Pemda Bandung Barat Masih Tunggu Hasil Uji Lab Penyebab Keracunan Ratusan Warga di Lembang
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih menelusuri apa yang jadi penyebab keracunan ratusan warga di Kampung Cijengkol, Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang, KBB. Dinas Kesehatan (Dinkes) sudah mengumpulkan sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan tersebut.
"Kami masih menungu hasil uji laboratoriumnya, kita pastikan dulu hasilnya dalam beberapa hari ke depan, apakah dari nasinya, air, atau penyebab lainnya," kata Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan di Ngamprah, Rabu (1/3/2023).
Menurutnya hasil uji laboratorium sampel makanan dan air yang dikirim ke Labkesda itu nantinya akan menjadi petunjuk apa penyebab dari kejadian tersebut. Jika penyebabnya berasal dari sumber air seperti yang di Gununghalu maka Pemda KBB akan melakukan upaya khusus untuk menelusuri sanitasi air.
Sanitasi komunal menjadi perhatian pihaknya karena bisa saja masih ada masyarakat yang membuang kotoran ke sungai. Sebab peristiwa keracunan massal dua pekan lalu di Kampung Cilangari, Desa Cilangari, Kecamatan Gununghalu dipastikan berasal dari sumber air yang mengandung bakteri E. coli.
"Jika penyebab dua KLB keracunan ini dari sumber air untuk mencuci beras, maka kita akan intensifkan sosialisasi kebersihan ke daerah-daerah yang membutuhkan sanitasi," ucapnya.
Berdasarkan data hingga kemarin, jumlah warga keracunan di Lembang menjadi 217 orang. Sebanyak 184 orang dirawat di Posko Darurat Masjid Al Hudaya, 31 warga berobat ke klinik di sekitar Desa Wangunsari, 2 orang berobat ke rumah sakit di Kota Bandung.
Dari 184 orang warga yang dirawat di posko darurat, sebanyak 21 orang dirujuk ke RSUD Lembang dengan rincian 6 orang dirawat, 6 diobservasi di IGD, dan 9 orang dinyatakan sehat. "Kita pastikan untuk biaya pengobatan semua ditanggung pemerintah daerah sampai sembuh," pungkasnya.
"Kami masih menungu hasil uji laboratoriumnya, kita pastikan dulu hasilnya dalam beberapa hari ke depan, apakah dari nasinya, air, atau penyebab lainnya," kata Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan di Ngamprah, Rabu (1/3/2023).
Menurutnya hasil uji laboratorium sampel makanan dan air yang dikirim ke Labkesda itu nantinya akan menjadi petunjuk apa penyebab dari kejadian tersebut. Jika penyebabnya berasal dari sumber air seperti yang di Gununghalu maka Pemda KBB akan melakukan upaya khusus untuk menelusuri sanitasi air.
Sanitasi komunal menjadi perhatian pihaknya karena bisa saja masih ada masyarakat yang membuang kotoran ke sungai. Sebab peristiwa keracunan massal dua pekan lalu di Kampung Cilangari, Desa Cilangari, Kecamatan Gununghalu dipastikan berasal dari sumber air yang mengandung bakteri E. coli.
"Jika penyebab dua KLB keracunan ini dari sumber air untuk mencuci beras, maka kita akan intensifkan sosialisasi kebersihan ke daerah-daerah yang membutuhkan sanitasi," ucapnya.
Berdasarkan data hingga kemarin, jumlah warga keracunan di Lembang menjadi 217 orang. Sebanyak 184 orang dirawat di Posko Darurat Masjid Al Hudaya, 31 warga berobat ke klinik di sekitar Desa Wangunsari, 2 orang berobat ke rumah sakit di Kota Bandung.
Dari 184 orang warga yang dirawat di posko darurat, sebanyak 21 orang dirujuk ke RSUD Lembang dengan rincian 6 orang dirawat, 6 diobservasi di IGD, dan 9 orang dinyatakan sehat. "Kita pastikan untuk biaya pengobatan semua ditanggung pemerintah daerah sampai sembuh," pungkasnya.
(don)