Pama Bina RBS untuk Dukung Pelestarian Batik di Muara Enim

Kamis, 02 Maret 2023 - 16:57 WIB
loading...
Pama Bina RBS untuk Dukung Pelestarian Batik di Muara Enim
Rumah Batik Serasan atau yang lebih akrab di kenal dengan RBS berdiri pada 03 Agustus 2020 di tengah pandemi covid-19 merupakan UKM di bidang kerajinan yang ada di Kabupaten Muara Enim. (Ist)
A A A
MUARA ENIM - Rumah Batik Serasan atau yang lebih akrab di kenal dengan RBS berdiri pada 03 Agustus 2020 di tengah pandemi covid-19 merupakan Usaha Kecil Mikro (UKM) di bidang kerajinan yang ada di Kabupaten Muara Enim.

Mengangkat Kebudayaan dan juga kekayaan alam yang ada di Kabupaten Muara Enim yang selanjutnya di representasikan menjadi sebuah motif batik khas Muara Enim yang dikenal dengan Batik Serasan.

Batik yang dikembangkan merupakan penggabungan antara batik dan songket, sehinga Batik Serasan ini juga dikenal dengan Batik Songket Sumatera Selatan.

RBS sendiri terus berbenah, mulai dari manajemen, produksi produk turunan dari bahan Batik, ruang produksi, dan juga rencana penambahan alat produksi batik.

Dukungan dari berbagai pihak, mulai dari Pemerintah Kabupatean Muara Enim, melalui Dinas Perdagangan, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah. Selain itu juga RBS merupakan Binaan dari PT Pamapersada Nusantara MTBU (PAMA MTBU).

Di samping pembinaan yang masif PAMA juga memberikan dukungan dalam penyelenggaraan Serasan Fashion and Art Performance. Kegiatan tersebut hasil kolaborasi dari Rumah Batik Serasan dan Sanggar Musik dan Tari Metanika yang juga Binaan PAMA.

“Kegiatan ini menggandeng Fashion Desaigner muda Putroh Ramadhan asal Kabupaten Muara Enim yang juga merupakan pemenang Modest Fashion Project (MOFP) 2020 yang digelar oleh Dinas Kementerian Perindustrian RI. Kegiatan ini diselenggarakan pada 06 Oktober 2021 dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional,” ujar Security and External Relation Section Head PT PAMA Head Office (HO), Pangarsa Budi Utama.

Dalam kesmpatan yang sama Pengelola RBS, Totok Adi Hermanto menambahkan, saat ini hasil kerajinan tangannya baru dipasarkan di lingkungan pemerintah daerah. Meski begitu, pihaknya bisa meraup untung hingga Rp 50 juta per bulan.

“Pemasaran saat ini masih di lingkungan pemerintahan kabupaten. Di luar juga ada, tapi kebanyakan kolektor. Omsetnya 50 juta per bulan” ungkap dia.

Dari hasil pembinaan yang dilakukan selama ini RBS menjadi salah satu pengerajin batik dari Kabupaten Muara Enim yang lolos Kurasi dari Kementerian Pariwisata RI serta tenaga pembatik dari RBS juga telah mendapatkan sertifikasi dari LSP Batik.
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2346 seconds (0.1#10.140)