Asal usul Nama dan Sejarah Tulungagung, Daerah Penghasil Marmer Terbesar di Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tulungagung merupakan salah satu Kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Timur . Luas wilayah Kabupaten Tulungagung mencapai 1.055,65 km2 yang terbagi menjadi 19 kecamatan, 14 kelurahan, dan 257 desa.
Tulungagung adalah salah satu daerah penghasil marmer terbesar di Indonesia. Selain itu, kabupaten ini juga memiliki sejumlah pantai sebagai destinasi wisata masyarakat yang sangat menarik. Sebagai kabupaten yang usianya sangat panjang, maka tak heran jika Kabupaten yang satu ini juga memiliki sejarah yang panjang.
Baca juga : Asal-usul dan Sejarah Keberadaan Kabupaten Klaten di Jawa Tengah
Asal usul Nama dan Sejarah Kabupaten Tulungagung
Nama Tulungagung berasal dari dua kata yakni Tulung dan Agung. Kata tulung mempunyai dua aktif pertama tolong dalam bahasa sanskerta artinya sumber air atau dalam bahasa Jawa dapat dikatakan Umbul kedua tolong yang berarti pemberian pertolongan atau bantuan.
Adapun Agung berarti besar, jadi lengkapnya Tulungagung mempunyai arti sumber air besar dan pertolongan besar. Meskipun sumber air dan pertolongan itu berlainan artinya, namun di dalam sejarah Tulungagung kedua-duanya tak dapat dipisahkan karena mempunyai hubungan yang erat sekali.
Dalam soal asal mula terbentuknya daerah maupun perkembangannya, dahulu orang menyebutnya Kabupaten rowo yang sesuai dengan keadaan daerahnya yang berupa rawa-rawa.
Di daerah rawa terdapat banyak sumber-sumber air, di antara sumber-sumber itu yang termasuk besar atau Agung airnya ialah tempat dimana sekarang sudah menjadi alun-alun.
Baca juga : Mengenal Asal usul dan Sejarah Nama Ponorogo Kota Reog yang Melegenda
Dahulu daerah rawa itu tidak seluas sekarang, semenjak ke temanggungan diubah kedudukannya menjadi kabupaten maka diperlukannya perluasan daerah. Tidak cukup hanya terdiri dari rawa-rawa saja, tetapi membutuhkan pula daratan untuk kemakmuran masyarakatnya.
Bantuan-bantuan dari kabupaten sekitarnya sangat dibutuhkan ini terjadi pada sekitar abad ke-19. Kabupaten Blitar menyumbangkan daerah Ngunut, Kabupaten Ponorogo, menyumbang daerah pegunungan Trenggalek atau Trenggalek sekarang sedang Kabupaten Pacitan memberikan daerah pantai Selatan ialah Ngrajun, panggul, Prigi dan njombok.
Dengan demikian Kabupaten Merowo dahulu daerahnya meliputi pula daerah Kabupaten Trenggalek. Bantuan berupa daerah itu merupakan pertolongan yang besar bagi pembentukan Kabupaten Rowo.
Bupati pertama hingga ke-11 masih disebut Bupati ngrowo. Baru pada tahun 1901 nama nggowo itu diganti dengan Tulungagung ketika itu yang menjadi Bupati nya adalah Rp Parwo Widjojo.
Pada pergantian tersebut bertepatan pada tanggal 18 November 1205, sehingga sampai saat ini masih dirayakan sebagai hari jadi Kabupaten Tulungagung.
Tulungagung adalah salah satu daerah penghasil marmer terbesar di Indonesia. Selain itu, kabupaten ini juga memiliki sejumlah pantai sebagai destinasi wisata masyarakat yang sangat menarik. Sebagai kabupaten yang usianya sangat panjang, maka tak heran jika Kabupaten yang satu ini juga memiliki sejarah yang panjang.
Baca juga : Asal-usul dan Sejarah Keberadaan Kabupaten Klaten di Jawa Tengah
Asal usul Nama dan Sejarah Kabupaten Tulungagung
Nama Tulungagung berasal dari dua kata yakni Tulung dan Agung. Kata tulung mempunyai dua aktif pertama tolong dalam bahasa sanskerta artinya sumber air atau dalam bahasa Jawa dapat dikatakan Umbul kedua tolong yang berarti pemberian pertolongan atau bantuan.
Adapun Agung berarti besar, jadi lengkapnya Tulungagung mempunyai arti sumber air besar dan pertolongan besar. Meskipun sumber air dan pertolongan itu berlainan artinya, namun di dalam sejarah Tulungagung kedua-duanya tak dapat dipisahkan karena mempunyai hubungan yang erat sekali.
Dalam soal asal mula terbentuknya daerah maupun perkembangannya, dahulu orang menyebutnya Kabupaten rowo yang sesuai dengan keadaan daerahnya yang berupa rawa-rawa.
Di daerah rawa terdapat banyak sumber-sumber air, di antara sumber-sumber itu yang termasuk besar atau Agung airnya ialah tempat dimana sekarang sudah menjadi alun-alun.
Baca juga : Mengenal Asal usul dan Sejarah Nama Ponorogo Kota Reog yang Melegenda
Dahulu daerah rawa itu tidak seluas sekarang, semenjak ke temanggungan diubah kedudukannya menjadi kabupaten maka diperlukannya perluasan daerah. Tidak cukup hanya terdiri dari rawa-rawa saja, tetapi membutuhkan pula daratan untuk kemakmuran masyarakatnya.
Bantuan-bantuan dari kabupaten sekitarnya sangat dibutuhkan ini terjadi pada sekitar abad ke-19. Kabupaten Blitar menyumbangkan daerah Ngunut, Kabupaten Ponorogo, menyumbang daerah pegunungan Trenggalek atau Trenggalek sekarang sedang Kabupaten Pacitan memberikan daerah pantai Selatan ialah Ngrajun, panggul, Prigi dan njombok.
Dengan demikian Kabupaten Merowo dahulu daerahnya meliputi pula daerah Kabupaten Trenggalek. Bantuan berupa daerah itu merupakan pertolongan yang besar bagi pembentukan Kabupaten Rowo.
Bupati pertama hingga ke-11 masih disebut Bupati ngrowo. Baru pada tahun 1901 nama nggowo itu diganti dengan Tulungagung ketika itu yang menjadi Bupati nya adalah Rp Parwo Widjojo.
Pada pergantian tersebut bertepatan pada tanggal 18 November 1205, sehingga sampai saat ini masih dirayakan sebagai hari jadi Kabupaten Tulungagung.
(bim)