Tangga Masjid Agung di Madina Jadi Panggung Lomba Bernyanyi, Warga: Semoga Cepat Dapat Karma
loading...
A
A
A
MANDINA - Warga Mandailing Natal ( Madina ) mengecam tangga Masjid Agung Nur Ala Nur Aek Godang Panyabungan dijadikan sebagi panggung lomba bernyanyi atau bermusik. Hal itu bahkan menjadi bahan ocehan warga.
Selain jadi panggung bermusik meski bernuansa kasidah dan lagu daerah Mandailing, Komplek Masjid Agung Panyabungan juga dibuat Pemerintah Madina menjadi lokasi pameran dan pasar malam, selain musik para pedagang suara terompet yang begitu kencang sangat tidak elok dibunyikan di kawasan masjid.
Bahkan juga ada terdapat Stand Rumah Hantu yang membuat banyak warganet di sosial media Faceboock menjadi tidak lagi suka akan Perayaan Ulang Tahun Kabupaten Madina tersebut.
“Mudah2 an cpat dapat karma yg mngadakan acara ini ..Tlg amin kn." tulis Ahmad Rusdi.
"Saya juga tidak setuju, itu masjid tempat beribadah dan terkait ke-islaman. [Bolak do tano ni Madina on da." tambah tulisan komentar M.Sahrin Nasution
"Tanpa kajian panitia hut madina" tulis akun Mucthar Omta.
Di samping itu, para pengunjung acara kemeriahan HUT ke-24 Madina yang terletak di pelataran Masjid Agung Nur Ala Nur Aek Godang Panyabungan banyak yang kembali pulang karena melihat sudah tidak lagi bernuansa keislaman.
"Anak anak udah ngak suka liat keramaian di komplek masjid padahal madina inikan serambi mekkahnya Sumut berlawanan dengan hati nurani sudah bercampur baur wanita dan laki tanpa mukhrimnya di lokasi masjid itu kami pulang ajalah,” kata warga panyabungan sambil menuntun anak dan istrinya pulang dari lokasi itu.
Ditempat terpisah, Martua, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Madina mengaku kurang tahu atas perayaan HUT Madina yang digelar di Komplek Masjid Agung Panyabungan.
"Kita kurang tau baiknya konfirmasi dulu sama yang membidangi Kepala Bagian Kesejahteraan Masyakatat atau kami koordinasi dulu sama Kesra,” kata Martua kepada wartawan via seluler, Minggu (12/03/2023).
Sementara, Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat Madina (Kabag Kesra) Baharuddin mengaku berdalih, tidak ada nuansa di luar islami dipanggung lomba bernyanyi mulai lagu yang berbasis religi peserta juga katanya harus berpakaian sopan meski terpantau ada peserta tidak berhijab.
"Semua bernuansa islami di acara lomba bernyanyi di panggung atau tangga masjid, makanya saya pantau terus itu acara, terkait rumah hantu stand dan lainnya itu konfirmasi Kepada Dinas Pendapatan," tambahnya.
Selain jadi panggung bermusik meski bernuansa kasidah dan lagu daerah Mandailing, Komplek Masjid Agung Panyabungan juga dibuat Pemerintah Madina menjadi lokasi pameran dan pasar malam, selain musik para pedagang suara terompet yang begitu kencang sangat tidak elok dibunyikan di kawasan masjid.
Bahkan juga ada terdapat Stand Rumah Hantu yang membuat banyak warganet di sosial media Faceboock menjadi tidak lagi suka akan Perayaan Ulang Tahun Kabupaten Madina tersebut.
“Mudah2 an cpat dapat karma yg mngadakan acara ini ..Tlg amin kn." tulis Ahmad Rusdi.
"Saya juga tidak setuju, itu masjid tempat beribadah dan terkait ke-islaman. [Bolak do tano ni Madina on da." tambah tulisan komentar M.Sahrin Nasution
"Tanpa kajian panitia hut madina" tulis akun Mucthar Omta.
Di samping itu, para pengunjung acara kemeriahan HUT ke-24 Madina yang terletak di pelataran Masjid Agung Nur Ala Nur Aek Godang Panyabungan banyak yang kembali pulang karena melihat sudah tidak lagi bernuansa keislaman.
Baca Juga
"Anak anak udah ngak suka liat keramaian di komplek masjid padahal madina inikan serambi mekkahnya Sumut berlawanan dengan hati nurani sudah bercampur baur wanita dan laki tanpa mukhrimnya di lokasi masjid itu kami pulang ajalah,” kata warga panyabungan sambil menuntun anak dan istrinya pulang dari lokasi itu.
Ditempat terpisah, Martua, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Madina mengaku kurang tahu atas perayaan HUT Madina yang digelar di Komplek Masjid Agung Panyabungan.
"Kita kurang tau baiknya konfirmasi dulu sama yang membidangi Kepala Bagian Kesejahteraan Masyakatat atau kami koordinasi dulu sama Kesra,” kata Martua kepada wartawan via seluler, Minggu (12/03/2023).
Sementara, Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat Madina (Kabag Kesra) Baharuddin mengaku berdalih, tidak ada nuansa di luar islami dipanggung lomba bernyanyi mulai lagu yang berbasis religi peserta juga katanya harus berpakaian sopan meski terpantau ada peserta tidak berhijab.
"Semua bernuansa islami di acara lomba bernyanyi di panggung atau tangga masjid, makanya saya pantau terus itu acara, terkait rumah hantu stand dan lainnya itu konfirmasi Kepada Dinas Pendapatan," tambahnya.
(nic)