Kisah Anggota Kopasgat Kopda Ahmad Novrizal Merangkul Tubuh Kapolda Jambi dan Berputar-putar di Udara

Kamis, 23 Februari 2023 - 16:33 WIB
loading...
Kisah Anggota Kopasgat Kopda Ahmad Novrizal Merangkul Tubuh Kapolda Jambi dan Berputar-putar di Udara
Kopda Ahmad Novrizal, anggota Batalyon Komando 462 Kopasgat Pekanbaru merangkul tubuh Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono yang ditandu dan sempat berputar-putar kencang. Foto/Ist
A A A
JAMBI - EVAKUASI Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono yang mengalami kecelakaan helikopter Bell 3001 Polri di Perbukitan Tamiai, Kabupaten Kerinci, Jambi viral berlangsung menegangkan. Tubuh Kapolda diangkut dengan tandu dan dirangkul prajurit TNI Kopda Ahmad Novrizal saat dinaikkan ke helikopter.

Kisah Anggota Kopasgat Kopda Ahmad Novrizal Merangkul Tubuh Kapolda Jambi dan Berputar-putar di Udara

Tim yang berada di bawah mendadak tegang saat tandu Kapolda yang dirangkul Ahmad Novrizal sempat berputar-putar di udara menuju pintu helikopter NAS-332 Super Puma TNI AU dengan Noreg H-3211 yang terbang di atas lokasi.



Kopda Ahmad Novrizal, anggota Batalyon Komando 462 Kopasgat Pekanbaru merangkul tubuh Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono yang ditandu dan sempat berputar-putar kencang bak baling-baling helikopter.

Kisah Anggota Kopasgat Kopda Ahmad Novrizal Merangkul Tubuh Kapolda Jambi dan Berputar-putar di Udara

Dengan menggunakan kaca mata hitam, helm di kepala dan sergam tentara, Kopda Ahmad Novrizal terus memegang erat tali safety tandu warna kuning agar tidak terjadi goncangan. Sedangkan Kapolda Jambi tampak ditutupi selimut warna merah.

Upaya penyelamatan orang nomor satu di Polda Jambi tersebut berlangsung dramatis, lantaran sudah tiga hari dua malam sang jenderal beserta 7 anggotanya berada di hutan kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

"Saya sering latihan di home base. Kalau saya laksanakan di medan sebenarnya, baru sekali ini," ungkap Kopda Ahmad Novrizal, Kamis (23/2/2023).



Dia menjelaskan, selama ini dirinya ikut dalam bagian SAR.

"Dalam proses penerjun, saya ikut dan ada proses evakuasi, saya juga ikut," tukas Ahmad.


Saat itu, dirinya tidak mengira ditugaskan langsung untuk mengevakuasi Kapolda Jambi yang diketahui sangat lemah.

"Kami terdiri dari tujuh orang personel termasuk komandan saya. Komandan saya menunjuk saya untuk mengevakuasi," imbuhnya

Sementara, medan yang dilalui perbukitan terjal dan hutan belantara. Belum lagi, faktor cuaca yang tidak bersahabat. Terkadang, cerah, berawan dan berkabut serta adanya hujan.

"Alhamdulillah evakuasi terhadap Kapolda Jambi bisa berjalan lancar. Padahal, evakuasinya di medan yang gelap, banyak awan, kabut serta angin kencang di atas 15 knot," tegas Ahmad.

Dia menambahkan, untuk mengevakuasi Kapolda Jambi tidaklah semudah yang dibayangkan. Saat itu, dirinya harus membongkar peralatan awal.

"Saat itu peralatan awal, saya bongkar ulang, karena badan Bapak Kapolda cukup besar sedangkan tandu yang menampung kecil," imbuhnya.

Kemudian lagi, dirinya melihat tangan Kapolda lengan kanannya patah sama punggung yang mengalami cidera.

Setelah seling helikopter turun, dirinya langsung mengikat kembali agar lebih yakin.

"Diusahakan seenak mungkin saya pegang. InsyaAllah yakin," tegas Ahmad.

Dia menjelaskan, awal evakuasi naik putaran lambat, tapi setelah naik putarannya begitu cepat hingga kakinya terombang-ambing seperti baling-baling.

"Makanya sekencang apapun tadi, saya tidak lepas. Karena, kalau sempat saya lepas, resiko di bapak Kapolda tadi. Saya juga tidak mungkin yakin 100 persen alat itu kita percaya. Makanya betul-betul saya pegang dan memastikan keselamatan beliau," tukasnya.

Menurutnya, proses evakuasi tersebut berjalan sekitar 15 hingga 18 menit dari evakuasi awal hingga terakhir.

"Kalau ketinggian kurang lebih 25 meter. Kita main detik, karena kasihan juga helikopter yang di atas menunggu. Sedangkan posisinya bapak yang lemah tangan kanan patah dan punggung yang cedera," katanya.

Untuk mempermudah evakuasi, kepala Kapolda ditutup dengan menggunakan handuk.

"Bapak saya tutup pakai handuk, biar standby jangan melihat ke atas saja," tutur Ahmad.

Dia juga mengatakan, yang memperlambat evakuasi adalah sulitnya medan yang ditempuh cenderung miring dan ketinggian pohon sekitar mencapai 15 meter.

"Jadi ini yang membuat lambat evakuasi. Alhamdulillah evakuasinya sukses. Semoga Bapak Kapolda Jambi beserta korban lainnya cepat sembuh," pungkas Ahmad.

Atas aksinya heroiknya tersebut, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo langsung memberikan apresiasi.

"Atas nama pimpinan Polri, saya mengucapkan terima kasih," kata Sigit

Dirinya juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pimpinan instansi terkait yang telah ikut membantu proses evakuasi dari rombongan helikopter tersebut.

"Salam untuk Pak Panglima TNI, Pak KSAD, Pak KSAU, Pak KSAL, Pak Kepala Basarnas, BMKG juga dan seluruh masyarakat. Kami keluarga besar Polri menyampaikan apresiasi," tandas Sigit.

Dalam evakuasi tersebut, helikopter NAS-332 Super Puma TNI AU dengan Noreg H-3211 diawaki oleh Mayor Pnb M Ravi Rakasiwi dan Kapten Pnb Surya Mega.

Disamping itu, evakuasi juga melibatkan tim Kopasgat yang dipimpin oleh Letkol Pas Junaidi serta di bawah kendali Danlanud Sri Mulyono Herlambang (SMH) Kol Pnb Sigit Gatot Prasetyo.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2208 seconds (0.1#10.140)