Deretan Stasiun KRL di Jabodetebek yang Memiliki Nama Serupa

JAKARTA - Wilayah Jabodetabek saat ini mudah dijangkau karena sudah terkoneksi dengan keberadaan KRL Commuter Line . Jumlah stasiun KRL tercatat sebanyak 93 unit dan tersebar di seluruh wilayah Jabodetabek .

Nama-nama stasiun KRL biasanya diambil dari wilayah tersebut. Seperti, Stasiun Gondangdia, yang namanya diambil karena berada di wilayah Gondangdia, Jakarta Pusat.

Namun, tahu kah Anda dari sekian banyaknya stasiun KRL, ada beberapa stasiun yang memiliki nama serupa.


Berikut nama-nama stasiun KRL yang memiliki nama serupa di Jabodetabek;

1. Stasiun Pasar Minggu dan Pasar Minggu Baru

Salah satu stasiun KRL yang memiliki nama sejenis adalah Stasiun Pasar Minggu dan Pasar Minggu Baru di Jakarta Selatan. Melansir laman resmi KRL, kedua stasiun ini masuk dalam peta rute KRL Jabodetabek & Merak.

Jika Stasiun Pasar Minggu berada tepat di wilayah Pasar Minggu, maka Stasiun Pasar Minggu Baru berdiri di perbatasan antara Kecamatan Pancoran dan Pasar Minggu atau Kelurahan Pancoran dan Pejaten Timur.

Demi meminimalisir penumpukan penumpang di Stasiun Pasar Minggu, maka dibangunlah Stasiun Pasar Minggu Baru yang diapit oleh Stasiun Pasar Minggu dan Stasiun Duren Kalibata.

2. Stasiun Klender dan Klender Baru

Selanjutnya, ada Stasiun Klender dan Klender Baru. Sama-sama berlokasi di Jakarta Timur, kedua stasiun ini dipisahkan oleh Stasiun Buaran dan menjadi bagian dari DAOP (Daerah Operasional) 1 Jakarta.

Stasiun Klender sudah berdiri sejak era kolonial dan menjadi salah satu stasiun peninggalan SS (Staatsspoorwegen) atau perusahaan kereta api Hindia Belanda.

Selanjutnya, Stasiun Klender Baru sering disebut juga sebagai Stasiun Pondok Kopi lantaran lokasinya yang berada di bagian utara Pondok Kopi, meskipun secara administratif tidak masuk ke dalam wilayah Pondok Kopi.

3. Stasiun Depok dan Depok Baru

Stasiun Depok dan Depok Baru juga masuk dalam daftar jajaran stasiun dengan nama serupa. Keduanya berada dalam DAOP 1 Jakarta dan berlokasi di Pancoran Mas, kota Depok, Jawa Barat.

Melansir laman resmi Heritage KAI, Stasiun Depok atau dikenal pula dengan nama Stasiun Depok Lama merupakan salah satu stasiun paling tua di Jabodetabek. Di sebelah selatan stasiun ini, terdapat depo KRL terbesar di Asia Tenggara.

Stasiun Depok diketahui sudah eksis sejak tahun 1870-an, bersamaan dengan dibangunnya jalur kereta api Batavia-Buitenzorg (Jakarta-Bogor) oleh NIS (Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij).

Di sisi lain, Stasiun Depok Baru berdiri lebih ke tengah kota dan sangat dekat dengan beberapa pusat perbelanjaan, terminal, serta Mapolres Kota Depok.

4. Stasiun Bekasi dan Bekasi Timur

Terakhir, ada Stasiun Bekasi dan Bekasi Timur yang tercatat memiliki nama serupa. Stasiun Bekasi terletak di Marga Mulya, Bekasi Utara, sementara Stasiun Bekasi Timur beralamat di Duren Jaya.

Perbedaan mendasar antara dua stasiun ini adalah, Stasiun Bekasi Timur hanya melayani rute perjalanan KRL, sementara Stasiun Bekasi turut melayani perjalanan kereta api jarak jauh.

Pembangunan Stasiun Bekasi Timur dilakukan karena penumpang di Stasiun Bekasi atau Bekasi Lama sudah melebihi kapasitasnya. Sehingga, Stasiun Bekasi Timur diresmikan pada tahun 2017 untuk mengurai kepadatan tersebut.

Stasiun Bekasi didirikan pada masa kolonial, seiring dengan dibangunnya jalur Jakarta-Bekasi-Karawang oleh BOS (Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschappij). Lintas Jakarta-Bekasi diresmikan pada 31 Maret 1887 dan lintas Bekasi-Cikarang diresmikan pada 14 Agustus 1890.

Peresmian Stasiun Bekasi sendiri dilakukan pada 31 Maret 1887. Karena kondisi keuangan dan buruknya manajemen BOS, maka stasiun ini dibeli oleh SS.