Asal Usul Nama dan Sejarah Banjarnegara, Wilayah yang Dijuluki Kota Dawet Ayu

Kamis, 16 Maret 2023 - 12:40 WIB
loading...
Asal Usul Nama dan Sejarah Banjarnegara, Wilayah yang Dijuluki Kota Dawet Ayu
Banjarnegara merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Foto DOK visit Banjarnegara
A A A
JAKARTA - Banjarnegara merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah . Luas wilayahnya yang mencapai 1.069,73 km2 terbagi menjadi 20 kecamatan, 12 kelurahan, dan 266 desa.

Dari beberapa wilayah yang dimilikinya itu, Banjarnegara berbatasan dengan beberapa Kabupaten seperti : Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang di sebelah utara, Kabupaten Wonosobo di sebelah timur, Kabupaten Kebumen di sisi selatan, serta Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Purbalingga di sebelah barat.



Jika ditinjau dari aspek historisnya, sejarah berdirinya Banjarnegara menarik untuk diketahui. Terlebih ketika menyangkut asal usul nama dan pembentukannya menjadi sebuah Kabupaten.

Asal Usul Nama dan Sejarah Banjarnegara

Berdirinya Kabupaten Banjarnegara diketahui telah melewati dua periode, yakni Banjar Pertambakan dan Periode Banjar Watu Lembu.

Periode Banjar Pertambakan

Pada awal berdirinya Kabupaten Banjarnegara dimulai dengan nama Banjar Petambakan yakni Periode tahun 1582 sampai dengan 1780 M di bawah kekuasaan Kerajaan Pajang dengan Raja Sultan Hadiwijaya.

Berdirinya kabupaten yang berjuluk “Kota Dawet Ayu” ini tidak dapat dipisahkan dari kisah perjalanan hidup dari Raden Joko Kaiman yang merupakan menantu Adipati Wirasaba atau Adipati Wargahutama I.

Setelah Adipati Wargahutama I meninggal, Joko Kaiman kemudian melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan untuk melanjutkan pemerintahan di Kadipaten Wirasaba dengan gelar Adipati Wargahutama II.

Atas izin dari Raja Sultan Hadiwijaya di ajang, Raden Joko Kaiman melakukan pembagian wilayah kekuasaan Wirasaba menjadi 4 wilayah, yaitu : Wirasaba, Merden, Kejawar dan Banjar Petambakan.

Diketahui Peristiwa pembagian ini terjadi pada tanggal 6 April 1582 M, oleh karenanya tanggal tersebut kemudian menjadi “permulaan” sejarah pemerintahan Banjar Petambakan.

Pada periode Kadipaten Banjar Petambakan, pada saat itu telah mengalami pergantian Adipati sebanyak 12 kali masa kepemimpinan.

Dari sekian banyaknya pemimpin kota Banjar Petambakan, terdapat beberapa pemimpin yang menjadikan wilayah Kadipaten ini memiliki kemajuan.

Bupati KRT Tambakyuda (1680-1698)

Ditugaskan oleh Raja Sri Amangkurat Amral, Bupati KRT Tambakyuda kala itu diperintah untuk membangun irigasi Kali Serayu. Tujuannya adalah untuk memperkuat sisi ketahanan pangan yang berbasis pertanian.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1259 seconds (0.1#10.140)