Jatim Masuki Era Blue Economy, Gubernur Khofifah dan Bupati Trenggalek Tanam Terumbu Karang dan Apartemen Ikan
loading...
A
A
A
Salah satunya ialah produk UMKM berupa cinderamata yang dihadirkan saat pagelaran G20 lalu, yakni batik. Bahan pewarna batik ini berasal dark mangrove. Bukti ini, semakin meyakinkan bahwa ada nilai tambah dari mangrove bisa dirasakan oleh masyarakat ketika ada penguatan kreativitas dan inovasi dari pemerintah.
"Alhamdulillah salah satu gift untuk para tamu kepala kepala negara rupanya adalah dari batik yang bahan pewarnanya dari mangrove. Sekarang juga sedang di-display di Cengkrong," katanya.
Khofifah optimis bahwa Pantai Mutiara dan Pantai Prigi Cengkrong telah menjadi contoh awal atau prototype ekosistem laut yang baik bagi upaya pengembangan potensi bahari lainnya di Jatim.
Tak lupa, Khofifah pun menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam sinergi mengembangkan kedua kawasan ini.
"Ekosistem yang sudah terbangun di Trenggalek terutama di Pantai Mutiara dan pantai Prigi Cengkrong ini bisa dibilang adalah satu kesatuan. Kita sudah melakukan bersinergi dengan sangat banyak sekali elemen strategis termasuk kepala daerah, Pokmas dan elemen-elemen strategis yang lainnya kebetulan di area Pantai Mutiara dan Prigi. Perkembangan kedua lokasi ini relatif komprehensif. Jadi Saya menyebut jenisnya Prototype," tuturnya.
Dengan penanaman terumbu karang ini, kata Khofifah, Jatim telah memulai langkah nyata lebih awal terhadap rencana Net Zero Emisi (NZE) di tahun 2060.
Sejalan dengan Gubernur Khofifah, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyampaikan bahwa dalam rangka menjaga ekosistem bawah laut replantasi terumbu karang di bawah laut kawasan Pantai Mutiara manfaatnya telah dirasakan masyarakat.
“Nelayan sekitar sudah merasakan. Katanya banyak gurita dan ikan-ikan lain yang mulai masuk ke wilayah ini,” ucapnya.
Guna menjaga ekosistem bawah laut yang sudah mulai membaik ini, Cak Ipin bersama Pokmas telah memasang bola-bola merah yang mengapung sebagai tanda bahwa dibawah terdapat rumah ikan dan replantasi terumbu karang. “Juga sebetulnya rumah apung berfungsi sebagai tempat pengawasan,” kata Cak Ipin
Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Rembeng Raya Kacuk Wibisono mengungkapkan bahwa atas bantuan dari Pemprov Jatim banyak sekali manfaat yang dirasakan terutama oleh Pokmas sendiri.
"Alhamdulillah salah satu gift untuk para tamu kepala kepala negara rupanya adalah dari batik yang bahan pewarnanya dari mangrove. Sekarang juga sedang di-display di Cengkrong," katanya.
Khofifah optimis bahwa Pantai Mutiara dan Pantai Prigi Cengkrong telah menjadi contoh awal atau prototype ekosistem laut yang baik bagi upaya pengembangan potensi bahari lainnya di Jatim.
Tak lupa, Khofifah pun menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam sinergi mengembangkan kedua kawasan ini.
"Ekosistem yang sudah terbangun di Trenggalek terutama di Pantai Mutiara dan pantai Prigi Cengkrong ini bisa dibilang adalah satu kesatuan. Kita sudah melakukan bersinergi dengan sangat banyak sekali elemen strategis termasuk kepala daerah, Pokmas dan elemen-elemen strategis yang lainnya kebetulan di area Pantai Mutiara dan Prigi. Perkembangan kedua lokasi ini relatif komprehensif. Jadi Saya menyebut jenisnya Prototype," tuturnya.
Dengan penanaman terumbu karang ini, kata Khofifah, Jatim telah memulai langkah nyata lebih awal terhadap rencana Net Zero Emisi (NZE) di tahun 2060.
Sejalan dengan Gubernur Khofifah, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyampaikan bahwa dalam rangka menjaga ekosistem bawah laut replantasi terumbu karang di bawah laut kawasan Pantai Mutiara manfaatnya telah dirasakan masyarakat.
“Nelayan sekitar sudah merasakan. Katanya banyak gurita dan ikan-ikan lain yang mulai masuk ke wilayah ini,” ucapnya.
Guna menjaga ekosistem bawah laut yang sudah mulai membaik ini, Cak Ipin bersama Pokmas telah memasang bola-bola merah yang mengapung sebagai tanda bahwa dibawah terdapat rumah ikan dan replantasi terumbu karang. “Juga sebetulnya rumah apung berfungsi sebagai tempat pengawasan,” kata Cak Ipin
Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Rembeng Raya Kacuk Wibisono mengungkapkan bahwa atas bantuan dari Pemprov Jatim banyak sekali manfaat yang dirasakan terutama oleh Pokmas sendiri.