Tingkatkan Kualitas, UNY Tambah 2 Guru Besar Bidang Seni dan Jasmani

Sabtu, 18 Juli 2020 - 13:54 WIB
loading...
Tingkatkan Kualitas, UNY Tambah 2 Guru Besar Bidang Seni dan Jasmani
Dosen FBS dan FIK UNY, Prof.Kasiyan (kiri) dan Prof.Sumaryanti (kanan) saat membacakan pidato pengukuhan guru besar di ruang sidang rektorat UNY, Sabtu (18/4). Foto/Dok/UNY
A A A
YOGYAKARTA - Jumlah guru besar yang dimiliki Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) kembali bertambah. Setelah dua dosen Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) dan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UNY, yakni Prof. Kasiyan dan Prof. Sumaryanti dikukuhan sebagai Guru Besar, Sabtu (18/7/2020).

Prof. Kasiyan menjadi guru besar bidang Penkajian Seni Rupa Modern sedangkan Prof. Sumaryanti menjadi guru besar bidang Pendidikan Jasmani Adaptif. (Baca juga: Ratusan Warga Jalani Rapid Test Gratis di Kampus UKSW )

Pengukuhan tersebut dilaksanakan dalam rapat terbuka senat di ruang sidang rektorat, UNY. Rektor UNY Sutrisno Wibowo memimpin langsung acara tersebut. Dengan bertambahnya dua guru besar ini, sekarang UNY memiliki 155 guru besar.

Prof. Kasiyan dalam pidato pengukuhan yang berjudul Seni, Identitas, dan Postkolonialitas menyoroti tentang seni sebagai identitas bangsa. Dimana seni menjadi bukti otentik tentang pemaknaan sebuah kebudayaan, sehingga pemahaman tentang identitas bangsa dapat dilihat melalui pantulan identitas seni yang dimilikinya. (Baca juga: UI Terima Dana Prioritas Riset Nasional Rp9,8 Miliar )

“Namun yang perlu ditegaskan dalam pemaknaan identitas selalu berada dalam bingkai format proses menjadi, sehingga selalu memerlukan pengupayaan terus-menerus tiada henti.” paparnya.

Menurut Kasiyan, dalam rangka proses pengupayaan identitas pertemuan dengan entitas identitas-identias lain, di era global tidak bisa dihindari. Karenanya pertemuan dengan kebudayaan asing harusnya bukan menghilangkan eksistensi dan identitas seni maupun kultural keindonesiaan, melainkan justru lebih memperkaya.

“Tinggal bagaimana bangsa ini mampu manjing sakjroing kahanan,” jelasnya. (Baca juga: Siapkan Rp2,599 T, Kemenag Keluarkan Juknis Bantuan Operasional Ponpes )

Sedangkan Prof.Sumaryanti dalam pidato pengukuhannya yang berjudul Latihan Fisik Untuk Stimulasi Kinerja Otak Anak Disabilitas Intelektual menyoroti tentang pembelajaran pendidikan jasmani adaptif, khususnya untuk disabilitas intelektual belum optimal dan belum digarap secara konseptual untuk mengoptimalisasi fungsi otak.

“Padahal, dengan mengembangkan otak anak disabilitas intelektual dapat meningkatkan kinerja otak maupun kebugaran jasmani dan kesehatan secara umum. Sebab, otak sebagai pengatur fungsi fisik dan emosi dengan stimulasi yang terprogram dapat meningkatkan fungsi kognitif maupun emosi,” terangnya.

Ia menjelaskan, anak disabilitas intelektual merupakan penyandang disabilitas dengan gangguan utama pada otak khususnya fungsi kognitif dan emosi serta biasanya memiliki masalah dalam sensorisnya, motoriknya, belajarnya, dan tingkah lakunya

“Untuk itu harus ada program latihan fisik yang terstruktur untuk mengoptimalkan fungsi otak anak disabilitas intelektual,” tandasnya.

Rektor UNY Prof. Sutrisno Wibowo mengatakan dengan bertambahnya guru besar tersebut, bukan hanya untuk meningkatkan kualitas UNY, baik dari sisi akademis maupun lulusannya, namun juga untuk mendukung UNY menuju world class university (universitas berkelas dunia).
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1183 seconds (0.1#10.140)