Klarifikasi BMKG soal Pesan Berantai Besok Sulut dan Malut Diguncang Gempa Disertai Tsunami

Kamis, 02 Maret 2023 - 16:05 WIB
loading...
Klarifikasi BMKG soal Pesan Berantai Besok Sulut dan Malut Diguncang Gempa Disertai Tsunami
Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 4,3 guncang Daruba, Maluku Utara (Malut), Kamis (2/3/2023). Foto/BMKG
A A A
MANADO - Pesan berantai berisi tentang wilayah Sulawesi Utara (Sulut), dan Maluku Utara (Malut), besok akan diguncang gempa bumi disertai tsunami, beredar luas lewat grup WhatsApp (WA). Menanggapi hal itu, BMKG menegaskan hingga kini gempa bumi belun bisa diprediksi.



Menurut Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Sulut, Edward H. Mengko, gempa bumi tektonik terjadi karena pergerakan lempeng tektonik atau pergerakan sesar atau patahan. Pergerakan ini menyebabkan adanya pertemuan batuan pada batas lempeng atau sesar, yang berakibat pada akumulasi energi pada batuan yang bertemu ini.



"Ketika energi yang terakumulasi ini tidak dapat ditahan oleh kekuatan batuannya, batuan ini akan patah dan melepaskan energi dalam bentuk gempa bumi," kata Mengko, Kamis (2/3/2023).



Setelah kejadian gempa bumi dengan kekuatan magnitudo yang besar, formasi atau bentuk atau luasan batuan yang patah juga cukup besar untuk bisa melepaskan akumulasi energi dalam skala magnitudo yang besar.

"Artinya, karena pergerakan lempeng atau sesar sebagai penyebab utama (driving forces) masih terus bergerak, dan akumulasi energinya masih melebih kemampuan dari kekuatan batuannya, batuan yang rapuh di sekitar pusat gempa bumi masih akan terus terdeformasi (terbentuk atau tertata) kembali sampai mencapai formasi ideal yang persinggungan baru yang dapat mengumpulkan (mengakumulasi) kembali energi ini," tutur Mengko.

Dengan mengasumsikan kekuatan batuan di sekitar wilayah pusat gempa bumi adalah konstan atau tetap menurut periode waktu, informasi di atas dapat menjelaskan mengenai bagaimana gempa bumi dengan kekuatan magnitudo yang besar memiliki periode pengulangan kejadian yang jauh lebih lama dibandingkan dengan gempa bumi dengan kekuatan magnitudo yang lebih kecil.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3075 seconds (0.1#10.140)