Pilu dan Diselimuti Kesedihan, Begini Gambaran Istana Majapahit saat Raden Wijaya Mangkat

Senin, 06 Maret 2023 - 10:03 WIB
loading...
A A A
Raden Wijaya ternyata memiliki garis keturunan dari Ken Arok dan Ken Dedes. Riboet Darmosoetopo menyebutkan, Raden Wijaya merupakan anak dari Dyah Lembu Tal. Artinya, Raden Wijaya juga merupakan cucu dari Mahisa Campaka atau Narasinghamurti.



Bila dirunut lebih ke atas lagi, buyut Raden Wijaya adalah Mahisa Wongteleng yang merupakan putra hasil pernikahan dari Ken Arok dan Ken Dedes, dan ditahbiskan sebagai putra mahkota Kerajaan Singasari, sebelum akhirnya Ken Arok tewas dibunuh Anusapati yang merupakan anak hasil pernikahan Ken Dedes dengan Tunggul Ametung.

Awal masuknya Raden Wijaya di lingkungan Kerajaan Singasari, disebut oleh Riboet Darmosoetopo, menjadi abdi saat Kerajaan Singasari dipimpin Raja Kertanegara. Saat itu, Raden Wijaya mendapatkan kepercayaan untuk mempin prajurit Singasari.

Bahkan, saat Kerajaan Singasari diserah oleh Jayakatwang, Raden Wijaya juga diperintahkan oleh Kertanegara untuk menghadapi serangan tersebut. Saat serangan Jayakatwang menghancurkan Istana Singasari, hingga berhasil membunuh Kertanegara, seluruh putri Kertanegara yang berjumlah empat orang dan hendak dinikahkan dengan Raden Wijaya, ditawan pasukan Jayakatwang.

Pilu dan Diselimuti Kesedihan, Begini Gambaran Istana Majapahit saat Raden Wijaya Mangkat


Raden Wijaya akhirnya berhasil merebut putri tertua, dan melarikan diri bersama 12 prajuritnya yang sangat setia, untuk selanjutnya menyeberang ke Madura berlindung di Adipati Sumenep, Arya Wiraraja. Saat bertemu Arya Wiraraja, Raden Wijaya disarankan untuk menghamba pada Jayakatwang, dan meminta untuk membuka hutan Terik.

Setelah permintaan itu disetujui Jayakatwang, Raden Wijaya dibantu orang-orang suruhan Araya Wiraraja dari Madura, membuka wilayah hutan Terik menjadi kota. Saat pasukan Tartar yang dipimpin Shih-pi, Ike Mese, dan Kau Hsing memasuki Pulau Jawa, untuk menyerang Kerajaan Singasari, dimanfaatkan Raden Wijaya untuk menjadi kekuatan menyerang Jayakatwang.

Pemimpin pasukan Tartar tidak mengetahui bila Raja Kertanegara yang telah menghina utusan Kaisar Kubhilai Khan, Meng Chi telah meninggal dunia. Serangan mematikan hasil persekutuan pasukan Tartar dengan pasukan Raden Wijaya, membuat pasukan Jayakatwang hancur lebur, dan Jayakatwang melarikan diri ke Junggaluh.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1106 seconds (0.1#10.140)