Tolak Atlet Israel, Bung Karno dengan Gagah Berpidato di Gelanggang Ganefo

Senin, 03 April 2023 - 04:05 WIB
loading...
Tolak Atlet Israel, Bung Karno dengan Gagah Berpidato di Gelanggang Ganefo
Presiden Republik Indonesia, Soekarno. Foto/Dok. Arsip Nasional Republik Indonesia
A A A
Kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, akibat pembatalan yang dilakukan FIFA, membuat publik terkejut. Isu penolakan Timnas Israel, dianggap menjadi pemicu pembatalan tersebut.



Aksi penolakan terhadap atlet olah raga dari Israel, ternyata juga pernah dilakukan Presiden Soekarno. Proklamator Kemerdekaan Indonesia, yang akrab disapa Bung Karno ini, akhirnya menggagas Games of the New Emerging Forces (Ganefo) yang berlangsung 10 November 1963 di Jakarta.



Sebagai penggagas sekaligus penyelenggara Ganefo, Indonesia bukan hanya menjadi tuan rumah kejuaraan sepak bola dunia. Tapi juga seluruh cabang olahraga. Ganefo adalah jawaban Indonesia setelah dikecam Komite Olimpiade Internasional (IOC) karena tidak mengundang Israel dan Taiwan dalam Asian Games 1962.



Alasan tidak mengundang Israel, dan Taiwan, karena Indonesia bersimpati kepada negara-negara Arab, dan Tiongkok. Dampak tidak mengundang Israel, IOC menyatakan menskors Indonesia dalam Olimpiade Musim Panas 1964.

"Ganefo adalah inisiasi Indonesia, untuk menyelamatkan olah raga dunia dalam cengkeraman monopoli Komite Olimpiade Internasional atau IOC," demikian dikutip dari buku Ganefo Olimpiade Kiri di Indonesia (2016).

Bagi Indonesia, yakni khususnya Soekarno, Ganefo adalah pertaruhan besar. Karenanya Menteri Olah Raga Maladi yang dianggap sebagai yang paling bertanggung jawab, harus sukses melaksanakannya.

Soekarno ingin membuktikan kepada dunia, bahwa Indonesia bukan bangsa paria di bidang olah raga. Kemampuan olah raga ada dalam otot belikat orang Indonesia. Namun bagaimana menata dengan baik sekaligus menaikkan ke level prestasi dunia, tugas pemerintah mengorganisasikan secara terarah dan terpimpin.

"Maladi, engkau aku jadikan Menteri Olah Raga, dan perintahku kepadamu ialah buatlah seluruh bangsa Indonesia ini sport-minded. Kuperintahkan: gerakkan, gerakkan seluruh bangsa Indonesia dan seluruh bangsa New Emerging Forces ini dengan cara yang sehebat-hebatnya," kata Bung Karno.



Menteri Maladi mampu membuktikan diri sebagai pelaksana ajang olahraga dunia yang baik. Dengan persiapan yang hanya 200 hari, Ganefo diikuti sebanyak 51 negara. Termasuk negara Jepang, Belanda, Perancis, dan Uni Soviet mengirimkan atletnya ke Jakarta. Total seluruh atlet peserta Ganefo sebanyak 2.700 atlet.

Gebyar Ganefo terlihat di mana-mana, terutama ibu kota Jakarta. Hampir semua orang Indonesia memperbincangkannya. Spanduk-spanduk dengan kalimat-kalimat slogan tentang Ganefo, bertebaran.

"Ganefo Gagasan Bung Karno Menjadi Milik Dunia", "Ganefo Penjebol Oldefos", "Ganefo Kemauan Sejarah", "Berlomba dan Bersahabat dalam Ganefo". dan "Dengan Iman Teguh Ganefo Pasti Sukses".

Bung Karno berhasil menjadikan Ganefo sebagai gerakan semesta, yang bukan hanya dilakukan pemerintah, namun juga melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Tidak hanya branding yang besar. Untuk kesuksesan Ganefo, muncul penggalangan dana amal Ganefo yang tidak hanya di Jakarta, tapi sumbangan juga mengalir dari daerah-daerah.

Dalam laporan Komite Nasional, pemerintah menyediakan 12 gedung atau kompleks untuk biro keamanan berkapasitas 2.000 orang. Khusus duta kesenian yang mengisi Ganefo Art Festival, komite menyiapkan 15 gedung dengan kapasitas 3.066 orang.



Komite juga menyediakan 19 gedung berkapasitas 3.760 orang untuk seluruh utusan khusus, yakni pers dan organisasi massa. "Soekarno melancarkan gerakan ganyang dalam dunia olahraga dunia".

Ganefo sukses besar. Sejumlah cabang olah raga memecahkan rekor dunia. Di antaranya cabang atletik di mana rekor dunia ditumbangkan pelari Korea. Untuk bulu tangkis Indonesia berjaya.

Kemudian di cabang angkat besi menjadi penyumbang emas pertama Indonesia. Sayangnya di cabang sepak bola, kesebelasan Indonesia hanya sampai babak penyisihan karena digilas timnas Korea.

Penyelenggaraan Ganefo di Jakarta sesuai harapan. Bung Karno gembira. Di markas besar Ganefo di kawasan Senayan, dalam pidatonya Bung Karno berseru: "Hai rakyat Indonesia, tua-muda, terutama sekali yang muda-muda, latih kau punya diri sehebat-hebatnya, agar supaya dalam waktu sepuluh tahun paling banyak, sepuluh tahun, Indonesia, rakyat Indonesia menduduki tempat yang paling tinggi di lapangan olah raga!".
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2262 seconds (0.1#10.140)