Banjir Bandang Setinggi Atap Rumah Rendam 1 Desa di Karawang, 1.288 Warga Mengungsi

Rabu, 01 Maret 2023 - 19:30 WIB
loading...
Banjir Bandang Setinggi Atap Rumah Rendam 1 Desa di Karawang, 1.288 Warga Mengungsi
Banjir bandang setinggi atap rumah merendam Desa Karangligar, Telukjambe, Karawang, Jawa Barat selama tiga hari terakhir. Sebanyak 1.288 warga mengungsi. Foto/SINDOnews/Nilakusuma
A A A
KARAWANG - Banjir bandang setinggi atap rumah merendam Desa Karangligar, Telukjambe, Karawang, Jawa Barat selama tiga hari terakhir. Genangan banjir terjadi sejak hujan terus mengguyur wilayah Karawang.

Banjir merenda 335 rumah hingga menyebabkan 1.288 warga terpaksa mengungsi. Parahnya lagi, warga terisolir karena jalan terendam banjir setinggi sekitar 3 meter.



Warga yang mencoba ke rumah mereka dengan naik perahu hanya bisa menyaksikan genting atap rumah, sementara bangunan seluruhnya terendam banjir.

Satgas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, Kaming mengatakan banjir bandang di Desa Karangligar sudah berlangsung selama enam hari.

Sedangkan ketinggian air mencapai 3 meter sudah berlangsung selama 3 hari.

"Banjir setinggi atap sudah terjadi selama 3 hari," kata Kaming.



Banjir merendam 7 RT di 2 RW Desa Karangligar. Di RW 01 banjir merendam RT 01,02,03 dan, 04. Sedangkan di RW 002 banjir melanda di RT 05,06 dan RT 07.

"Sebanyak 1.288 jiwa sudah mengungsi ke tempat aman. Banjir terus meninggi karena kiriman dari sungai Cibeet dan Citarum dan tumpah di Desa Karangligar," katanya.

Menurut Kaming, petugas BPBD terus memantau pergerakan air dan mendistribusikan bantuan kepada warga yang mengungsi. Selain itu BPBD juga masih menyisir rumah warga yang belum sempat di evakuasi.

"Kami masih mencari warga yang tertinggal karena belum di evakuasi. Biasanya warga sudah berada diatas genteng menunggu bantuan," katanya.

Sementara itu salah satu warga, Asep Saepuloh mengaku kesal dengan pemerintah karena belum berbuat banyak mencari solusi banjir. Sudah 16 tahun warga Desa Karangligar dilandan banjir setiap musim hujan.

"Sudah banyak pejabat yang datang namun sampai sekarang masih banjir setinggi atap genteng. Kami sudah lelah setiap tahun harus mengalami banjir," katanya.

Menurut Asep, banjir tahun 2023 lebih parah dari banjir tahun sebelumnya. Warga sudah mengalami banjir selama 5 kali tahun ini.

"Sebentar surut kemudian banjir lagi. Ini sudah 5 kali terjadi," ujarnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1810 seconds (0.1#10.140)