

Rangkaian upacara telah dilaksanakan sejak bulan Maret lalu, yang diawali dengan pemasangan tetaring, yang dilanjutkan dengan pelaksanaan berbagai ritual hingga puncak ritual pada Sabtu, 29 April 2023, yang dipuput oleh Ida Pedanda Gede Nyoman Rai Tianyar.