Mencekam! Badai Terjang Selat Bali, Penyeberangan Gilimanuk-Ketapang Ditutup
loading...
A
A
A
DENPASAR - Aktivitas penyeberang Pelabuhan Gilimanuk-Ketapang ditutup Sabtu (29/4/2022). Hal itu menyusul badai yang menerjang Selat Bali.
Akibat penutupan, terjadi penumpukan kendaraan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jatim dan Gilimanuk, Jembrana, Bali.
"Sudah sekitar dua jam di Ketapang," ujar Maskuri yang hendak menyeberang ke Gilimanuk.
Penumpukan kendaraan dan penumpang terjadi mengingat jalur penyeberangan masih dipadati arus balik dari para pemudik dan wisatawan usai berlibur dari Bali.
Di Pelabuhan Ketapang, kendaraan dan penumpang dipadati pemudik yang akan kembali ke Bali. Sedangkan di Pelabuhan Gilimanuk, wisawatan domestik usai berlibur Lebaran dari Bali.
Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Gilimanuk I Nyoman Agus Sugiarta mengatakan, penutupan dilakukan sejak pukul 14.40 Wita.
"Hujan lebat disertai angin kencang dan ombak tinggi," katanya.
Dia menjelaskan, cuaca buruk di Selat Bali berdampak pasa jarak pandang di laut terbatas akibat kabut tebal. Kondisi itu sangat berisiko bagi kapal feri.
Selain itu, angin kencang dan gelombang tinggi yang terjadi berpotensi mendorong kapal feri keluar jalur pelayaran dan bisa memicu tabrakan antar kapal yang terjadi di tengah Selat Bali.
Gelombang tinggi juga menyulitkan pergerakan kapal saat sandar maupun bongkar muat.
"Tadi pukul 15.30 sudah dibuka kembali ," ujar Sugiarta.
Akibat penutupan, terjadi penumpukan kendaraan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jatim dan Gilimanuk, Jembrana, Bali.
"Sudah sekitar dua jam di Ketapang," ujar Maskuri yang hendak menyeberang ke Gilimanuk.
Penumpukan kendaraan dan penumpang terjadi mengingat jalur penyeberangan masih dipadati arus balik dari para pemudik dan wisatawan usai berlibur dari Bali.
Di Pelabuhan Ketapang, kendaraan dan penumpang dipadati pemudik yang akan kembali ke Bali. Sedangkan di Pelabuhan Gilimanuk, wisawatan domestik usai berlibur Lebaran dari Bali.
Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Gilimanuk I Nyoman Agus Sugiarta mengatakan, penutupan dilakukan sejak pukul 14.40 Wita.
"Hujan lebat disertai angin kencang dan ombak tinggi," katanya.
Dia menjelaskan, cuaca buruk di Selat Bali berdampak pasa jarak pandang di laut terbatas akibat kabut tebal. Kondisi itu sangat berisiko bagi kapal feri.
Selain itu, angin kencang dan gelombang tinggi yang terjadi berpotensi mendorong kapal feri keluar jalur pelayaran dan bisa memicu tabrakan antar kapal yang terjadi di tengah Selat Bali.
Gelombang tinggi juga menyulitkan pergerakan kapal saat sandar maupun bongkar muat.
"Tadi pukul 15.30 sudah dibuka kembali ," ujar Sugiarta.
(shf)