Jelang Ramadan, Makam Gus Dur di Ponpes Tebuireng Jombang Dibanjiri Peziarah

Rabu, 22 Maret 2023 - 14:12 WIB
loading...
Jelang Ramadan, Makam Gus Dur di Ponpes Tebuireng Jombang Dibanjiri Peziarah
Makam Presiden RI Ke-3 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di kompleks pemakaman Ponpes Tebuireng Jombang, Jawa Timur tidak pernah sepi peziarah jelang Ramadan. Foto/MPI/Solichan Arif
A A A
JOMBANG - Makam Presiden RI Ke-3 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di kompleks pemakaman Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang, Jawa Timur tidak pernah sepi peziarah. Apalagi menjelang datangnya bulan Ramadan.

Jelang Ramadan, Makam Gus Dur di Ponpes Tebuireng Jombang Dibanjiri Peziarah

Kehadiran para peziarah ke makam Gus Dur semakin meningkat. Begitulah pemandangan yang terlihat di kompleks pemakaman Ponpes Tebuireng, Jombang.


Kedatangan ribuan peziarah mengalir tak henti-henti. Terutama di depan pusara Gus Dur. Mulai pagi hingga malam, mereka yang ingin berdoa sekaligus ngalab berkah datang silih berganti.

“Sejak wafat sampai sekarang, makam Gus Dur tidak pernah sepi,” tutur seorang pengelola parkir di halaman masjid yang berdekatan dengan Gedung sekolah Wahid Hasyim Rabu (22/3/2023).

Melihat nopol kendaraan roda empat di parkiran, para peziarah di komplek makam Ponpes Tebuireng, yakni terutama Gus Dur datang dari mana-mana. Mulai plat nopol AG, yakni nopol wilayah eks karesidenan Kediri, AE, L, W hingga M (Madura).

Terlihat juga beberapa kendaraan roda empat bernopol dari sejumlah wilayah di Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Barat.



Gus Dur wafat pada 30 Desember 2009. Terlahir dengan nama Abdurrahman ad-Dakhil 7 September 1940 di Jombang, Gus Dur merupakan cucu Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU).

Gus Dur putra pertama dari enam bersaudara pasangan KH Wahid Hasyim dan Siti Sholichah. Wahid Hasyim yang merupakan putra Kiai Hasyim Asy’ari adalah menteri agama pertama Indonesia.

Sejak tahun 1984, Gus Dur terpilih sebagai Ketua Umum PBNU dan memimpin jam’iyah NU selama tiga periode. Di dekat pusara Gus Dur yang dibatasi dengan pagar besi, para peziarah duduk bersimpuh mendaras doa.

Begitu juga peziarah yang tidak bisa mendekat karena tidak kebagian tempat dan memilih berada di ruangan seperti aula, juga memanjatkan doa. Doa tahlil bergema di mana-mana.

Semua tempat, terutama yang berdekatan dengan makam Gus Dur telah sesak. Tak ada ruang untuk duduk bersila. Sejumlah orang bertahan berdiri di dekat sumur tua yang permukaanya telah ditutup kayu. Kedua tangannya dalam posisi tengadah berdoa.

Tertulis di monumen, ada sebanyak 86 makam. Selain Gus Dur, di lokasi komplek pemakaman Ponpes Tebuireng itu juga bermakam Mbah Hasyim Asy’ari, Nyai Nafiqoh, Nyai Masruroh, KH Wahid Hasyim, Nyai Sholichah Bisri, KH Yusuf Hasyim dan KH Salahuddin Wahid

Sebelum tiba di lokasi komplek pemakaman, para peziarah akan melewati lorong jalan yang pada sisi kanan dan kiri berderet toko berdinding kaca. Terlihat di balik kaca berbagai macam dagangan souvenir.

Suharso, salah seorang peziarah asal Yogyakarta mengaku baru pertama kalinya berziarah ke makam Gus Dur. Seperti informasi yang didengar, ia melihat sendiri makam Gus Dur memang tidak pernah sepi dari kehadiran peziarah.

“Ternyata memang benar, makam Gus Dur tidak pernah sepi. Mungkin karena mau bulan puasa juga ya,” tuturnya.

Seperti diketahui, pada umumnya para peziarah makam Gus Dur merupakan peziarah makam Wali Songo di Jawa Timur. Yakni selain mengunjungi makam Wali Songo, mereka juga menziarahi makam Gus Dur di Jombang dan Bung Karno di Blitar.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1891 seconds (0.1#10.140)