Asal Usul Nama dan Sejarah Demak, Wilayah yang Menjadi Pusat Penyebaran Islam di Pulau Jawa

Kamis, 30 Maret 2023 - 22:03 WIB
loading...
Asal Usul Nama dan Sejarah...
Demak merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Foto DOK ist
A A A
JAKARTA - Demak merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah . Kabupaten ini menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang kaya akan sejarah.

Demak merupakan kabupaten yang tumbuh dari sebuah kota lama yang memiliki peranan penting dalam penyebaran Agama Islam di Indonesia, terutama di Pulau Jawa.

Berangkat dari banyaknya kejadian yang pernah ada, menjadikan Demak memiliki segudang sejarah yang menarik untuk diketahui. Beberapa di antaranya berkaitan dengan asal usul dan sejarah berdirinya Kabupaten Demak.


Asal Usul Nama Demak

Mengutip dari situs resmi BKPP Demak, salah satu guru besar Indonesia, Prof. DR. Hamka juga pernah menafsirkan bahwa kata Demak berasal dari bahasa Arab yakni 'Dama' yang berarti mata air.

Serupa dengan Prof. Hamka, seorang penulis bernama Sholihin juga pernah menjelaskan Demak berasal dari sebuah kata dalam bahasa Arab yaitu 'dzimaa in' yang memiliki makna 'Mengandung Air' atau rawa-rawa.

Selain itu terdapat asal usul lain dari penamaan demak. Masih sama dalam bahasa Arab yakni 'Dummu' atau Air Mata, kawasan Demak diibaratkan seperti perjuangan para muslim menyebarkan agama Islam.

Sejarah Kabupaten Demak

Mengutip dari laman resmi pemerintahannya, Sejarah Demak pada dasarnya tidak bisa dilepaskan dari peranan Kerajaan Majapahit khususnya pada era pemerintahan Prabu Brawijaya V atau Prabu Kertabumi.

Raden Patah merupakan Sultan pertama Kasultanan Bintoro Demak. Dirinya lahir dari pasangan Prabu Kertabumi yang menikah dengan Putri Cempa di wilayah Palembang.

Setelah dewasa, Raden Patah menimba ilmu dengan berguru pada Sunan Ampel yang kemudian dinikahkan dengan putrinya yang bernama Nyai Ageng Maloka.

Pasca pernikahannya dengan Nyai Ageng Maloka, Raden Patah diperintahkan oleh Sunan Ampel untuk bermukim di Glagah Wangi atau Bintoro untuk menyiarkan agama Islam.

Kemudian Raden Patah bersama Sunan Ampel pun mengunjungi Prabu Kertabumi untuk menceritakan asal usul dan tujuannya membuka Glagah Wangi atau Bintoro. Mendengar tujuannya yang mulia, Raden Patah pun diizinkan untuk bermukim di Bintoro.

Wilayah Bintoro pun semakin berkembang tidak hanya sebagai pusat penyiaran Agama Islam, sebagian wilayahnya juga dijadikan pusat kegiatan politik, militer, perdagangan dan pengembangan budaya Islam Indonesia.



Disamping itu, kondisi pusat pemerintahan Kerajaan Majapahit pun mulai berada di ambang keruntuhan. Girindra Wardana Dyah Rama Wijaya putri Bhre Pandan Salas menyerbu Keraton Majapahit, dan Prabu Kertabumi gugur dalam peperangan.

Mendengar kematian ayahnya, Raden Patah mengirim pasukan perang dipimpin Pangeran Kudus untuk menyerbu Majapahit sebagai balas atas wafat ayahnya. Setelah berhasil mengalahkan Majapahit, Demak pun kemudian berusaha untuk memunculkan diri sebagai penguasa politik di Jawa.

Atas dukungan dari para wali dan para penguasa wilayah jawa yang sudah menganut agama Islam, Raden Fatah kemudian dinobatkan menjadi Sultan Demak yang pertama dengan gelar Senopati Jimbun Ngabdul Rahman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama.

Sebagai seorang tokoh yang cinta terhadap tanah air, pada tahun 1512 Kasultanan Demak mencoba mengirim ekspedisi militer ke Malaka untuk mengusir keberadaan Portugis. Sejak saat itu pula budaya Islam mulai berkembang di nusantara hingga saat ini.

Hasil dari penelitian dan pengkajian oleh panitia penyusunan hari jadi Kabupaten Demak. Panobatan Raden Patah sebagai Sultan pada tanggal 12 Rabiul Awal 1425 Saka /28 Maret Masehi dijadikan Hari Lahir Kabupaten Demak.

Tanggal Hari Jadi Kabupaten tersebut kemudian ditetapkan dengan adanya Peraturan Daerah No.3 Tahun 1991 tentang Hari Jadi Kabupaten Demak.
(bim)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3814 seconds (0.1#10.140)