Komplotan Pembobol Showroom Mobil Bekas di Surabaya Dibekuk Polisi
loading...
A
A
A
SURABAYA - Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya membekuk komplotan spesialis pembobol showroom mobil, toko elektronik hingga gudang.
Komplotan itu terdiri dari Antoni (40), warga Jalan Pogot Baru III dan Ismail (35), warga Jalan Kedung Mangu Timur Gang VI.
Polisi juga mengamankan tiga penadah barang hasil curian. Mereka adalah Khoirul Anam (29), warga Dukuh Kupang Utara II A, Zaenudin (34), warga Jalan Arimbi III dan Khoirul Anam (43), warga Jalan Gembong II DKA. Sedangkan DH, saat ini masih dalam pengejaran alias buron.
Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya Iptu Arief Rizky Wicaksono mengatakan, kasus ini bermula dari laporan pencurian dengan pemberatan yang terjadi di showroom mobil kawasan Gubeng Kertajaya beberapa bulan lalu. "Dalam aksinya, komplotan ini berhasil membawa kabur mobil jenis Toyota Altis," katanya, Senin (20/7/2020).
Berbekal rekaman CCTV, polisi melakukan penyelidikan dan mengetahui jika Antoni sebagai otak komplotan.
Dari tersangka Antoni, turut diamankan barang bukti motor sebagai sarana melakukan pembobolan, gunting baja, vapor hasil serta beberapa potong jas mewah. "Polisi yang melakukan pengembangan kemudian membekuk satu persatu tersangka lain termasuk para penadah tersebut," imbuh Arief.(Baca juga : Legenda Persebaya Bermain Bola Bersama Relawan Eri Cahyadi )
Selain membobol showroom mobil, komplotan ini juga beraksi di tiga lokasi lain. Bermodal gunting baja itu, mereka berhasil membobol gudang distributor baju mewah di kawasan Kenjeran. Dari pencurian itu, mereka berhasil membawa kabur puluhan potong jas mewah serta bahan setengah jadi.
Mereka juga beraksi membobol gudang rokok elektrik di Jalan Manyar. Dari toko itu, mereka berhasil menggondol puluhan rokok elektrik atau lebih dikenal sebagai vapor.
Sebagian barang dijual ke Madura. "Komplotan ini cukup lihai. Sebelum mengangkut barang curian, mereka terlebih dulu membereskan rekaman dari CCTV. Hal itu selalu dilakukan di setiap tempat kejadian perkara (TKP)," ujar alumnus Akademi Kepolisian (Akpol), 2013 itu.
Sementara itu, dihadapan penyidik, Antoni mengaku telah empat kali melakukan aksi tersebut di Surabaya. Dia nekat mencuri karena usianya tidak lagi muda. Sehingga sulit mencari pekerjaan. "Mau kerja apa saya sudah tua begini. Ya terpaksa saya mencuri," katanya dengan wajah tertunduk.(Baca juga: Tak Miliki Biaya Beli Paket, Siswa SMP di Surabaya Sekolah di Warkop )
Komplotan itu terdiri dari Antoni (40), warga Jalan Pogot Baru III dan Ismail (35), warga Jalan Kedung Mangu Timur Gang VI.
Polisi juga mengamankan tiga penadah barang hasil curian. Mereka adalah Khoirul Anam (29), warga Dukuh Kupang Utara II A, Zaenudin (34), warga Jalan Arimbi III dan Khoirul Anam (43), warga Jalan Gembong II DKA. Sedangkan DH, saat ini masih dalam pengejaran alias buron.
Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya Iptu Arief Rizky Wicaksono mengatakan, kasus ini bermula dari laporan pencurian dengan pemberatan yang terjadi di showroom mobil kawasan Gubeng Kertajaya beberapa bulan lalu. "Dalam aksinya, komplotan ini berhasil membawa kabur mobil jenis Toyota Altis," katanya, Senin (20/7/2020).
Berbekal rekaman CCTV, polisi melakukan penyelidikan dan mengetahui jika Antoni sebagai otak komplotan.
Dari tersangka Antoni, turut diamankan barang bukti motor sebagai sarana melakukan pembobolan, gunting baja, vapor hasil serta beberapa potong jas mewah. "Polisi yang melakukan pengembangan kemudian membekuk satu persatu tersangka lain termasuk para penadah tersebut," imbuh Arief.(Baca juga : Legenda Persebaya Bermain Bola Bersama Relawan Eri Cahyadi )
Selain membobol showroom mobil, komplotan ini juga beraksi di tiga lokasi lain. Bermodal gunting baja itu, mereka berhasil membobol gudang distributor baju mewah di kawasan Kenjeran. Dari pencurian itu, mereka berhasil membawa kabur puluhan potong jas mewah serta bahan setengah jadi.
Mereka juga beraksi membobol gudang rokok elektrik di Jalan Manyar. Dari toko itu, mereka berhasil menggondol puluhan rokok elektrik atau lebih dikenal sebagai vapor.
Sebagian barang dijual ke Madura. "Komplotan ini cukup lihai. Sebelum mengangkut barang curian, mereka terlebih dulu membereskan rekaman dari CCTV. Hal itu selalu dilakukan di setiap tempat kejadian perkara (TKP)," ujar alumnus Akademi Kepolisian (Akpol), 2013 itu.
Sementara itu, dihadapan penyidik, Antoni mengaku telah empat kali melakukan aksi tersebut di Surabaya. Dia nekat mencuri karena usianya tidak lagi muda. Sehingga sulit mencari pekerjaan. "Mau kerja apa saya sudah tua begini. Ya terpaksa saya mencuri," katanya dengan wajah tertunduk.(Baca juga: Tak Miliki Biaya Beli Paket, Siswa SMP di Surabaya Sekolah di Warkop )
(nun)