PHR - Mitra Kerja Perkuat Komitmen Keselamatan dan Keamanan Kerja
loading...
A
A
A
Terakhir, meningkatkan intensitas dan kualitas kunjungan lapangan untuk berdiskusi dengan frontliner dan memberikan solusi atas kendala yang terjadi di lapangan.
Direktur Utama PHR Jaffee Arizon Suardin berharap komitmen penguatan keselamatan kerja ini bisa diteruskan kepada pekerja dan langsung diimplementasikan oleh mitra kerja.
“Para manajemen dari mitra kerja bisa langsung melihat dan memeriksa kesiapan alat-alat, kesiapan prosedur dan kompetensi alatnya, ada yang rusak apa tidak? mohon langsung menjadi quick action yang bisa bapak ibu (kontraktor) lakukan, dan pastikan kru bekerja denga aman,” pesannya.
PHR kata Jaffee, memastikan keselamatan dan keamanan menjadi yang utama. Pihaknya terbuka untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dengan mitra kerja untuk penguatan aspek keselamatan pekerja di lapangan.
“Safety adalah nomor satu, kami siap berkomunikasi dan berkolaborasi bersama mitra kerja dan insyallah kita bisa mencapai zero LTI dan Zero Fatality,” ujarnya.
Salah satu perwakilan perusahaan kontraktor, Setiawan dari PT Buma Perindahindo mengaku aspek keselamatan dan keamanan atau HSE sudah menjadi budaya dan komitmen di tempatnya bekerja. Pihaknya rutin melakukan kunjungan lapangan untuk memastikan pekerja dapat bekerja denga naman dan selamat.
“Secara komitmen dari top manejemen itu sudah ada. Saya sebagai CMR (corporate Management Representative) rutin ke lapangan. Memastikan teman-teman itu terpenuhi kebutuhan PPE-nya, terpenuhi kebutuhan safetynya. Secara komitmen kita setuju dengan yang ada di PHR,” sebutnya.
Hal serupa juga dikatakan Arifin dari PT Iskandar Sari Andalas. Menurutnya, keselamatan adalah komitmen tertinggi dalam operasi perusahaannya.
“Safety adalah prioritas. Kami membuat kebijakan apabila karyawan kami menganggap suatu kondisi tidak aman maka kami meminta kepada karyawan kami untuk melakukan Stop Work Authority,” jelasnya.
Kegiatan Forum Mitra Kerja PHR berlangsung selama dua hari yang diisi dengan penguatan keselamatan, Kesehatan dan peduli lingkungan (K3). Pertemuan diawali dengan Contractor Safety Management system (CSMS) Coaching Clinic yang diikuti 150 perusahaan mitra kerja di Wilayah Kerja (WK) Rokan, Rabu (15/32023).
Direktur Utama PHR Jaffee Arizon Suardin berharap komitmen penguatan keselamatan kerja ini bisa diteruskan kepada pekerja dan langsung diimplementasikan oleh mitra kerja.
“Para manajemen dari mitra kerja bisa langsung melihat dan memeriksa kesiapan alat-alat, kesiapan prosedur dan kompetensi alatnya, ada yang rusak apa tidak? mohon langsung menjadi quick action yang bisa bapak ibu (kontraktor) lakukan, dan pastikan kru bekerja denga aman,” pesannya.
PHR kata Jaffee, memastikan keselamatan dan keamanan menjadi yang utama. Pihaknya terbuka untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dengan mitra kerja untuk penguatan aspek keselamatan pekerja di lapangan.
“Safety adalah nomor satu, kami siap berkomunikasi dan berkolaborasi bersama mitra kerja dan insyallah kita bisa mencapai zero LTI dan Zero Fatality,” ujarnya.
Salah satu perwakilan perusahaan kontraktor, Setiawan dari PT Buma Perindahindo mengaku aspek keselamatan dan keamanan atau HSE sudah menjadi budaya dan komitmen di tempatnya bekerja. Pihaknya rutin melakukan kunjungan lapangan untuk memastikan pekerja dapat bekerja denga naman dan selamat.
“Secara komitmen dari top manejemen itu sudah ada. Saya sebagai CMR (corporate Management Representative) rutin ke lapangan. Memastikan teman-teman itu terpenuhi kebutuhan PPE-nya, terpenuhi kebutuhan safetynya. Secara komitmen kita setuju dengan yang ada di PHR,” sebutnya.
Hal serupa juga dikatakan Arifin dari PT Iskandar Sari Andalas. Menurutnya, keselamatan adalah komitmen tertinggi dalam operasi perusahaannya.
“Safety adalah prioritas. Kami membuat kebijakan apabila karyawan kami menganggap suatu kondisi tidak aman maka kami meminta kepada karyawan kami untuk melakukan Stop Work Authority,” jelasnya.
Kegiatan Forum Mitra Kerja PHR berlangsung selama dua hari yang diisi dengan penguatan keselamatan, Kesehatan dan peduli lingkungan (K3). Pertemuan diawali dengan Contractor Safety Management system (CSMS) Coaching Clinic yang diikuti 150 perusahaan mitra kerja di Wilayah Kerja (WK) Rokan, Rabu (15/32023).