Klarifikasi BMKG soal Pesan Berantai Besok Sulut dan Malut Diguncang Gempa Disertai Tsunami
loading...
A
A
A
"Sederhananya untuk membangun akumulasi atau penumpukan energi yang besar, dibutuhkan waktu yang lebih lama atau jauh lebih lama," ujarnya. Sulut berada di wilayah yang rawan gempa bumi. Setiap hari wilayah ini terjadi gempa bumi, tetapi tidak semua gempa guncangannya dirasakan oleh manusia.
Situasi tatanan geo-tektonik di wilayah Sulut yang diapit oleh beberapa lempeng tektonik dan dilewati oleh beberapa patahan (sesar), menyebabkan tingginya aktivitas kegempaan di Sulut.
Penelitian tentang prediksi gempa bumi terus berkembang, dan sampai saat ini belum ada ilmuan yang berhasil dengan sukses memprediksi kejadian gempa bumi, tanggal kejadiannya, waktu, dan lokasi tepatnya.
"Kami di BMKG juga melakukan penelitian tentang bagaimana mengembangkan prediksi gempa bumi ini, tapi akurasi kajian kegempaan ini masih belum bisa mencapai hasil yang memuaskan dan belum dapat dipertanggungjawabkan, dan saat ini perkembangannya masih terus berupa kajian," ucap Mengko
Hal yang sama juga dialami oleh banyak peneliti dalam bidang prediksi gempa bumi. Sampai dengan saat ini belum ada artikel ilmiah yang terbit dengan tingkat akurasi prediksi kejadian gempa bumi yang dapat diadopsi untuk hasilnya dapat digunakan secara resmi.
Mengenai video beredar yang menyebutkan ada ilmuan dari luar Indonesia yang menyatakan bahwa gempa bumi akan terjadi di wilayah Sulut, pada Senin (6/3/2023), menurut Mengko, gempa bumi terjadi setiap hari di wilayah Sulut, karena tatanan tektoniknya, tetapi tidak semua gempa dirasakan guncangannya.
Gempa bumi dengan kekuatan besar yang pernah terjadi, dapat terjadi kembali jika akumulasi atau penumpukan energinya sudah melebihi kekuatan kemampuan kekuatan batuan di sekitarnya.
Pada intinya, belum ada hasil penelitian ilmiah mengenai prediksi gempa bumi yang sudah dapat diadopsi untuk dapat digunakan secara resmi. Gempa bumi belum dapat diprediksi dengan tepat di mana lokasi, tanggal, waktu, dan kekuatan magnitudo, serta tingkat intensitas guncangannya.
Situasi tatanan geo-tektonik di wilayah Sulut yang diapit oleh beberapa lempeng tektonik dan dilewati oleh beberapa patahan (sesar), menyebabkan tingginya aktivitas kegempaan di Sulut.
Penelitian tentang prediksi gempa bumi terus berkembang, dan sampai saat ini belum ada ilmuan yang berhasil dengan sukses memprediksi kejadian gempa bumi, tanggal kejadiannya, waktu, dan lokasi tepatnya.
"Kami di BMKG juga melakukan penelitian tentang bagaimana mengembangkan prediksi gempa bumi ini, tapi akurasi kajian kegempaan ini masih belum bisa mencapai hasil yang memuaskan dan belum dapat dipertanggungjawabkan, dan saat ini perkembangannya masih terus berupa kajian," ucap Mengko
Hal yang sama juga dialami oleh banyak peneliti dalam bidang prediksi gempa bumi. Sampai dengan saat ini belum ada artikel ilmiah yang terbit dengan tingkat akurasi prediksi kejadian gempa bumi yang dapat diadopsi untuk hasilnya dapat digunakan secara resmi.
Mengenai video beredar yang menyebutkan ada ilmuan dari luar Indonesia yang menyatakan bahwa gempa bumi akan terjadi di wilayah Sulut, pada Senin (6/3/2023), menurut Mengko, gempa bumi terjadi setiap hari di wilayah Sulut, karena tatanan tektoniknya, tetapi tidak semua gempa dirasakan guncangannya.
Gempa bumi dengan kekuatan besar yang pernah terjadi, dapat terjadi kembali jika akumulasi atau penumpukan energinya sudah melebihi kekuatan kemampuan kekuatan batuan di sekitarnya.
Pada intinya, belum ada hasil penelitian ilmiah mengenai prediksi gempa bumi yang sudah dapat diadopsi untuk dapat digunakan secara resmi. Gempa bumi belum dapat diprediksi dengan tepat di mana lokasi, tanggal, waktu, dan kekuatan magnitudo, serta tingkat intensitas guncangannya.