Gubernur Khofifah Ajak Warga Rawat Ekosistem Laut di Pantai Mutiara Trenggalek
loading...
A
A
A
TRENGGALEK - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meninjau Pantai Mutiara dan Hutan Mangrove Cengkrong, Kabupaten Trenggalek, Jumat (17/2/2023). Dalam kesempatan itu Khofifah mengajak semua pihak agar merawat ekosistem laut.
Didampingi oleh Bupati Trenggalek Nur Arifin, Khofifah menikmati ekowisata bahari dengan menaiki kapal. Keduanya mengunjungi rumah apung dan karamba terumbu karang di Pantai Mutiara.
Khofifah juga melihat ke rumah ikan, bukit terumbu karang, dan underwater restocking yang ada. Menurut Khofifah, pelestarian ekosistem laut dan pesisir merupakan salah satu dari usaha mewujudkan blue economy.
"Kontribusi oksigen dunia bukan hanya berasal dari hutan tropis namun juga ekosistem pantai. Tadi kita melihat ada underwater restocking, rehabilitasi terumbu karang, rumah-rumah ikan dan seterusnya yang kesemuanya merupakan ekosistem laut yang harus kita jaga," kata Khofifah.
Pantai Mutiara Trenggalek, imbuh Khofifah, merupakan destinasi wisata komprehensif. Sebab, fasilitasnya lengkap mulai dari home stay, tempat makan, musholla, kamar mandi, toilet, gazebo, serta tempat parkir.
Biaya kunjungannya juga murah. "Yakni Rp5 ribu per orang untuk sekali kunjungan dan Rp2 ribu hingga Rp5 ribu untuk biaya parkir," ungkap Khofifah.
Setelah meninjau Pantai Mutiara, orang nomor satu di Jatim itu meninjau objek wisata di Cengkrong Prigi. Di sana, Khofifah meninjau progres pelestarian ekosistem mangrove. Pada Maret 2023 akan diselenggarakan Festival Mangrove di Cengkrong.
"Jadi kalau festival mangrove ya menanam, ya menyemai benih terutama kepiting, ikan dan kemudian hilirisasi dari produk mangrove," ujarnya.
Khofifah mengungkapkan, saat ini luasan mangrove di Jatim mencapai 1.821 hektare. Per hektare kira-kira 3.300 pohon. Sehingga total lebih tujuh juta pohon mangrove di Jatim dan itu setara dengan 48 persen hutan mangrove se Pulau Jawa.
"Selain rehabilitasi mangrove, kami juga merehabilitasi terumbu karang. Total rehabilitasi terumbu karang tahun 2019-2022 seluas 24,84 hektare," tandasnya.
Sementara itu Bupati Trenggalek Nur Arifin menambahkan, hutan mangrove di Trenggalek ada di wilayah cengkrong. "Biota yang ada di sini juga masih cukup baik dan terjaga. Salah satunya, adanya budidaya kepiting dan lain sebagainya," katanya.
Didampingi oleh Bupati Trenggalek Nur Arifin, Khofifah menikmati ekowisata bahari dengan menaiki kapal. Keduanya mengunjungi rumah apung dan karamba terumbu karang di Pantai Mutiara.
Khofifah juga melihat ke rumah ikan, bukit terumbu karang, dan underwater restocking yang ada. Menurut Khofifah, pelestarian ekosistem laut dan pesisir merupakan salah satu dari usaha mewujudkan blue economy.
"Kontribusi oksigen dunia bukan hanya berasal dari hutan tropis namun juga ekosistem pantai. Tadi kita melihat ada underwater restocking, rehabilitasi terumbu karang, rumah-rumah ikan dan seterusnya yang kesemuanya merupakan ekosistem laut yang harus kita jaga," kata Khofifah.
Pantai Mutiara Trenggalek, imbuh Khofifah, merupakan destinasi wisata komprehensif. Sebab, fasilitasnya lengkap mulai dari home stay, tempat makan, musholla, kamar mandi, toilet, gazebo, serta tempat parkir.
Biaya kunjungannya juga murah. "Yakni Rp5 ribu per orang untuk sekali kunjungan dan Rp2 ribu hingga Rp5 ribu untuk biaya parkir," ungkap Khofifah.
Baca Juga
Setelah meninjau Pantai Mutiara, orang nomor satu di Jatim itu meninjau objek wisata di Cengkrong Prigi. Di sana, Khofifah meninjau progres pelestarian ekosistem mangrove. Pada Maret 2023 akan diselenggarakan Festival Mangrove di Cengkrong.
"Jadi kalau festival mangrove ya menanam, ya menyemai benih terutama kepiting, ikan dan kemudian hilirisasi dari produk mangrove," ujarnya.
Khofifah mengungkapkan, saat ini luasan mangrove di Jatim mencapai 1.821 hektare. Per hektare kira-kira 3.300 pohon. Sehingga total lebih tujuh juta pohon mangrove di Jatim dan itu setara dengan 48 persen hutan mangrove se Pulau Jawa.
"Selain rehabilitasi mangrove, kami juga merehabilitasi terumbu karang. Total rehabilitasi terumbu karang tahun 2019-2022 seluas 24,84 hektare," tandasnya.
Sementara itu Bupati Trenggalek Nur Arifin menambahkan, hutan mangrove di Trenggalek ada di wilayah cengkrong. "Biota yang ada di sini juga masih cukup baik dan terjaga. Salah satunya, adanya budidaya kepiting dan lain sebagainya," katanya.
(don)