Asal Usul Nama dan Sejarah Kediri, Berasal dari Pembagian Kekuasaan
loading...
A
A
A
Menurut Soepomo Poejo Soedarmo, dalam kamus Melayu, kata "Kediri" dan "Kendiri" sering menggantikan kata sendiri.
Perubahan pengucapan "Kadiri" menjadi "Kediri" paling tidak ada dua gejala. Pertama, gejala usia tua dan gejala informalisasi. Hal ini berdasarkan pada kebiasaan dalam rumpun bahasa Austronesia sebelah barat, dimana perubahan seperti tadi sering terjadi.
Terdapat beberapa prasasti yang menyebutkan nama Kediri, seperti Prasasti Ceber, berangka tahun 1109 saka yang terletak di Desa Ceker, sekarang Desa Sukoanyar Kecamatan Mojo.
Saat ini wilayah kediri dikenal sebagai kota terbesar ketiga di Provinsi Jawa Timur setelah Surabaya dan Malang menurut laporan jatim.bpk.go.id.
Kediri juga merupakan ibukota dari Karesidenan Kediri yang terdiri dari beberapa kota dan kabupaten yaitu Kabupaten Kediri, Nganjuk, Tulungagung, Blitar, dan Trenggalek.
Perubahan pengucapan "Kadiri" menjadi "Kediri" paling tidak ada dua gejala. Pertama, gejala usia tua dan gejala informalisasi. Hal ini berdasarkan pada kebiasaan dalam rumpun bahasa Austronesia sebelah barat, dimana perubahan seperti tadi sering terjadi.
Terdapat beberapa prasasti yang menyebutkan nama Kediri, seperti Prasasti Ceber, berangka tahun 1109 saka yang terletak di Desa Ceker, sekarang Desa Sukoanyar Kecamatan Mojo.
Saat ini wilayah kediri dikenal sebagai kota terbesar ketiga di Provinsi Jawa Timur setelah Surabaya dan Malang menurut laporan jatim.bpk.go.id.
Kediri juga merupakan ibukota dari Karesidenan Kediri yang terdiri dari beberapa kota dan kabupaten yaitu Kabupaten Kediri, Nganjuk, Tulungagung, Blitar, dan Trenggalek.
(bim)